GANETHA 14

389 30 1
                                    

Ganetha menatap takut rumahnya sendiri, jam sudah menunjukkan pukul 22.00 . Mengapa ia bisa pulang se larut ini? tentu karena paksaan dari calvin. Calvin mengajaknya ke pasar malam membuat dirinya lupa waktu.

ia perlahan membuka kenop pintu, dengan tubuh yang berkeringat dingin.

Baru saja dirinya berjalan masuk satu langkah, ia sudah disambut oleh mama tirinya itu.

"Wahh enak banget ya jam segini baru pulang". Ucap vina dengan sabuk ditangannya.

Ganetha bertambah berkeringat dingin, ia menelan ludah kasar merutuki dirinya yang pulang terlambat. Namun jika dipikir-pikir walaupun tidak pulang terlambat dirinya tetap akan dihukum.

Vina mendekati ganetha yang masih mematung. "Abis jual diri dimana kali ini".

"M-maaf ma". Ucap ganetha terbata.

Vina tanpa kasihan langsung memukuli ganetha menggunakan sabuk tersebut membuat ganetha teriak-teriak minta ampun.

"ARGHH SAKIT MA AMPUN..."

"AMPUN MAA"..

"Ini akibat kamu berani ga pulang 3hari".

"Kemana saja kamu hah, jual diri hah".

"NGGAK MA AMPUN..."

Plakk plakk

Pukulan demi pukulan ganetha dapatkan, sedangkan fita sedang duduk anteng seperti menonton bioskop dengan cemilan ditangannya.

Karena ganetha sudah tidak kuat, ia berlari ke kamar. "HEYY MAU KEMANA KAMU". Teriak vina ketika ganetha berlari menaiki tangga menuju kamarnya.

"Hikss..hikss sakit ayah". Lirihnya ketika sudah memasuki kamar dan menguncinya.

"FITAA AMBILKAN KUNCI CADANGAN". Teriak vina dari luar kamar ganetha.

Ganetha benar-benar bingung sekarang, pasti dirinya akan berakhir dirumah sakit lagi, ah membayangkannya membuatnya malas, bau obat-obatan dirumah sakit sangat tidak enak menurutnya.

Ganetha langsung mencari cara untuk melarikan diri, saat melihat jendela wajahnya berbinar. Tanpa pikir panjang ia langsung menaiki jendela saat mendengar pintu terbuka dirinya langsung lompat dari lantai 2 karena kamarnya berada diatas.

"HEHH KURANG AJAR KAMU". Teriak vina bertambah murka ketika melihat ganetha senekat itu.

"Wahh mulai berani dia mah". Ucap fita.

"Cepat kejarr". Ucap vina, fita pun langsung keluar untuk mengejar ganetha.

"Tolongh tolongg". Lirih ganetha sambil berusaha berlari walau kakinya terluka akibat loncat tadi, dirinya bahkan tidak memakai alas kaki apapun karena tadi ia lepas sebelum melompat.

Dijalanan yang sangat sepi ini, karena memang hari sudah malam, hanya satu mobil yang melintas tak jauh dari ganetha.

"Tolong bukain". Ucap ganetha sambil terus mengetuk jendela mobil.

Orang itu menekan tombol agar kunci terbuka, lalu ganetha langsung saja masuk ke kursi belakang mobil.

Mobil berjalan dengan kecepatan normal, ganetha bernafas lega. "Makasih". Ucapnya kepada seseorang yang sedang fokus menyetir.

Orang tersebut meminggirkan mobilnya lalu menengok kebelakang membuat ganetha terkejut siapa yang telah menolongnya ini.

"Loh om".

Orang itu terkekeh. "Kita bertemu lagi, dikejar-kejar orang gila tadi?".

"aa-a anu". Jawab ganetha gugup.

Orang itu hanya geleng-geleng lalu menjalankan mobilnya lagi membuat suasana menjadi canggung dan hening.

Beberapa mnit berlalu kini mobil yang dinaiki dua orang itu berhenti didepan apartemen.

"Loh om, mau kemana". Tanya ganetha saat melihat pria yang menolongnya untuk ke dua kalinya keluar dari mobil.

"Ayo ikut, kamu mau diem aja disitu".

Dengan gugup ganetha keluar, bukan apa ia hanya berjaga-jaga.

Kini ganetha dan pria itu menaiki lift. Ganetha hanya diam mengikuti pria itu karena ia juga tidak tau mau kemana lagi, nasib nya benar-benar buruk.

Sampai didepan sebuah kamar. "Ayo masuk". Ucap pria itu ketika ganetha hanya berdiam diri di depan pintu.

"T-tapi".

"Kalo tidak mau yasudah disitu saja sampai pagi".

Tanpa aba-aba ganetha langsung berlari kecil masuk daripada diluar seperti anak ilang.

Ganetha duduk di sofa, pria itu datang membawa sekotak P3K untuk mengobati lukanya. "Sini". Ucapnya.

Ganetha hanya tetap diam, ia bingung harus apa. "Aku cuma mau ngobati lukamu".

Ganetha mendekat, orang itupun langsung mengobati luka-luka akibat ulah vina itu.

"Kalo diliat dari deket om ini kok kayaknya ga asing ya". Batin ganetha.

"Disiksa oleh mama tiri hm". Ucap pria itu ketika selesai mengobati ganetha.

"E-eh nggak ko om". Elak ganetha.

"Anak kecil pinter boong ya".

"Kamu mau tau dimana bunda dan kakamu". Tanyanya.

"Mau, emang om tau mereka dimana?". Jawab ganetha antusias.

"Tau, aku tau semua tentang kamu tapi kalo kamu mau tau dimana keluarga mu ada syaratnya".

"H-hah? syarat apa".

"Ubah diri kamu, balas mereka yang telah menyakitimu, jadilah perempuan yang kuat maka bunda dan kakamu akan datang menemui mu". Ucapnya.

"Mereka ada disekitar mu, tapi mereka tidak akan muncul jika kau masi lemah seperti ini. Apartemen ini sekarang milikmu, dan semua kartu ini milikmu pakailah sebaik mungkin untuk mengubah dirimu dan tetap berhati-hati dengan orang disekitar mu". Ucapnya menyerahkan beberapa kartu, mulai dari kartu atm, kartu apartemen dan sebagainya.

Lalu pria itu pergi meninggalkan ganetha yang masi menyerap semua kata-kata dari pria yang tidak ia kenali itu.

🌟🌟

Beri 🌟🌟

Gabisa sok misterius euy dhlah ikutin alurnya aje

GANETHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang