Baru satu langkah mereka memasuki rumah itu tiba-tiba. "Bang alvin, kak ganetha". Teriak seseorang.
"Loh, Naya??!". Kaget calvin.
Naya perlahan maju kedepan menuju ganetha dan abangnya berada, baru satu langkah tiba-tiba seseorang memeluknya dari belakang dengan menodongkan pisau tepat dilehernya. Karena kaget dan takut naya pun langsung berhenti dan tidak bergerak sama sekali.
"Fita maksud lo apa hah". Teriak Calvin marah.
"Jangan maju atau adik lo abis ditangan gue". Ucapnya.
"Lihat! Penjahat yang sebenarnya". Kekeh ganetha yang sedari tadi hanya menyimak.
"Iya!! Gue penjahatnya kenapa hah???".
Ganetha maju selangkah. "Penjahat ko pake senjata, tangan kosong kalo berani".
"Ah bacot lo cupu!".
"Kalo lo mau ni bocil selamat, lo harus janji gaakan laporin gue ke polisi".
"Apa maksud lo!, Gue gaakan laporin lo ke polisi kalo lo ga begini ta!". Marah calvin.
Tanpa ragu ganetha maju lalu menarik paksa tangan fita dan memutarnya hingga fita meringis. "Sialan lo sshh
...lepasin gue!".Lalu ganetha mengambil pisau yang masih setia digenggam fita lalu membuangnya ke semak-semak yang ada di sampingnya, sedangkan Naya sudah dipeluk calvin.
Niu...niuu....niuu..
Akhirnya bunyi serine polisi pun terdengar, tidak lama lagi para polisi datang dan turun lalu mengambil alih fita yang sedari tadi hanya pasrah.
"Mampus lo, jan dilepasin pak!". Teriak ganetha sambil terkekeh.
Naya yang melihat darah terus menetes dari lengan ganetha pun terkejut, ia menghampiri ganetha. "Kak, tangan kakak berdarah".
"Ah, gapapa tadi cuma keseset aja". Jawab ganetha santai.
"Ayo obatin kak, nanti infeksi loh".
••
"Itu yang sebenernya bang". Ucap naya, ia baru saja bercerita tentang kejadian yang sebenarnya.
Calvin yang baru tau kejadian sebenarnya pun terkejut, ia kecewa pada dirinya sendiri, mengapa ia bisa sebodoh ini? . Calvin menatap ganetha yang duduk disebelah adiknya, ganetha baru saja diobati adiknya.
"Tha...".
"Iya gue maapin". Jawab ganetha santai sambil duduk memainkan handphone.
"Gue bener-bener minta maaf tha". Ucapnya lagi.
"Hm".
"Tha, gue serius maafin gue".
"Gue juga serius". Jawab ganetha.
Calvin menundukkan kepalanya karena malu menatap ganetha.
Tiba-tiba ganetha berdiri membuat Calvin dan Naya sama-sama melihat ke arahnya. "Gue balik duluan, makasih ya nay semoga kita bisa ketemu lagi". Ucapnya sambil tersenyum diakhir kata.
"Gue anter". Calvin langsung mengambil kunci motornya.
"Emm okedeh, lumayan duit gue aman".
"Haha, kakak bisa aja. Makasih ya kak and hati-hati byee". Naya akhirnya bersuara.
"Byee naya". Ganetha melambaikan tangannya.
"Thank". Ucap ganetha turun dari motor.
"Eh bentar tha". Ucap calvin memegang tangan ganteng.
"Apa?". Jawab ganetha sambil melepaskan tangannya dari genggaman calvin.
"G-gue sebenarnya suka lo, em.."
"Suka doang kan? yauda sono balik dah malem".
"Gue cinta sama lo, bukan sekedar suka. Gue baru sadar kalo rasa ini emang ada". Ucap calvin lagi.
"Cinta? love but hate ya? Udahdeh gausa bullshit lagi sama gue, ilangin rasa cinta itu karena gue gamau ngenal cinta". Final ganetha lalu masuk kedalam gedung apartemennya.
"Ya! Gue emang ga pantes dapetin cewek sebaik lo". Gumam calvin lalu pergi meninggalkan kawasan gedung itu.
Baru saja ganetha masuk kedalam apartemennya sambil berceloteh karena begitu kesal dengan calvin, ia terdiam ketika ruang tamu apartemennya dipenuhi orang yang tidak terlalu asing baginya.
"Loh k-". Omongan ganetha terpotong.
"Good, selamat atas kemenanganmu". Ucap seseorang lelaki dengan jas formal nya sambil bertepuk tangan.
"Om kan y-". Lagi-lagi ucapannya terpotong.
"Om hahahha!...om katanya?? Hahah". Seorang perempuan tertawa terbahak-bahak hingga wajahnya memerah.
Sedangkan yang diketawai hanya menatap tajam. "Udah-udah sini duduk dulu". Ucap seorang wanita paruh baya.
"Ibu, ibu kan yang saya tolongin wak-".
"Iya, ini bunda sayang. Kamu yang nyelamatin bunda waktu malem-malem itukan".
"Bund-da?". Bengong ganetha.
~~~
Mwehehe maaf kalo ga nyambung
KAMU SEDANG MEMBACA
GANETHA [END]
Teen FictionGanetha, seorang anak yang dipisahkan dari ibu dan kakaknya oleh ayahnya sendiri. Ia hidup dibawah tuntutan ibu tirinya sementara ayahnya sibuk bekerja. Bukan cuma itu, ganetha juga tidak bisa belajar dengan tenang karena kakaknya yang tidak jauh be...