Ganetha memang sering di-bully, disuruh sana sini oleh kakak tirinya itu ketika disekolah, sedangkan dirumah ia juga dijadikan babu oleh mama tirinya, saat ayahnya tidak ada dirumah, apalagi sekarang ayah nya sudah tidak ada mama tirinya itu semakin semena-mena terhadap nya.Ayahnya tidak tau jika ganetha diperlakukan seperti itu, karena ayahnya itu sibuk bekerja dan sudah sangat mempercayai ibu dan anak itu. Ayahnya pikir ganetha bahagia bersama mama dan kakak tirinya karena selalu tersenyum kepadanya, namun nyatanya tidak.
Sekarang ganetha sedang berada di toilet bersama nia, nia sedari tadi membantunya membersihkan pakaiannya yang terkena saos akibat ulah kk tirinya itu.
"tha, lo ngelawan kek jadi orang jangan diem aja, tu si nenek lampir dah makin semena-mena ma elo, masa lo diem terus sih". Omel nia sedari tadi tidak bisa menahan kekesalannya lagi.
Sedangkan hanya dibalas senyuman oleh ganetha.
"Gak capek lo senyum terus, gua tau lo masi sedih atas kepergian ayah lo, lo gabole lemah dong tha. Tenang gua selalu ada disamping lo kok, lo gausa takut oke". Ucap nia kesal karena sedari tadi ucapannya tidak direspon oleh ganetha.
"Iya, makasih nia". Jawab ganetha.
Nia hanya tersenyum manis. "Udah ayo kekelas".
••
Kembali ke ganetha, sekarang ia sedang duduk di halte menunggu bus.
Bel pulang sudah berbunyi dari 30menit yang lalu, sekolah pun sudah mulai sepi, nia juga sudah pulang karena sudah dijemput oleh supirnya.
Tiba-tiba ada seseorang dengan motor sport nya berhenti tepat didepan ganetha.
"Ayo gua anter pulang". Ucap orang tersebut yang terdengar tak asing bagi ganetha.
"r-raffa". Gumamnya.
Lalu orang tersebut melepas helm-nya.
"Cepet mau gua anter pulang kagak lo". Ucapnya ketus.
Ganetha langsung menaiki motor itu dan berpegang pada pundak rafa.
Ganetha sudah biasa dengan sikap dingin raffa, dia sangat kasar dan dingin kepadanya namun dia akan menjadi sosok yang lembut dan murah senyum ketika dengan fita.
Raffa sudah 1 tahun menjadi kekasih ganetha, namun belakangan ini ada yang aneh dari raffa, entahlah ganetha tak mengerti.
••
Ganetha baru saja sampai didepan gerbang rumahnya, tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada rafa karena jika tidak ada rafa mungkin ganetha akan tetap disana sampai petang. Namun rafa tak menanggapinya malah langsung mengegas motornya dan pergi dari sana.
Baru saja ganetha menginjakkan kakinya satu langkah kedalam rumah, teriakan mama tirinya menyapa telingannya.
"GANETHA KEMANA SAJA KAMU HAH, SUDAH SORE BEGINI BARU PULANG"."Maaf ma, tadi gaada kendaraan buat ganetha pulang". Ucapnya sambil menunduk takut dengan tatapan tajam mamanya.
"Alasan saja kamu, sana mandi lalu siapkan makan malam".
Ganetha langsung berlari kecil menuju kamarnya dan membersihkan dirinya lalu turun kebawah untuk memasak daripada kena amuk mamanya lagi.
Setelah menyiapkan makan malam untuk mama dan kakak tirinya, ia malah diusir.
Ganetha berjalan sendirian di dinginnya malam ini, ia sedang mencari makan. Mama tirinya itu tidak mengizinkannya makan dirumah sebagai hukuman karena ia telat pulang.
Ia duduk dikursi taman setelah berjalan cukup jauh belum juga menemukan penjual makanan karena memang hari sudah sangat malam.
"AWASS...". Teriaknya ketika matanya tidak sengaja menangkap sosok wanita paruh baya yang akan menyebrang jalan namun ia tidak menyadari bahwa disampingnya ada sebuah mobil yang ingin menabraknya.
Ganetha langsung berlari menyelamatkan wanita itu.
Brukk...
Ganetha berserta wanita paruh baya yang ia selamatkan terjatuh dipinggir jalan. Ganetha langsung bangun dan membantu wanita paruh baya itu untuk bangun. "Aduhh ada yang luka gak tante". Ucapnya mengecek keadaan wanita tersebut.
"Gaada, makasih ya nak udah nolongin saya, saya ga fokus tadi". Jawabnya. "Kamu gada yang luka kan". Lanjutnya.
Ganetha membuang nafas lega. "Huhh... Syukurlah kalo tante gpp, aku juga gaada yang luka kok".
"Lain kali hati-hati ya tan".
"Iya, kamu ikut tante ya". Ucap wanita itu.
"A-ah kemana tante". Tanyanya, tak mungkin kan wanita ini akan menculiknya? Haha otaknya ini sungguh tidak bisa berpikir positif karena memang sudah sangat malam, ia takut dimarahi mamanya.
"Udah ayo ikut aja". Jawabnya.
mereka berjalan menuju mobil wanita itu yang terparkir tak jauh dari tempat kejadian. Lalu ganetha dibawa ke sebuah cafe oleh wanita itu, ahh apa tante ini tau jika ia sedang kelaparan haha.
"Kamu mau pesen apa? Tante teraktir sebagai ucapan terimakasih".
••
Pagi hari telah tiba, matahari sudah menampakkan sinarnya, sedangkan seorang gadis masih tertidur pulas dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.
Doghhh... doghhh...
"GANETHA BANGUN KAMU SIAPIN MAKAN CEPET, TIDUR TERUS KERJAANNYA KAMU YA CEPAT BANGUN". Teriak vina sambil menggedor-gedor pintu kamar ganetha.
"Eugh.. iya ma". Jawabnya langsung terbangun dari tidurnya karena teriakan mama nya itu.
Ia bergegas ke kamar mandi untuk bersiap-siap kesekolah.
••
"LELET BANGET SI KAMU CEPET SAYA SUDAH LAPAR NIH". Bentak vina ketika ganetha sangat lama memasak nasi goreng.
"Iya ma bentar lagi selesai". Jawab ganetha.
Lalu ganetha membawa 2 piring nasi goreng untuk mama tirinya dan kk tirinya.
"Mah ganetha berangkat ya". Pamitnya.
"Ehh tunggu-tunggu, cuciin dulu ini semua piring kotor baru boleh pergi". Ucap vina.
"T-tapi mah ganetha udah telat". Jawabnya.
"Gada tapi-tapian cepet sana cuciin saya mau ke mall dulu". Ucapnya lagi.
Ganetha hanya bisa membuang nafas berat, padahal jam sudah menunjukkan pukul 06.50 , 10 menit lagi gerbang sekolah sudah ditutup kakak tirinya pun sudah berangkat sejak 20 menit yang lalu.
Ia tidak ingin membuang waktu, ia langsung mencuci semua piring kotor itu lalu bergegas pergi ke sekolah.
🌼🍃
Gimna part 2 nya nihhh, semoga suka ya, follow komen vote sebanyak-banyaknya okeyy thank you!!
KAMU SEDANG MEMBACA
GANETHA [END]
Teen FictionGanetha, seorang anak yang dipisahkan dari ibu dan kakaknya oleh ayahnya sendiri. Ia hidup dibawah tuntutan ibu tirinya sementara ayahnya sibuk bekerja. Bukan cuma itu, ganetha juga tidak bisa belajar dengan tenang karena kakaknya yang tidak jauh be...