GANETHA 07

436 28 1
                                    

Plakk...

Ganetha sangat terkejut mendapatkan tamparan yang sangat tiba-tiba itu, saat ia menoleh ia dibuat lebih terkejut oleh siapa yang menamparnya.

"Ikut gua". Ucap rafa langsung mencekram tangan ganetha dan membawanya ke rooftop.

"Aww sakit fa, lepasin". Rintih ganetha karena rafa mencekram tangannya dengan kuat.

Saat sampai dirooftop yang sepi rafa langsung menghempaskan ganetha. "Jelasin apa yang dimaksud anak-anak dikantin".

"O-oh itu cuma salah paham, aku ga yang seperti mereka omongin ko". Jawab ganetha.

"Dia siapa". Tanya rafa.

"A-aku juga gakenal dia siapa, dia cuma nganterin aku kok karena udah telat banget dan gaada kendaraan umum, jadi aku ngikut aja". Jelas ganetha.

"Lo mau diantar sama orang yang ga sama sekali lo kenal hah". Bentak rafa.

"M-maaf aku terpaksa". Jawab ganetha menunduk.

"Kita putus". Ucap rafa membuat ganetha yang sedang menunduk langsung mengangkat kepalanya.

"A-apa? Tapi kenapa fa, ini cuma salah paham dan aku udah jelasin itu". Tanya ganetha.

"Gua mau kita putus ya putus". Jawabnya penuh penekanan lalu langsung pergi meninggalkan ganetha.

Sedangkan ganetha sudah menangis sejadi-jadinya dirooftop, sesingkat inikah hubungan mereka? ganetha tidak menyangka hanya karena kesalah pahaman membuat hubungan mereka hancur.

Disisi lain seorang lelaki menatap laptop nya dengan serius, sungguh miris sekali hidup adiknya itu. Kini gael sudah tau seberapa menderita nya adiknya itu dan ia harus segera bertindak.

Ia kira selama ini adiknya itu mendapatkan kebahagiaan yang lebih bersama keluarga barunya, tetapi ternyata dugaan ia salah, adiknya itu menderita semua yang berada didekatnya pun palsu. Hanya sahabatnya nia yang gael percaya bahwa ia tidak akan berkhianat pada adiknya.

••

Kembali ke ganetha, sekarang ia sedang berada ditaman, memikirkan nasibnya sekarang ia hanya punya nia, sahabatnya yang setia dengannya. Ia tidak punya siapa-siapa lagi selain dia dan ia berjanji akan selalu membuat sahabatnya itu nyaman saat bersamanya.

"Hay setan lucu". Ucap seseorang membuat nya terkejut.

"Ish ngagetin tau gak". Kesal ganetha.

"Haha, lagian ngapain ngelamun gitu". Tanyanya.

"Gapapa". Jawab ganetha.

"Lo harus percaya masih ada banyak orang yang sayang sama lo, termasuk gua". Ucap tiba-tiba lelaki tersebut.

"Hah? Maksudnya". Tanya ganetha bingung, bagaimana lelaki ini bisa sayang padanya sedangkan mereka baru saja bertemu kemarin malam.

Ceritanya singkat, mereka bertemu ditaman ini kemarin malam. Ganetha yang hanya sedang mencari angin melihat lelaki ini merintih kesakitan, karena jiwa kemanusiaannya ia pun menolong mengobatinya, kebetulan juga sewaktu smp ia pernah mengikuti organisasi PMR yang membuatnya tau cara mengobati dengan benar.

"Gpp, lupain aja". Jawabnya.

Lalu mereka hening, sibuk dengan pikirannya masing-masing.

"Boleh kenalan". Tanya lelaki itu menjulurkan tangannya.

"Boleh, gue Ganetha". Jawab ganetha sambil tersenyum dan menjabat tangan lelaki itu.

"Gua Calvin, khusus buat lo panggil gua alvin oke". Ucapnya.

"Oke alvin". Jawab ganetha menampilkan senyum nya dan dibalas senyum juga oleh lelaki itu.

"Ini gamau dilepas". Tanya ganetha karena sedari tadi calvin tidak melepas jabatannya.

"E-eh sorry". Jawabnya sambil melepaskan tangannya dari ganetha dan terkekeh malu.

Lalu mereka menghabiskan waktu bersama malam ini, melihat bintang dengan sesekali bercanda. Melupakan semua masalahnya.

••

Sekolah hari ini dihebohkan dengan kedatangan ganetha yang diantar bersama lelaki yang sangat tampan, jika kemarin ia diantar oleh om-om tampan, sekarang ia diantar dengan lelaki yang lebih tua 1 tahun darinya tak kalah tampan juga membuat semua siswa-siswi kagum dan iri.

"Makasih ya udah nganterin gue, dahh". Ucapnya sambil melambaikan tangan.

Dan hanya dibalas senyuman oleh lelaki itu, setelah ganetha masuk dan menghilang dari pandangannya ia bergegas pergi menuju sekolahnya.

"Ini baru bmf gua, gitu kek dari tadi tha jalan ma cogan". Heboh nia saat ganetha baru saja menduduki dirinya.

"Ish apaan si, dia cuma nganterin gue". Balas ganetha.

"Sama aja, gua lebih enak liat lo ma dia daripada sama rafa". Ucap nia. "Kan gua dah bilang putus dari tadi kek sama rafa, nah sekarang bisa dapet yang lebih ganteng lebih baik juga pasti daripada si rafa". Lanjutnya.

"Iyaiya maaf ga dengerin lo, tapi lo bener setelah gue putus dari rafa gue rasa beban gue sedikit berkurang". Ucap ganetha.

"Haha anjrr tapi bener si rafa emang cuma beban". Ucap nia tertawa terbahak bahak.

Ganetha ikut tertawa. "seneng banget si ngejek rafa".

Nia yang mendengarnya pun langsung menghentikan tawanya. "Ya jelas seneng lah, dia selalu nyakitin lo, gua ga terima shabat gua disakitin terus".

"Makasih ya nia lo baik banget sama gue, gue beruntung banget dapet sahabat kayak lo". Ucapnya.

"Tapi gua lebih beruntung punya sahabat pinter kayak lo, kan enak bisa nyontek tiap hari". Ucap nia sambil memperlihatkan deretan giginya.

"Ish nia gue lagi serius ya!". Kesal ganetha.

"Gua juga serius ini hahaha". Jawab nia.

••

Follow komen vote sebanyak-banyaknya okeyy thank you!!

GANETHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang