Tanpa aba-aba ganetha langsung memeluk wanita paruh baya yang ia pernah tolongi waktu lalu, walaupun sudah lama ia tetap mengingat wanita itu. Bagaimana tidak, wanita itu yang menolongnya saat ia kelaparan.
Ganetha mengelap air matanya yang tiba-tiba saja terjatuh, ia sangat senang. Akhirnya penantiannya selama ini tercapai juga.
"Terus mereka". Tanyanya.
"Aku? Coba tebak". Ucap seorang lelaki berjas hitam itu.
"Om yang nolongin aku waktu telat sekolah kan?". Ucapnya.
"Aishh, jangan panggil aku om bisa?". Kesalnya.
Sedangkan seorang perempuan yang disampingnya tertawa lagi sambil memukul-mukul lengan pria ini.
Ganetha hanya nyengir. Ia harus memanggilnya siapa jika bukan om? .
"Kamu mirip boneka 'Annabelle' ". Ucapnya.
"Ah". Ringis ganetha yang tiba-tiba kepalanya terasa pusing.
"Loh ganetha kenapa". Panik bundanya.
Seorang lelaki dan perempuan yang masih dibawah umur itu sedang bermain ditaman. Seorang perempuan duduk diayunan dan seorang lelaki mengayunkan ayunannya.
"Abang, tadi disekolah ada yang bilang kalo aku itu cantik tau". Ucapnya mengulurkan lidah.
"Dih kamu jelek gitu juga". Balas abangnya.
"Aku cantik tau, mirip boneka Barbie".
"Kamu mirip boneka Annabelle".
Ganetha membuka matanya saat kilasan masa lalunya terlintas begitu saja. Ia langsung menatap Abang nya. "Abang? Bang el?" Ucapnya.
Gael tersenyum tulus lalu merentangkan tangannya. Ganetha pun langsung memeluk abangnya itu, ia sangat merindukannya.
"Abangg, ko muka abang berubah. Bunda juga, kenapa muka kalian berubah". Ucapnya sambil menyeka air matanya.
Sedangkan mereka hanya terkekeh. "Kamu ga sadar ya, selama ini mama tirimu selalu memberi obat penghilang ingatan untukmu".
"Masa iya? Emang ada obat kekgitu?". Tanyanya.
"Dia ke dukun kali". Ucap seorang perempuan yang sedari tadi diam.
"Kak? Kak misha?". Ganetha beralih menatap seorang perempuan yang membantunya beberapa bulan lalu. "Makasih udah nepatin janji". Ucapnya sambil memeluk perempuan itu.
"Sama-sama" ucapnya membalas pelukan ganetha.
Lalu mereka berbincang-bincang hingga larut malam. "Oiya, gue mau minta restu hehe". Ucap misha tiba-tiba.
"Restu apa kak". Tanya ganetha.
"Gue udah dapet restu dari bunda, tapi belum sama lo".
"Udah to the poin aja lita". Ucap sang bunda.
"Fezelita misha...minta restu buat jadi teman hidup abangmu, direstuin gak". Ucap lita sambil mengulurkan tangan.
"Aku yakin, pilihan abang sama bunda pasti ga akan salah, jadi aku restuin". Ucap ganetha menjabat tangan lita.
"Serius??!! Aaaa makasih". Heboh lita.
"Piks besok kita kawin ya el".
"Lucu". Gael terkekeh dan tidak sadar berbicara seperti itu.
"Udah-udah tidur yu, besok kita harus siap-siap". Ucap bundanya.
"Loh mau kemana Bun". Tanya ganetha.
"Nanti juga tau, udah ayo tidur".
~~
Pagi telah tiba, kini ganetha tengah siap-siap untuk pergi ikut dengan keluarga kandungnya. Ngomong-ngomong vina dan fita sama-sama masuk ke penjara vina masuk penjara karena ganetha melaporkannya saat sudah mempunyai cukup bukti-bukti atas kejahatannya. Fita pun begitu.
"Ayo berangkat". Ucap bunda.
Mereka pun pergi, namun saat membuka pintu mereka dikagetkan dengan seseorang.
"Ganetha, gue tau gue banyak salah sama lo, tapi izinin gue berjuang untuk dapetin lo tha gue mohon". Ucap seorang lelaki.
"Gausa capek-capek berjuang buat gue, gue bakal pergi dan gaakan muncul lagi di kehidupan lo, gue harap lo bisa lupain gue". Ucap ganetha lalu mengajak yang lainnya untuk pergi.
Sedangkan calvin hanya bengong, apakah tidak ada kesempatan untuknya? Apakah kesalahannya terlalu fatal hingga tidak bisa dimaafkan?.
Satu bulan kemudian....
Ganetha menjalani hidup dengan bahagia sekarang, ia tidak hidup sendiri atau hidup dengan orang jahat lagi. Ia benar-benar bahagia.
Apalagi besok ia akan memiliki kakak ipar, ah betapa senang dirinya. Ya walaupun harus pisah dengan sahabat terbaiknya yaitu nia.
Tapi walau jarak memisahkan mereka, ganetha dan nia tetap menjadi sahabat. Setiap malam mereka vidcall hingga larut.
Ya, jadi sekarang ganetha ikut bersama bunda dan abangnya ke luar negeri, untuk melupakan masa lalu dan membuka lembaran baru dikehidupan baru bersama keluarganya.
°°
wkwk ga kerasa udah end aja, maaf banget ya kalo cerita ini masi banyak yang kurang, tapi semoga kalian suka and ya makasih yang udah mau baca+vote padahal ceritanya gaje banget wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
GANETHA [END]
Teen FictionGanetha, seorang anak yang dipisahkan dari ibu dan kakaknya oleh ayahnya sendiri. Ia hidup dibawah tuntutan ibu tirinya sementara ayahnya sibuk bekerja. Bukan cuma itu, ganetha juga tidak bisa belajar dengan tenang karena kakaknya yang tidak jauh be...