GANETHA 17

420 27 1
                                    

Ganetha keluar dari taksi lalu memakai tudung hoodie nya. Ia berjalan mengikuti langkah calvin yang menuju rumah sakit. Mungkin keluarganya ada yang sedang sakit pikirnya?

Calvin memasuki salah satu ruangan. Ganetha pun langsung mengintipnya dari luar, ia melihat seorang gadis yang mungkin umurnya lebih muda darinya? Terbaring lemah diatas brankar. Ganetha juga mendengar perbincangan mereka.

"Gimana keadaan kamu". Ucap calvin.

Sedangkan gadis itu hanya menganggukkan kepalanya. Calvin yang melihat itupun lumayan senang, setidaknya adiknya itu tidak separah sebelumnya.

"Kamu istirahat yang cukup ya nay, abang bakal bales orang yang udah nabrak kamu". Ucapnya lagi mengelus rambut adiknya itu, namanya Naya.

Wajah naya berubah cukup sedih ketika abangnya berucap seperti itu. Bagaimana ini? Dirinya sangat bimbang sekali. "Kamu istirahat ya, abang pulang dulu". Lagi-lagi naya hanya mengggukkan kepala.

Saat Calvin berbalik badan ganetha pun langsung pergi dari sana agar tidak ketahuan.

Malam ini hujan turun begitu deras, tapi sama sekali tidak mengusik seorang gadis yang tengah duduk anteng sambil mengutak-atik laptopnya itu. Dengan serius ia terus mencari informasi yang ia inginkan.

"Nahh ketemu juga". Ucap ganetha ketika menemukan apa yang 15 menit lalu ia cari, ganetha memang belum terlalu pandai untuk mencari informasi seseorang, ia masi belajar sedikit demi sedikit.

Ganetha membaca satu persatu kata yang berderet dilaptopnya dengan teliti, lalu bergumam. "Ooh bener dugaan gue".

Ia mengambil secangkir cokelat hangat yang baru ia pesan, lalu menyeruputnya. Ganetha memang sangat menyukai coklat, jika hari panas ia akan meminum es coklat, jika hujan begini coklat hangat lebih cocok.

Ganetha menaruh coklat panas yang tinggal setengah itu, ia menatap sekeliling, hanya ada 4 orang disini, ia, seorang lelaki dengan wanita yang sedang duduk mengobrol dipojok cafe dan seseorang yang sedang berdiri didepan kasir. Dirinya memang sedang ada di cafe, ia terjebak hujan, untung saja cafe ini buka 24 jam.

Ganetha berdiri dengan laptop ditangannya, ia ingin mengembalikan ini kepada salah satu pegawai yang dengan senang hati meminjamkannya, namun ia tidak sengaja menabrak seseorang. "Aduh... Maaf ya gue ga sengaja". Ucapnya, ia mulai terbiasa menggunakan kata lo-gue.

"Ah gapapa ko". Balas orang tersebut, "loh ganetha?".

Orang tersebut langsung membuka tudung yang ganetha kenakan agar wajahnya terlihat lebih jelas, dan saat tudung itu terbuka muncullah wajah ganetha dengan cengiran. "Hehe, haii nia". Sapa ganetha melambaikan tangannya.

"Hehh, lo ngapain malem-malem begini diluar, lo mau diserimpung emak lo itu hah". Omel Nia.

"Ish gue kejebak ujan dodol".

"Ya sama aja tha..., Kalo mak tiri lo ngamuk yang ada lo masuk rs".

"Gaakan percaya deh, dah ya bye". Ganetha ngibrit menghampiri seseorang lalu menyerahkan laptop yang sedari tadi ia cangking.

"Lo abis ngapain". Tanya nia yang sedari tadi memperhatikan pergerakan ganetha.

"Kepo, dah gue mau balik bye" ganetha berlari kecil menerjang hujan, ia memakai tudung hoodie nya kembali.

"EHH THA WOYY INI MASI UJAN". Teriak nia yang memandangi tubuh ganetha yang perlahan menghilang. "Ih si anying orang gue ada, kan bisa nebeng ngapa harus lari-lari mana ujan gini, kalo sakit kan gue juga yang khawatir". Omel nia.

💫💫

Ini hari minggu dimana ganetha akan menjalani misinya. Ia memakai pakaian serba hitam, dengan hoodie hitam juga namun berbeda dengan yang ia pakai tadi malam, seminggu yang lalu ia memang habis berbelanja pakaian serba hitam. Ia memasuki lorong rumah sakit sambil menutup kepalanya menggunakan tudung lalu memakai masker agar tidak ketahuan.

Diujung sana, ia melihat fita berjalan dengan mencangking buah tangan. Ia mengikuti langkah fita dengan hati-hati agar tidak ketahuan. Fita memasuki ruangan yang didalamnya ada seorang gadis dengan lelaki duduk disampingnya. Ganetha hanya melihat interaksi mereka dari luar dan samar-samar mendengar percakapan mereka.

"Pagi". Sapa Fita tersenyum ramah.

"Eh pagi ta". Balas calvin.

Fita menaruh buah tangan itu di rak yang berada disamping brankar. "Gimana keadaan naya".

"Ya begitulah, gue juga ga ngerti kenapa dia gamau ngomong. Tapi kata dokter hari ini boleh pulang karena kondisinya udah membaik.

"Wah bagus dong kalo gitu, tapi keknya lo harus cepet-cepet ngelakuin misi kita deh".

"Oh iya, besok deh gue ga sabar nunggu penderitaan dia. Cukup gue liat adik gue kekgini". Ucap nya mengelus lengan Naya dengan penuh kasih sayang.

Naya adalah satu-satunya keluarga calvin yang harus ia jaga dan sayangi karena tidak ada yang bisa begitu selain dia. Mereka hanya tinggal berdua.

Tanpa mereka sadari juga air mata naya menetes seketika. Dan menatap sendu dua orang yang sedang berbicara ini.

"Udah makan fit?". Tanya calvin.

"Kebetulan belum si".

"Yaudah ayo cari makan dulu".

Lalu mereka berdua berjalan keluar ruangan menuju kantin yang berada didepan rumah sakit.

Ganetha yang sedari tadi sibuk sendiri pun langsung memasuki ruangan ketika melihat Calvin dan fita pergi.

⚠️⚠️

Vote, komen sebanyak-banyaknya!!!!

GANETHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang