Seorang wanita dengan laki-laki sedang duduk diruang tamu. "kamu udah dapet info tentang dia". Tanya wanita itu.
"Belum bund, tapi aku gaakan nyerah buat cari dia sampai ketemu". Jawabnya.
Wanita tersebut tersenyum. "Semangat cari dia, bunda akan bantu kamu". Ucapnya.
"Iya bunda, aku bakal berusaha lebih keras lagi supaya cepet-cepet ketemu dia". Balasnya.
••
Hari minggu hari yang paling ditunggu-tunggu oleh semua orang.
Berlari kecil mengelilingi kompleks perumahan dengan keringat yang bercucuran. Disinilah ganetha berada, ditaman yang ada didekat rumahnya, ia sedang beristirahat karena sudah lelah berolah raga pagi ini.
"Hay sendirian aja". Ucap seseorang dengan nada menggoda.
Ganetha bergidik ngeri lalu menoleh ke samping dan... Ia langsung memukul lengan orang tersebut.
"Gua kira siapa taunya lo, ngagetin tau gua kira om-om". Kesalnya.
Sedangkan orang tersebut malah tertawa terbahak-bahak. "Hahaha hadeuh ngakak gw liat ekspresi lo tha". Ucapnya sambil menahan tawa.
"Ish dasar, btw lo tumben olahraga biasanya kalo hari minggu males-malesan kerjaannya". Ucap ganetha.
"Iya, gw lagi gabut aja si". Jawab nia. "Pas lewat sini liat lo jadi gw samperin aja deh". Lanjutnya.
Dibalas anggukan kepala saja oleh ganetha. "Yaudah gua pulang duluan ya takut dicariin mama". Ucapnya ganetha.
"Yeuu awas lo diomelin". Teriak nia karena ganetha sudah pergi dari sana.
••
Ganetha ingin menuju kamarnya untuk membersihkan diri namun dihentikan oleh mama tirinya itu. "Kamu beres-beres rumah jangan keluar sampai semuanya selesai, saya ada urusan dulu, awas sampai masi ada yang kotor". Ucapnya
"Iya ma" jawab ganetha.
"Ayo sayang". Ajak mama vina kepada fita.
••
Hari demi hari terus berganti, kini sudah ke 5 bulan ayahnya meninggalkannya. Kini ganetha sedang berada di pemakaman ayahnya itu.
Menaburi bunga diatas gundukan tanah sambil tersenyum pedih mengingat bagaimana dulu masa-masa ia bahagia bersama ayahnya.
Setelah cukup lama berdiam diri sambil menatap nisan yang bertulisan nama ayahnya itu akhirnya ia memutuskan untuk pergi dari sana.
Hari sudah mulai petang tapi ganetha tidak ada niatan untuk pulang ke rumahnya, ia sungguh tidak betah berada dirumah itu.
Ganetha berjalan menuju taman, ia memang suka ke taman dimalam hari karena suasanannya membuat ganetha nyaman, sepi.
"ARGHH...".
Teriak seseorang membuat ganetha yang ingin menuju tempat duduk yang ada ditaman terhenti. Ia melihat seorang lelaki dengan keadaan yang sangat kacau sedang melamun.
Ia berjalan ke arahnya, saat sampai didepan laki-laki itu, ia sama sekali tidak menghiraukan nya. "Hay kak, boleh duduk disini". Tanyanya sambil melambaikan tangan didepan wajah lelaki tersebut karena ia melamun.
Tapi sama sekali tiddak dihiraukan oleh nya. Karena kesal ganetha langsung saja duduk disebelahnya."kalo kk ada masalah cerita aja sama aku, aku siap ko denger cerita kk".
Hening.
"huftt...kalo kk gamau cerita gpp, kakak boleh ngeluh kakak boleh capek kk boleh nangis tapi jangan sampai nyerah ya semangat terus". Ucap ganetha lagi.
Lelaki itu lagi-lagi tidak menggubris perkataan ganetha, ia hanya melamun melihat kosong kedepan.
"Kak jangan melamun terus, nanti kalo kesurupan gimana". Ucap ganetha karena sudah 30 menit lelaki disampingnya itu melamun.
Lelaki tersebut terkekeh mendengar perkataan ganetha. Ganetha pun dibuat bingung, apa jangan-jangan laki-laki yang disampingnya ini beneran kesurupan?.
"Gua gaakan kesurupan, orang daritadi aja udah ditemenin setan". Ucap lelaki tersebut.
"HEHHH kamu ngatain aku". Tanya ganetha.
lelaki itu mencubit pipi ganetha lalu beranjak pergi dari sana sambil berteriak. "MAKASIH YA SETAN LUCU.
"ISHH NYEBLIN". Kesal ganetha.
Lelaki tersebut berhenti dirumah berpagar tinggi itu lalu menghela nafas berat, kemudian tersenyum saat mengingat ucapan gadis yang sama sekali tidak ia kenal itu lalu bergumam. "Semangat".
••
Disisi lain, saat laki-laki tersebut sudah pergi ganetha hanya berdiam diri sambil memandangi langit. Hanya ini yang bisa ia lakukan saat sedang lelah dengan hidupnya.
Ia selalu teringat kejadian tadi siang.Flashback on
"MAMAAAA". Teriak fita.
"Iya kenapa". Jawab mama vina.
"Aku kesel sama ganetha, dia udah bikin aku malu waktu disekolah, masa dia numpahin jus nya ke baju aku ma". Adu fita. "terus ini lagi tas aku robek gara-gara dia narik-narik gajelas" lanjutnya.
"Astagaaa tu anak emang ga kapok-kapok ya". Ucap vina.
"Udahlah ma usir aja dia, dia tuh cuma beban tau gak". Ucap fita.
"Mama masi butuh dia, mama gamau capek-capek beresin rumah segede ini". Ucap vina.
"Aishh kan mama bisa kerjain pembantu". Kesal fita.
"Gak ah, buang-buang duit gajinya". Balas vina dan langsung melenggang pergi.
Sedangkan ganetha sedang melamun sedari tadi. "Kalo aku diusir, aku tinggal dimanaa aku udah gapunya siapa-siapa lagi". Itu yang selalu ia pikirkan sedari tadi.
Padahal soal menumpahkan jus ia tidak sengaja, dan soal tas itu ia juga tidak sengaja menariknya sampai robek karena waktu pulang sekolah tadi fita hampir saja tertabrak truk jika tidak ganetha selamat kan, namun fita malah marah-marah tidak jelas.
Flashback off.
"Huftt". Ganetha menghelai nafas lelah lalu pergi pulang karena hari sudah sangat malam.
...
follow komen vote sebanyak-banyaknya okeyy thank you!!
KAMU SEDANG MEMBACA
GANETHA [END]
Teen FictionGanetha, seorang anak yang dipisahkan dari ibu dan kakaknya oleh ayahnya sendiri. Ia hidup dibawah tuntutan ibu tirinya sementara ayahnya sibuk bekerja. Bukan cuma itu, ganetha juga tidak bisa belajar dengan tenang karena kakaknya yang tidak jauh be...