••
Berdiri ditengah lapangan, itulah yang ganetha lakukan sekarang, ia telat tadi untung saja penjaga gerbang sekolah sangat baik padanya ia mengizinkan ganetha masuk walaupun sudah telat 25menit.Tapi tetap saja ia ketahuan guru saat ingin menuju kelas dan berakhir disini
Ia mengelap keringat yang terus mengalir dari keningnya itu, matahari hari ini sangat terik. Ganetha pun belum sempat sarapan tadi. Ia benar-benar sangat lemas sekarang.
Brukk..
Karena tidak kuat lagi ganetha pun pingsan.
••
Ganetha membuka matanya perlahan, bau obat-obatan sangat jelas disini. Ia melihat seluruh ruangan tersebut sampai menemukan keberadaan seseorang yang sangat ia kenal.
"rafa?".
"Tadi gua liat lo pingsan dilapangan, jadi gua bawa kesini. Sekarang lo udah sadar kan gua balik kekelas dulu. Tuh makan, nyusahin aja lo jadi orang". Ucapnya dengan malas.
"Makasih". Ucap ganetha namun seperti biasa tidak dihiraukan sama sekali oleh rafa, rafa malah melenggang pergi begitu saja.
Ganetha tersenyum, setidaknya masih ada orang yang peduli dengannya.
Disisi lain, nia tidak henti-hentinya khawatir dengan ganetha yang sedari tadi belum datang, padahal jika ia tidak masuk pasti ia akan mengabarinya.
Detik demi detik, menit demi menit , jam demi jam sudah terlewatkan. Ganetha belum juga datang, nia sedari tadi tidak bisa fokus belajar, ia terus memperhatikan kursi ganetha yang kosong.
Dan akhirnya bel berbunyi, nia yang sedari tadi menunggu jam istirahat pun langsung bergegas pergi mencari ganetha.
Nia berjalan di koridor sekolah untuk menemui kakak tiri ganetha, namun ditengah jalan ia bertemu dengan rafa kekasih ganetha mungkin saja dia tau? Pikirnya.
"rafa woyy". Teriak nia memanggil rafa.
"Berisik anjg". Kesalnya.
"Sialan lo, lo tau ganetha dimana?".
"Uks, temen lo tu nyusahin orang aja bisanya tau ga". Jawabnya ketus.
"Goblok dia pacar lo bego ah dhlah". Kesal nia lalu pergi menuju uks. Daripada berhadapan dengan makhluk tidak jelas seperti rafa.
..
"GANETHAA TUNGGUU". Teriak nia ketika melihat ganetha berjalan di koridor.
Ganetha berhenti dan mendapati nia sahabat nya yang sedang berlari ke arahnya.
"huhh, lo kemnaa aja si". Ucapnya sambil mengatur nafas.
"Maaf ya". Ucap ganetha.
"Si rafa bilang lo abis di uks kenapa?, ada yang sakit?". Ucap nia khawatir sambil membolak-balikan badan ganetha.
"Aduh niaa lebay deh, gua gapapa tadi cuma pingsan". Jawabnya.
"Cuma pingsan kata lo, astagaa pingsan kenapa sih tha".
"Udah ah ayo kekelas bentar lagi bel masuk". Ucapnya berjalan meninggalkan nia menuju kekelas.
••
Ganetha menatap langit yang bertabur ribuan bintang itu. Kini ia sedang berada dibalkon kamarnya.
Ganetha membuang nafas berat. "Yahh, kenapa ayah ninggalin etha setelah ayah misahin etha dari bunda dan bang gael?".
"Sekarang etha sendiri yah, etha takut. Etha gatau harus cari bunda sama bang el kemana, etha kangen banget sama mereka yah, tolongin etha". Keluhnya pada salah satu bintang yang paling bersinar.
Ia bergegas pergi masuk kedalam kamar setelah berdiam diri cukup lama, sudah malam, ia harus beristirahat.
,
🌼🍃follow komen vote sebanyak-banyaknya okeyy thank you!!
KAMU SEDANG MEMBACA
GANETHA [END]
Teen FictionGanetha, seorang anak yang dipisahkan dari ibu dan kakaknya oleh ayahnya sendiri. Ia hidup dibawah tuntutan ibu tirinya sementara ayahnya sibuk bekerja. Bukan cuma itu, ganetha juga tidak bisa belajar dengan tenang karena kakaknya yang tidak jauh be...