BRAKK
"YOONGI?!"
.
.
.
Jimin menatap lekat wajah pucat yoongi. Pikiran Jimin penuh pertanyaan
Kenapa dengan yoonginya?
Apakah yoongi di marahi lagi?
Apakah yoongi membuat kesalahan?
Lebih terkejutnya lagi Jimin melihat banyak luka di sekujur tubuh yoongiFlashback on
Jimin celingukan mencari yoongi karna gudang lumayan gelap. Mata nya menangkap sosok bayangan yang tengah berbaring di lantai dengan cepat Jimin mencari tombol lampu
Cetrek
Tubuh Jimin membeku sejenak melihat tubuh yang sudah tak berdaya terbaring di lantai. Jimin menatap tubuh itu dengan mata yang sudah berkaca kaca
"YOONGI?!!!"
Jimin memangku tubuh itu di rasa tubuh Jimin tak sanggup melihat tubuh yang sekarang ada di pangkuannya
"Hiks Yoon ini Hyung! Bangun Yoon!" Jimin mengguncangkan tubuh yoongi namun tak ada respon
"Hiks, IMO!!!! IMO-YA!!!!!!" Jimin berteriak dengan keras namun tak ad yang menghampirinya
Ia pun memutuskan untuk mengangkat tubuh itu dan membawanya ke rumah sakit. Di dalam perjalanan Jimin masih terus terisak ia tak tega melihat adik sepupunya seperti ini ia lemas ia tak kuat seolah Jimin mati rasa
Setibanya di rumah sakit Jimin menggendong yoongi dan berteriak "SUSTER!!!" Dua orang perawat datang dan membantu Jimin "Siapkan ruang ICU cepat!!" Sang perawat ketiga mengangguk
Flashback off
Di usapnya Surai Yoongi dan di cium nya kening sang dongsaeng. Apa perlu Jimin menghubungi seokjin? Ya dia harus memberi tahu seokjin karna bagaimana pun seokjin juga kakak nya
'Yeoboseo?'
"Jin bisa datang ke rumah sakit?"
'Tak bisa aku sibuk'
"Adikmu ada disini"
'Mwo? Memangnya ada apa dengan anak itu?'
"Aku tidak tahu yang pasti aku menemukannya di dalam gudang dan sudah dalam keadaan tak sadarkan diri"
'Bagus kalau begitu, aku tak peduli rawat saja oleh mu'
Tut
Sambungan terputus, Jimin termenung mendengar apa yang di ucapkan oleh seokjin. Jimin menghela nafas kasar ia pun bangkit dari duduknya dan ingin melangkah keluar, batu selangkah ada yang mencegah lengannya Jimin pun berbalik menatap yoongi
"Yoongi? Bisa dengar Hyung?"
"Eugh" Jimin bersyukur yoongi merespon pertanyaanya. Perlahan mata Yoongi terbuka
Maniknya melihat sekeliling dan pandangannya menatap Jimin yang sedang tersenyum padanya
"Hyungie"
Lamunan Jimin buyar karena panggilan itu
"Iya Saeng?""Hyungie yoongi haus" lirihnya. Jimin pun langsung mengambil air menggunakan sedotan dan di minuman pada yoongi
"Sudah?" Yoongi mengangguk
"Ada yang sakit?" Yoongi menggeleng kemudian tersenyum
"Hyung mau peluk" yoongi merentangkan tangannya ia sangat ingin di peluk tanpa aba aba Jimin pun segera memeluk yoongi di elusnya Surai Yoongi lembut dan di cium nya kening sang dongsaeng
"Yoongi mau apa hum?" Yoongi tampak berfikir kemudian tersenyum
"Kumamon boleh?" Jimin terkekeh
"Tentu saja nanti malam Hyung belikan" dilihatnya yoongi bersorak horey
Kau baru sadar tapi semangat mu 45 yoongi-ah- PJM
.
.
.
Di kediaman keluarga Min. Seokjin sudah pulang, seokjin terlihat lelah, Jongsuk yang melihat si sulung itu langsung menghampirinya"Apa kau lelah sekali jin?"
"Nee appa tadi meeting dengan clien di batalkan dan perusahaan agak sedikit kacau" Jongsuk mengangguk kemudian menepuk pelan bahu seokjin
"Kau hebat jin appa bangga padamu" Seokjin tersenyum tipis
Ia ingat saat Jimin menelponnya sejujurnya seokjin khawatir dan cemas pada sang adik namun mau bagaimana lagi ego nya telah menguasainya
"Wah putra eomma sudah pulang?" Hyesun bertanya sambil menaruh dua teh cangkir
"Lemas sekali jin, ada sesuatu mengganggu pikiranmu?" Seokjin menggeleng
"Aku lelah eomma tadi menguras tenaga ku. Huh...untung saja perusahaan tak rugi appa" Jongsuk tertawa
"Mana mungkin tak akan ada yang berani menurunkan derajat perusahaan kita jin" seokjin mengangguk ia mengerti appa nya sedikit menyogok orang dengan mengancamnya agar tidak berpaling pada perusahaan lain
.
.
.
Sementara di rumah sakit yoongi memainkan selimutnya. Beberapa menit lalu Jimin izin untuk menangani pasiennya dulu, awalnya yoongi menolak karena tak ingin sendirian. Tapi Jimin malah mengirimkan perawat untuk menjaganya dan alhasil yoongi mau di tinggalkan"Nuna apa Jimin hyungie masih lama?" Suster itu terkekeh gemas
"Tidak kok sebentar lagi juga selesai" yoongi mengangguk dan kembali memai kan selimutnya
Ceklek
Pintu ruangan terbuka menampilkan namja bermata sipit dan mempunyai lesung pipi memakai jas khusus pekerja kantor. Namja itu menghampiri yoongi
"Jonnie hyungie!!" Yoongi senang kegirangan ia pun memeluk namjoon dengan erat
"Yoongi kurus sekarang?" Yoongi tak menjawab anak itu masih fokus memeluknya
"Jonnie Hyung tidak bekerja?" Namjoon tersenyum kemudian menggeleng
"Tidak sedang libur" si pucat mengangguk
"Eum Minnie hyungie lama Jonnie Hyung" Yoongi mengusekkan wajahnya di dada namjoon
Namjoon paham. Yoongi kesepian
"Eh bagaiman kalo kita main? Yoongi mau?" Yoongi melepas pelukannya dan mengangguk antusias"Main apa?" Namjoon tampak berfikir dan
"Tebak tebakan saja bagaimana?"
"Yoongi mau itu! Yoongi kan pintar hehe" yoongi terkikik geli dengan ap yang di ucapkan ya
"Kiyowo" namjoon mencubit pelan pipi yoongi
"Tapi ada syaratnya" ujar namjoon. Yoongi pun mendongkak menatap namjoon seolah bertanya 'apa'
"Yoongi kasih tau hyungie dulu dari mana yoongi dapat luka itu?" Yoongi diam kemudian
"Di sini?" Tanya yoongi sembari menunjuk dadanya sendiri
"Ya"
"Appa, yoongi dapat dari appa" namjoon diam Setega itu kah Min Jongsuk pada putranya sendiri?
"Ayo katanya mau main tebak tebakan hyungie kan Jimin Hyung lama!" Protes yoongi
"Baiklah ayo...."
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
00.53 || MYG [END]
FanfictionBagaimana jadinya jika di benci oleh keluarga sendiri termasuk ayah kita sendiri? Ini kisah seorang Min Yoongi yang selalu mendapat hukuman setiap membuat sedikit kesalahan. Yoongi adalah anak bungsu dari keluarga Min. Awalnya yoongi akan memiliki a...