06

693 83 15
                                    

"Aku hanya ingin bahagia seperti yang lainnya. Tapi apa aku pantas mendapatkan kebahagiaan? Mungkin tidak"

- Min Yoongi -

"Wah Yoon sudah lama kau tidak menemui ahjussi hm?" Yoongi tersenyum manis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Wah Yoon sudah lama kau tidak menemui ahjussi hm?" Yoongi tersenyum manis.

"Yoongi memaksa taetae untuk menemani yoongi bertemu kalian. Tapi Minnie Hyung melarang" Keduanya menatap Jimin heran.

"Aku melarangnya karena yoongi terlalu terburu buru appa. Lihatlah lengannya, itu bekas jahitan" Ji-Sung menatap lengan yoongi terkejut.

"Ada apa dengan lenganmu Yoon?" Yoongi hanya menjawab dengan gelengan kecil.

"Ini hanya tergores saja ahjussi. Kebetulan yoongi juga tidak tau kenapa bisa tergores" yoongi memasang wajah polos dengan cengiran kudanya.

"Ah begitu. Kasihan sekali kau ini hm" Sohee mengusak lembut Surai yoongi.

"Yoongi mau makan? Ahjumma akan membuatkannya spesial untukmu" yoongi tampak betfikir sejenak.

"Yoongi mau kumamon" yoongi melirih.

Mendengar lirihan yoongi, Jimin refleks dan langsung merangkul bahu anak itu dan menyuruhnya duduk. Jimin berjongkok menyamakan tingginya dengan yoongi yang sedang duduk.

"Akan Hyung belikan. Tapi? Ada syaratnya!" Yoongi mengernyit.

"Apa?"

"Syaratnya. Uri yoongi jika merasakan sesuatu harus mengadu pada Hyung, Tae atau ahjumma dan ahjussi. Arraci?" Yoongi mengangguk paham.

"Nee! Arraso!" Jimin tersenyum dan mengusak Surai yoongi lembut.

"Besok yoongi mulai sekolah dan taetae akan menemani yoongi disekolah" yoongi refleks menatap taehyung.

"JINJJA?! Yoongi sekolah?!" Keempat orang di sana mengangguk.

"Yeayyy!!!!" Yoongi melompat senang karena dirinya akan mulai bersekolah besok.

"Ngomong ngomong dimana sekolahnya?" Yoongi kembali bertanya.

"Tau Anyang high school ??" Yoongi mengangguk.

"Tau!"

"Nah disitu" Jimin tersenyum lembut.

°°°

Seokjin tengah berkutat dengan laptop nya. Terlihat dari wajahnya, terlihat sangat lelah. Yoongi yang baru tiba Dirumah saja, ia tidak tega melihat seokjin terus bekerja sampai lupa kesehatannya.

Yoongi berniat membuatkan nasi goreng untuk seokjin. Yoongi berfikir appa dan eomma nya sedang keluar bukan? Jadi tidak ada salahnya ia membuatkan nasi goreng untuk Hyung nya?

Yoongi mulai memasak dan mengaduk nasi di penggorengan. Yoongi sedikit mencicipi nasi gorengnya, takut jika hasilnya asin atau tidak ada rasa apa apa. Ternyata, itu enak! Yoongi tersenyum senang. Ia yakin Hyung nya akan suka.

Setelah selesai, yoongi menaruh nasi goreng serta air nya di nampan dan berjalan menuju kamar seokjin. Setibanya dikamar seokjin yoongi berhenti sejenak.

Apa Hyung nya akan menerima makanannya?

Ia tidak akan membuangnya kan?

Dengan percaya diri yoongi mengetuk pintu itu.

Tok tok.

"Siapa?"

"Ini yoongi Hyung" terdengar suara decakan kecil dari kamar seokjin.

Tanpa disuruh yoongi memasuki kamar seokjin. Gelap. Yoongi mencoba untuk mencari tombol lampu akhirnya ketemu.

Seokjin menatap datar yoongi yang membawa sebuah nampan berisi makanan dan air. Yoongi? Anak itu menyimpan makanannya di atas nakas dan menatap seokjin.

"Hyung harus makan jangan terus bekerja. Aku tau kau lelah, tolong jangan paksakan dirimu untuk bekerja jika berakhir kau harus sakit" Yoongi memberanikan diri untuk berbicara.

"Apa pedulimu?" Masih dalam posisi yang sama, seokjin bertanya.

"Aku peduli! Karena kau hyungku! Tolong makan, jangan sampai kau sakit hanya karena terlalu mementingkan pekerjaanmu" seokjin masih diam.

"Terserah kau makan atau tidak, yang penting aku sudah melakukan yang terbaik. Aku hanya tidak ingin kau sakit" Yoongi menarik nafas sejenak.

"Sudah malam. Jangan lupa makan dan tidur tepat waktu, jangan sakit aku menyayangimu" Yoongi melenggang pergi dari kamar seokjin setelah mengatakan itu.

Seokjin? Anak itu hanya diam membisu. Ia menatap makanan yang disediakan adiknya. Seokjin meraih nasi goreng nya dan melahapnya secara perlahan.

Seokjin berhenti sejenak. Makanannya sangat enak. Yoongi bisa masak? Baru kali ini seokjin merasakan masakan sang adik.

Dengan sengaja seokjin melahapnya dan menghabiskan nasi gorengnya. Ia minum air setelah makanan habis, seokjin menatap laptop nya. Ia ingat adiknya menyuruhnya untuk tidur cepat.

Seokjin mulai mematikan laptop nya dan segera pergi tidur. Setelah beberapa menit seokjin sudah terlelap di balik selimut. Seseorang datang dan membuka pintu kamar dengan perlahan.

Anak itu yoongi. Ia berjalan perlahan ke arah seokjin, menarik sedikit selimutnya agar tidak terlalu menutup wajahnya dan mengakibatkan sesak nafas. Yoongi membereskan nampan disana.

Yoongi tersenyum. Makanan itu habis, ia bahagia jika seokjin mau memakan masakannya. Yoongi keluar dan menutup pintu perlahan.

°°°

Keesokan harinya tiba. Yoongi sudah siap dengan seragam sekolahnya. Ia sekarang bisa merasakan bagaimana rasanya bersekolah!

Yoongi berjalan menuruni tangga. Terlihat eomma dan appa nya yang sedang sarapan dan juga Hyung nya.

"Mau kemana kau?" Suara dingin sang appa membuatnya terhenti.

"Bersekolah"

"Siapa yang menyuruhmu sekolah?" Sekarang Hyesun yang bertanya dengan nada dingin.

"Ahjussi yang membiayai ku untuk bersekolah. Tidak seperti kalian yang terus menghukum ku walaupun itu bukan salahku" yoongi berbicara dengan nada datar dan melenggang pergi dari sana.

Jong-suk terlihat geram. Ia ingin mengejar yoongi dan memberinya pelajaran namun seseorang menahannya.

"Sudah lah yeobo biarkan saja." Hyesun mencoba untuk meredakan amarah sang suami.

"Dia anak kurang ajar. Dasar tidak berguna. Untung saja aku tidak menghajarnya kali ini, tapi lihat saja nanti saat kau pulang sekolah Min Yoongi" Jong-suk menekan ucapannya di akhir kalimat.

"Benar, kau bisa memberikan hukuman padanya nanti saat ia pulang sekolah. Bahkan kau bisa menghajarnya agar setimpal dengan apa yang ia lakukan pada putri kita" Seokjin yang mendengar apa yang eomma nya ucapkan itupun merasa marah.

Seokjin mengepalkan tangannya dengan kuat. Wajah nya terlihat sangat marah dan juga manik mata yang begitu tajam, setajam mata elang.

BRAKK!

Seokjin menggebrak meja membuat Hyesun dan Jong-suk terlonjak kaget.

"Yak ada apa denganmu seokjin?" Seokjin terdiam. Ia berdiri mengambil tasnya dan melenggang pergi.

"Seokjin-ah kau belum menghabiskan makananmu sayang" Hyesun mencoba mengejar seokjin. Namun tidak di lirik atau didengar sama sekali oleh seokjin.

TBC

00.53 || MYG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang