I - A New World

13.2K 1.3K 312
                                    

Joanne memasuki sebuah kamar yang selama ini kosong dan sekarang ada seseorang yang berbaring disana.

"Dia siapa, Dad?" tanya Joanne saat melihat Jeffery memeriksa keadaan pria itu.

"Semalam para pemburu sedang beraksi dan sepertinya dia kena sasaran." jawab Jeffery.

"Jadi dia sama seperti kita atau yang lain?"

Jeffery menggeleng. "Dia manusia."

Joanne yang semula berdiri agak jauh dari ranjang, sekarang mendekat dan mulai memperhatikan pria yang masih tertidur.

Perlahan Joanne menyentuh tangan pale pria itu. Tidak panas. Dia juga tidak mencium aroma darah segar ataupun mendengar detak jantung.

"Dia bukan manusia lagi? Kau merubahnya, Dad?"

Jeffery membuka baju pria itu. Ada luka yang sudah ditutup perban dibagian dada kirinya.

"Nggak ada pilihan, dia nggak mungkin bertahan. Panahnya tepat kena jantungnya."

Joanne mengangguk mencoba mengerti walaupun sebenarnya tidak mengerti. Karena selama ini, baik Jeffery maupun Roseanne belum pernah 'merubah' seorang manusia menjadi seperti mereka. Jika ada manusia sekarat, mereka akan membiarkannya mati. Atau setidaknya Jeffery membantu dengan menyuntikkan racun untuk mempercepat proses kematiannya.

"Jo, hari ini kamu nggak ada jadwal kuliah kan? Jangan main dulu, jagain dia." kata Jeffery.

Wajah Joanne seketika berubah suram.

"Dad, aku ada rencana nonton. Lagian, belum tau juga kan dia nanti kalo buka mata bakal gimana. Kalo aku tiba-tiba di terkam? Pulang-pulang kalian lihat anak semata wayang tergeletak nggak berdaya gimana? Terus dia kabur, siapa yang tanggung jawab?" protes Joanne.

Jeffery cuma ketawa, memperlihatkan lesung pipinya lalu mengusak rambut anaknya. "Masih liaran kamu. Telpon Daddy kalo dia udah siuman. Bye Jo.."

***


Dengan wajah masih cemberut, Joanne berulang kali mengganti tayangan netflix. Dia saat ini duduk di sofa dengan menyelonjorkan kakinya. Sesekali melirik pria itu.

"Argh!"

Joanne spontan mendekati pria itu yang kini mengerang sambil memegangi lehernya.

"Hey! Hey!"

Pria itu perlahan membuka matanya.

Merah.

Ya, dia sudah berubah. Sama seperti semua makhluk yang ada di rumah ini.

"Mau minum? Air? Susu? Jus? Aku ambilin." kata Joanne lalu keluar kamar.

Belum ada semenit Joanne balik lagi ke kamar.

"Nggak ada air, susu, jus disini. Kulkas aja nggak ada. Kamu jangan minta aneh-aneh dong." suara Joanne meninggi.

Pria itu cuma kedip-kedip bingung. Sudah menahan panas di tenggorokannya, kini ditambah omelan dari wanita yang dia tidak kenal.

Merasa tidak mendapat respon dan cuma tatapan dari pria itu, Joanne jadi salah tingkah. Dia menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal lalu jalan mendekat ke pria itu.

"Kamu bisa ngomong? Namamu siapa? Kamu pasti ngerasa aneh kan? Nggak papa emang kayak gitu awalnya, tubuhmu agak kerasa panas. Btw, disini nggak ada makanan. Kita cuma minum da- OH IYA DARAH!! ASTAGA BEGO!" Joanne ngomong hampir tanpa titik koma sambil memukul kepalanya sendiri karena kebodohannya.

Joanne mengambilkan sekantong darah yang ada di box pendingin milik Jeffery.

"Nih, minum." kata Joanne lalu menyodorkan kantong darah.

The Hales [Haechan x Ryujin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang