Hujan hanya rintik-rintik saat Peter melajukan mobil bersama Joanne disampingnya. Mereka berdua sedang dalam perjalanan menuju bioskop. Kemarin, Lucy mengajak teman-temannya untuk pergi nonton. Termasuk kawanan werewolf dan teman-teman manusianya.
Bioskop di Scotch cuma ada satu. Memang Scotch bukan kota besar, dan juga berada di daerah pegunungan. Kalau kata manusia normal, daripada hidup di Scotch lebih baik imigrasi. Karena memang jauh dari kota-kota besar. Mall pun hanya ada satu dan itupun kecil. Joanne dan teman-temannya lebih suka belanja baju, buku-buku atau keperlun lainnya di toko-toko pinggir jalan daripada masuk mall.
Baru saja masuk tempat parkir, Peter bisa langsung dapat tempat kosong.
"Sepertinya kita yang terakhir." kata Joanne saat turun dari mobil. Dia melihat mobil teman-temannya sudah terparkir disana.
Saat memasuki mall, hanya beberapa orang-orang yang jalan lalu lalang. Malah mungkin lebih banyak orang-orang di sekolah. Bahkan beberapa store juga ada yang tutup, saking sepinya.
Peter dan Joanne naik eskalator menuju lantai 3. Dimana bioskop berada. Dilantai 3 pun cuma ada bioskop dan beberapa stand makanan-minuman ringan diluar bioskop.
"Lucy!" seru Joanne ketika melihat temannya itu berdiri membelakangi pintu masuk.
"Hai Jo, Pet.." balasnya.
"Cuma kita?" tanya Joanne setelah selesai mengabsen orang-orang dengan matanya.
"'Kita' ini juga udah banyak, Jo." jawab Lucy.
'Cuma kita' maksud Joanne adalah cuma teman-teman sekolahnya tanpa ada orang lain yang dia tidak kenal. Para vampire minus Mark, Daniel dan teman-teman werewolf-nya, ditambah Aimee, Catherine, Sienna, Giselle, Sky dan Raiden.
"Biasa, Sam yang booking." lanjut Lucy.
"Buat apa sih? Nggak pake booking juga sepi." ucap Joanne sambil melirik Sam yang sedang ngobrol dengan Aimee dan Jaeden.
"Ck, bisa ya vampire, werewolf, manusia akrab seperti itu?" Peter berdecak melihat tiga makhluk yang berbeda dipojok ruangan.
"Mana mungkin, lihat aja wajah Aimee udah nahan emosi." sahut Jake.
"Pintu teater satu telah dibuka. Bagi anda yang telah memiliki karcis, silahkan memasuki ruangan teater. Terimakasih."
"Yuk." ajak Lucy lalu dia jalan berdampingan dengan Jake.
Sementara Peter dan Joanne masih berdiir ditempat. "Tiketnya?" tanya Peter.
"Udah dibeliin Sam semua." jawab Joanne kemudian narik tangan Peter menuju counter makanan.
"Gak paham aku sama Sam." celetuk Peter.
"Gak perlu dipahami, dia emang aneh." balas Joanne. "Popcorn large." kata Joanne ke penjaga counter.
Peter menatap Joanne yang mengeluarkan selembar uang dari dompetnya. Bingung.
"Thank you." ucap Joanne ketika bertukar uang dan popcorn dengan penjaga counter.
"Popcorn? Buat siapa?"
"Udah, lihat saja nanti." jawab Joanne kemudian buru-buru masuk teater.
Lampu didalam teater masih terang. Dapat dilihat dengan jelas mereka duduk berpencar sesuai keinginan. Kecuali gerombolan werewolf yang masih duduk satu baris di F11 - F16.
Oh tunggu, Daniel duduk disebelah seorang wanita dibaris atas teman-temannya. Sam, Aimee dan Jaeden duduk berurutan di C7-C9. Jarak satu kursi ada Catherine di C5 dan Giselle di C4.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hales [Haechan x Ryujin]
VampireSiapa bilang di dunia ini cuma ada manusia?