Kabar meninggalnya Steve akhirnya sampai ke telinga Peter dan Joanne. Ada rasa sedih, tapi ada juga rasa lega. Karena mereka tau, Steve memang ingin bunuh diri sejak dulu. Tidak ada satupun keluarganya yang tersisa di dunia ini. Ayahnya sendiri juga telah menjadi korbannya. Steve telah lepas kendali dan berakhir ditangan Samuel.
Hubungan Joanne dan Steve tergolong abu-abu. Joanne tidak suka Steve tapi bukan benci. Steve baik kepadanya, tapi cukup jahil ketika ada Peter.
"Are you okay?" tanya Peter seraya merangkul bahu Joanne, mengusapnya pelan untuk menenangkannya.
Joanne mengangguk. Wajar ada sedikit rasa kehilangan dalam diri Joanne karena selama beberapa bulan ini, mereka tinggal di rumah yang sama.
"Satu lagi yang Mommy mau kasih tau. I don't know it's good or bad news."
Jeffery mengusap lembut tangan istrinya.
"Catherine..."
"Cath kenapa Mom?" tanya Joanne tidak sabar.
"She's pregnant..."
Sudah bisa dipastikan bagaimana ekspresi Joanne. Mulutnya menganga langsung dia tutup dengan tangannya.
"...with Sam."
Keterkejutan Joanne makin bertambah. Pasalnya, yang dia tau selama ini bahwa tubuh vampire telah membeku. Termasuk sperma.
Seperti bisa membaca pikiran anaknya, Jeffery angkat bicara. "Daddy pernah menangani kasus manusia hamil dengan vampire sebelumnya. Tapi memang cuma 3:100 yang berhasil hamil. Tim kedokteran dari golongan vampire masih meneliti kejadian ini, jadi kita juga masih menunggu hasilnya."
"Sekarang mereka dimana?" tanya Peter.
"Cath dibawa ke rumah Sam, mereka harus mengawasi perkembangan janinnya. Bagaimanapun juga, kehamilan dari benih sesama manusia dan vampire itu berbeda. Tapi untuk saat ini, perkembangannya masih terbilang lambat." jawab Jeffery.
"Aku mau kesana."
Joanne buru-buru mengambil kunci mobil.
"Kamu ikut Jo, kita mau pergi juga." kata Rose ke Peter dan dijawab dengan anggukan.
***
Selama perjalanan menuju rumah Sam, Joanne tidak bicara sama sekali. Dia cuma memandangi jalanan, dengan tangan kanannya menyangga kepalanya.
"Kamu mikirin siapa Jo?" tanya Peter untuk memecah keheningan.
Joanne berdecak. "Catherine lah. Kita nggak pernah tau bagaiman manusia saat mengandung anak vampire. Bisa saja janin itu nyerap darah Catherine kan? Lagian Sam kenapa bego banget sih."
"Kamu nggak bisa cuma nyalahin Samuel. Siapa tau dia juga nggak pernah tau kalau spermanya masih aktif."
Pernyataan Peter sukses membuat Joanne memalingkan wajahnya dari jalanan.
"Sekarang aku tanya, kamu sendiri tau apa tidak spermamu masih aktif atau tidak?"
Peter mengangkat bahunya. Pandangannya masih fokus menatap ke depan. "Belum pernah mgelakuin kayak Sam sama Cath."
Benar. Tidak salah. Tapi bukan itu maksud pertanyaan Joanne.
Tidak mau lagi meneruskan obrolan dengan Peter, Joanne lebih memilih untuk kembali memandangi jalanan yang basah karena hujan.
***
Mobil Tesla merah telah terparkir rapi di samping mobil Mercedes-Benz G-Class. Pemilik mobil tersebut tampak sedang duduk di gazebo bersama Lucy. Peter dan Joanne memilih untuk menghampiri mereka lebih dulu daripada langsung menemui Sam dan Cath.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hales [Haechan x Ryujin]
VampireSiapa bilang di dunia ini cuma ada manusia?