VI - Who is he?

3.6K 825 248
                                    

"Jo..."

"Hmm."

"Nggak mau pacaran?"

"Hah? Pa– pacaran? A– aku...belum tau." Joanne gelapan gara-gara pertanyaan Peter.

"Belum tau?" Peter mengernyitkan dahi. "Kenapa kamu nggak punya pacar? Teman-temanmu sepertinya banyak yang sudah punya pacar." lanjutnya.

Joanne mendengus ketika menyadari maksud ucapan Peter tadi. Bukan Peter yang salah, dia saja yang salah paham.

Joanne menurunkan sandaran jok mobil, dia bersandar sambil melihat luar.

Peter mulai melajukan mobil. Sekilas dia melirik Joanne yang masih dengan posisi nyamannya.

"Lumayan banyak juga manusia yang tau keberadaan makhluk lain." kata Peter.

"Mereka beneran nggak akan nyebarin kemana-mana?" tanya Peter.

Tidak ada jawaban.

"Kamu temenan sama para werewolf itu?"

"Katamu ada makhluk lain juga? Siapa? Yang mana?"

"BISA DIAM NGGAK?!" bentak Joanne yang seketika membuat Peter tutup mulut rapat.

"Kamu kenapa?" tanya Peter pelan. Sangat pelan.

Hanya tatapan tajam siap terkam yang Joanne berikan, kembali membuat Peter menciut. Setelahnya tidak ada lagi percakapan sampai mereka tiba dirumah.

Turun dari mobil pun begitu, Joanne menutup dengan kasar pintu mobil. Tentu saja membuat Peter kaget. Apalagi indera pendengarannya yang makin tajam sejak berubah.

Juga saat masuk kamar. Joanne membanting pintu kamarnya dan terdengar sangat keras padahal Peter masih dibawah.


"Nggak mungkin kan vampire pms?" tanya Peter saat didepan pintu kamar Joanne.

"Hai Pet..." sapa Rose ketika keluar kamar. "Kenapa dia?"

"Nggak tau, tiba-tiba diam."

Rose menepuk pundak Peter. "Ya sudah biar Mommy yang tanya." kata Rose lalu masuk kamar Joanne.

"Sayang..."

"Aku nggak papa Mom, nggak usah tanya." kata Joanne mendahului karena sudah mendengar percakapan Rose dan Peter.

"Nggak pernah kamu kaya gini lagi, terakhir Mommy ingat saat baju incaranmu sudah habis di toko." balas Rose sambil duduk disebelah Joanne yang tiduran dikasur.

"Bisa nggak sih Mom kita ngomong pake telepati? Kita bisik-bisik juga yag disebelah pasti dengar." nada bicara Joanne agak sinis.

Rose tersenyum lalu mengusap lembut rambut anaknya. "Kamu ada masalah sama Peter?"


tok tok tok

"Em...Jo, aku pergi ke hutan dulu." pamit Peter tepat sebelum Joanne menjawab pertanyaan Rose.


"Tuh udah pergi. Peka banget dia, coba selain Peter pasti diam dikamar mau nguping."

The Hales [Haechan x Ryujin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang