Seminggu telah berlalu sejak perubahan diri Peter. Sudah tiga kali pula dia berburu dan kini bisa dipastikan dia sudah bisa menahan aroma darah manusia. Tenang dulu, bukan karena Joanne melakukan 'hal' yang sama seperti perburuan pertama. Tapi memang pengendalian diri Peter yang menakjubkan.
Hari pertama Peter masuk sekolah akhirnya tiba. Sedikit ada rasa khawatir tapi juga penasaran. Berbeda dengan Joanne, dia sudah bosan dengan sekolah. Sudah beapa tahun dia sekolah. Lulus, daftar sekolah lagi, lulus lagi, daftar lagi. Pernah juga selama beberapa tahun Joanne tidak sekolah karena bosan. Tapi akhirnya dia tetap ingin sekolah lagi karena dirumah sendirian lebih membosankan.
SMA Scotch, memiliki total siswa tidak sebanyak yang Peter bayangkan yaitu 453, termasuk dia. Hanya 100 siswa lebih sedikit untuk setiap angkatan. Joanne kini berada di tingkat keempat, diperuntukkan bagi siswa yang akan memasuki universitas. Otomatis Peter mengikutinya.
Joanne sudah siap dibawah menunggu Peter yang baru saja turun.
"Sudah siap?" tanya Joanne.
"Aku saja yang menyetir." kata Peter seraya mengambil kunci mobil ditangan Joanne.
"Aku saja, kamu nggak tau jalan." balas Joanne sambil merebut kembali kuncinya.
"Mau bawa mobil sendiri-sendiri?" sahut Jeffery yang sedang menuruni tangga bersama Rose.
"Dia nggak tau jalan, Dad." jawab Joanne agak kesal.
"Bisa kamu kasih tau arahnya kan, Jo?" tanya Rose.
Joanne menggaruk kepalanya pelan. "I- iya sih, Mom. Ya sudah ayo berangkat." ucap Joanne lalu melempar kunci ke Peter dan pergi keluar lebih dulu.
Peter berdiri didepan Joanne yang sedang bersandar di mobil Tesla Model S warna merah miliknya dengan menyilangkan tangan didepan dada.
"Bisa pakai mobil ini?"
"Keluargaku tidak semiskin yang kamu kira." jawab Peter santai. Tidak tersinggung. Karena dia paham, itu hanya akal-akalan Joanne agar dia yang menyetir.
Sekilas sebelum masuk mobil, Peter dapat melihat Joanne yang menggertakkan gigi kesal. Bukannya terlihat menakutkan, malah kelihatan menggemaskan. Di mata Peter.
***
Sepanjang perjalanan tidak ada percakapan. Hanya di awal, Joanne menjelaskan arahnya yang ternyata cuma mengikuti jalan keluar pegunungan sampai ketemu jalan raya, belok kanan sampai perempatan kemudian belok kiri dan sudah sampai tujuan.
Bangunan SMA Scotch sama seperti bangunan pada umumnya. Dibangun dengan batu bata warna marun. Disamping kanan kiri bangunan banyak sekali pepohonan dan semak-semak. Kalau saja tidak ada papan nama "SMA Scotch", Peter tidak akan berhenti disana.
Peter memarkirkan mobilnya disamping mobil-mobil lainnya. Sebelum keluar dia melihat keadaan disana. Banyak siswa yang masih berkeliaran diluar. Ada yang bercengkerama didepan mobil, duduk ditangga masuk bangunan, ataupun yang hanya jalan lalu-lalang.
"Tenang...tenang, makhluk seperti kita nggak sedikit." kata Joanne yang seperti bisa membaca isi pikiran Peter.
Dengan enggan, Peter keluar mobil bersamaan dengan Joanne. Kemunculan mereka berdua cukup menarik perhatian beberapa orang. Lebih tepatnya kemunculan wajah baru, yaitu Peter.
Mereka berdua berjalan berdampingan hingga sampai didepan sebuah ruangan. Joanne memasuki ruangan itu diikuti Peter. Joanne mengantar Peter untuk melakukan registrasi ulang seperti pesan Jeffery semalam.
"Aku mau ke kelas biologi. Mau ikut atau pergi ke kelas lain?" tanya Joanne saat mereka berdua keluar ruangan.
"Memangnya bisa pilih kelas lain?" Peter balik tanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hales [Haechan x Ryujin]
VampireSiapa bilang di dunia ini cuma ada manusia?