The Hales [Haechan x Ryujin]

IV - Awkward Moments

"Peter you look so...messy." kata Rose saat dia dan Jeffery bertemu kembali dengan Peter dan Joanne di pekarangan rumah mereka.

Peter dan Joanne tiba lebih dulu dan sekitar 2 menit kemudian Jeffery dan Rose tiba disana.

"Kamu dulu juga seperti Peter babe, lebih parah malahan." sahut Jeffery.

"Kamu juga." balas Rose tidak mau kalah lalu Rose beralih ke Joanne yang berdiri agak jauh dari Peter. "Jo, ambilin pakaian Daddymu yang bersih buat Peter."

Joanne tiba-tiba memegang kepalanya. "Aduh Mom, kepalaku pusing." ucapnya lalu pergi begitu saja.

Ketiga vampire itu saling melempar pandang. Bingung.

"Pernah punya pasien vampire sakit kepala?" tanya Rose ke Jeffery tanpa menatapnya. Masih melihat arah kepergian anaknya.

Jeffery pun begitu, cuma menggeleng.

Rose menggerakkan tangannya didepan muka Jeffery dan Peter secara bersamaan membuyarkan tatapan mereka. "Udah-udah ayo bersih-bersih dulu. Pet, nanti Mommy bawain baju bersih, tunggu dikamarmu."

***

Selesai memberikan baju ke Peter, Rose pergi ke kamar Joanne yang masih tertutup rapat sejak tadi.

"Jo..." panggil Rose seraya mengetuk pintu. "Jo, Mommy mau shopping beliin Peter baju. Kamu dirumah ya sama dia. Jangan kemana-ma—astaga..."

Tiba-tiba pintu terbuka, langsung menampakkan wajah sendu Joanne dengan tangan melengkup.

"Mom please Mom, don't go..."

"Apa sih." Rose menatap aneh anaknya. "Biasanya malah seneng ditinggal sendiri."

"Mommy please, dirumah aja ya. Jangan tinggalin aku sendiri."

"Kan ada Peter."

YA ITU MASALAHNYA! Inner Joanne.

Joanne mulai gelendotan di tubuh Rose. "Mom..."

"Ya sudah kamu aja yang beliin, sekalian jalan-jalan sama temanmu."

"Ih nggak mau. Entar mereka tanya buat siapa." protes Joanne.

"Tinggal jawab buat Peter, lagian nanti Peter juga jadi teman sekolah kalian."

Joanne diam. Mungkin sedang berpikir. Mungkin.

"Ah kelamaan." kata Rose lalu meninggalkan Joanne.

***

Hampir 3 jam Joanne didalam kamar sejak ditinggal pergi Rose dan Jeffery. Sama sekali tidak ada niat dihatinya untuk keluar kamar.

"Apakah hari ini jadi hari kematian keduaku? Apakah aku bisa hidup lagi? Kalau bisa, aku ingin jadi burung saja. Eh jangan, nanti dimakan Peter. Jadi rusa juga dimakan Peter. Jadi apa ya kira-kira yang nggak akan ketemu Peter?" gumam Joanne sambil mondar-mandir.

"Jadi angin nanti dihirup Peter. Jadi pohon, ditabrak Peter. Nggak sih, Peter nggak nabrak tapi tetap aja ketemu dia. Jadi apa dong?"

tok tok tok

"ASTAGA!" teriak kaget Joanne mendengar ketukan pintunya.