Masih ada rasa syok pada diri Peter akibat kejadian kemarin. Dua hari dia tidak pulang ke rumah dan sekarang masih menginap dirumah keluarga Lafington. Bahkan Joanne juga tidak masuk sekolah selama dua hari itu. Alasannya belum ada yang tau.
Sekarang, diruang tamu rumah Lafington, sudah berkumpul Peter, Jake, Mark dan Lucy.
"Luc, kemarin waktu kamu anter Joanne sama Steve keadaannya gimana?" tanya Mark.
"Joanne nggak ada apa-apa, tapi sampai aku pulang si Steve masih pingsan." jawab Lucy.
"Kamu nggak telepon Joanne kenapa nggak masuk sekolah?" tanya Jake.
"Sudah, tapi nggak diangkat."
Keheningan terjadi lebih panjang setelah mendengar jawaban Lucy. Raut wajah Peter sulit diartikan. Tatapan matanya kosong, lurus ke satu titik didepannya.
"Pet, bukan aku ngusir, tapi kamu masih tidak mau pulang?"
Pertanyaan Mark berhasil membuyarkan lamunan Peter. Namun hanya anggukan yang Peter berikan sebagai jawaban.
"Apa perlu kita antar?" Jake menawari.
Peter kembali menggeleng. "Nggak perlu, aku tunggu sampai Joanne telepon kesini."
Jake berdiri menghampiri Peter, "Ya sudah, aku mau keluar sama Lucy dulu." ucapnya sambil menepuk pundak Peter.
***
"Mommy kapan pulang sih?" gerutu Joanne.
"Besok sayang."
"Aku jadi libur dua hari nih gara-gara nungguin Steve."
"Iya iya, nanti malam kalo semua urusan Daddy udah selesai, Mommy ajak dia langsung pulang."
"Bener ya Mom? Aku udah kangen Peter."
"Iya sayang, maaf ya. Mommy janji besok pagi udah dirumah. Kamu bisa masuk sekolah."
"Okay, see you Mom. Love you."
"Love you more."
Joanne menutup gagang telepon setelah mengakhiri percakapannya dengan Rose. Merasa ada yang mengawasi, Joanne balik badan.
"ASTAGA!" pekik Joanne karena tiba-tiba Steve sudah berada tepat didepannya. "Ngapain kamu disini?"
Sorot mata merah Steve begitu tajam seolah ingin menerkam mangsa didepannya.
Jujur, ada sedikit rasa takut dalam diri Joanne. Namun dia berusaha menutupinya dengan berlagak sok berani.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hales [Haechan x Ryujin]
VampireSiapa bilang di dunia ini cuma ada manusia?