XXV - Slander

1.2K 220 94
                                    

Tidak ada pilihan lain selain membawa jasad Sienna ke rumah Lucy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak ada pilihan lain selain membawa jasad Sienna ke rumah Lucy. Terlalu jauh jika ke rumah Joanne. Lagi pula, ada Sam dan Cath yang bisa mereka mintai bantuan. Kini, di belakang rumah Lucy, 5 vampir dan 1 manusia mengelilingi jasad Sienna. Mereka sedang berpikir apa yang akan mereka lakukan kepada tubuh tak bernyawa itu.

"Lebih baik kita bawa ke orang tuanya. Tidak mungkin kita menyembunyikan kematiannya." Usul Peter.

"Dia hidup sendiri, tidak punya orang tua." Jawab Joanne.

"Keluarganya yang lain?" Tanya Peter lagi.

"Tidak ada, Peter. Dia hidup sebatang kara. Daniel yang sering menginap di rumah Sienna sejak mereka mulai pacaran." Jawab Catherine.

"Lebih baik aku bilang Daddy, dia akan mengurus semuanya." Kata Lucy.

"Tapi, Daddy sedang ke luar kota." Balas Sam. Lucy menyibakkan rambutnya, nampak bingung.

Tidak mungkin mereka semua tidur bersama mayat. Apalagi dengan keadaan Sienna yang memiliki bekas gigitan vampire. Pasti kelima vampire itu yang disalahkan.

"Kalian tidak punya peti mati?" Tanya Joanne dengan enteng yang langsung mendapat tatapan kesal dari Sam dan Lucy.

Siapa manusia—atau vampire atau makhluk lain— yang menyimpan peti mati kosong di rumah?

"Di rumah ini ada 3 kamar kan?" Tanya Jake. "Sebaiknya dia kita tempatkan di salah satu kamar—"

Sam menyela usulan Jake, "Kamarku sudah ditempati Cath, pakai kamar Lucy saja."

"Jangan seenaknya, aku tidak mau kamarku dipakai untuk kamar mayat!" Tolak Lucy.

"Terus mau kamu taruh kamar Mommy Daddy? Gila!"

"Aku tidak bilang begitu." Sanggah Lucy lagi.

Setelah diam cukup lama, Cath berbicara, "Sudah sudah, Sienna kita tempatkan di sofa ruang tengah saja—"

"Ih seram. Kalian mau mondar-mandir ketemu mayat?" Joanne bergidik.

"Jo, dan kalian semua, apa kalian lupa kalau kalian sebenarnya juga mayat? Hanya saja takdir kalian berbeda dengan Sienna." Jawab Catherine.

Mendengar jawaban Cath yang adabenarnya, membuat Joanne menekuk wajahnya. Kenyataan yang pahit.

Akhirnya mereka sepakat membaringkan tubuh Sienna di sofa. Sedangkan mereka semua berkumpul di ruang tamu.

"Kamu tidur saja, babe, kalau mengantuk. Kamu harus istirahat." Ucap Sam sambil mengusap surai Cath yang saat ini menyandarkan kepalanya di pundak Sam.

"Mau tidur, tapi sama kamu." Balas Cath dengan manja.

Lucy bergidik mendengar Cath. Baru kali ini dia melihat sisi manja seorang Catherine. Berbeda dengan Joanne yang meremas tangan Peter sambil menatap kagum pasangan vampire-manusia itu.

The Hales [Haechan x Ryujin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang