VII - Unexpected

3.3K 797 371
                                    

Peter bergegas menemui Jeffery dan Rose yang sedang duduk santai dilantai bawah. Rose sedang bermain piano, sedangkan Jeffery duduk di sofa sambil membaca buku.

"Hai Pet, duduk sini." kata Jeffery.

Rose menghentikan permainan pianonya. "Joanne, "

"TURUN MOM." teriak Joanne yang sudah menuruni tangga.

"Kamu duduk juga." ucap Jeffery ke Joanne.

"Kenapa hawanya jadi dingin gini." Joanne bicara entah ke siapa dan tidak ada yang menanggapi juga.

Jeffery menaruh bukunya. "Kamu pasti sudah dengar dari Joanne kalau kita kenal orang tuamu. Tapi kalau kamu mau tanya siapa yang menyerang keluargamu, kita benar-benar tidak tau." katanya.

"Kita dengar kabar keluarga kalian diserang, dan saat itu juga kita langsung kerumah kalian, tapi sayang, sudah terbakar." lanjut Jeffery.

"Bahkan kita tidak tau kalau kamu tidak ada dirumah. Awalnya kita kira kamu juga tidak selamat, ternyata kamu masih di asrama." Rose menambahkan.

"Siapa yang memberitau kalian kalau aku masih di asrama?" tanya Peter.

"Ada, teman kita. Vampire. Teman orang tua kamu juga." jawab Jeffery.

"Berarti kalian tidak tau siapa yang menghabisi keluargaku?"

Jeffery dan Rose menggeleng lemah.

"Malam Daddy bawa Peter kerumah itu cuma kebetulan?" tanya Joanne.

Jeffery kembali menggeleng. "Tidak. Sebenarnya kita selalu memantau Peter. Kita tau Peter kabur dari asrama, mencari adiknya juga mencari penyerang orang tuanya. Tapi tidak bisa begitu saja kita bawa Peter kesini."

"Teman-teman kita ikut mengawasi kamu. Malam itu saat temanku berburu, dia mencium beberapa aroma manusia yang begitu kuat di perbatasan hutan. Benar saja, saat tiba disana, dia sudah melihatmu terkena panah. Sekarat." Jeffery menceritakan semua kejadian malam itu.

"Dia lalu membawamu kesini, kita tidak ada pilihan lain, selain mengubahmu." imbuh Rose.

"Kenapa kalian tidak membiarkanku mati?"

"Kamu mau adikmu hidup sendiri?" Rose balik tanya.

"Kalian tau dimana adikku?"

Kembali, Rose menggeleng. "Tidak tau, tapi setidaknya dengan kamu masih hidup, kamu bisa cari tau dimana adikmu. Entah masih hidup atau sudah tiada."

Peter menghela nafas berat. Sejauh ini dia masih belum dapat petunjuk apapun.


"Emm...jadi...apa peranku disini?" tanya Joanne yang dari tadi seperti makhluk tak terlihat.

"Jo, tadi kamu tanya ke Mommy status Peter di keluarga ini." kata Rose tapi Joanne memotongnya.

"MOM, please jangan terang-terangan gitu dong.." suara Joanne makin lama makin pelan. Dia membentengi wajahnya dari Peter dengan telapak tangan.

"Jo, dengerin Daddy." kata Jeffery. "Dulu saat masih jadi manusia, sebenarnya kita mau menjodohkanmu dengan saudara ayahnya Peter–"

"WAIT! WHAT?!" suara Joanne menggelegar diseluruh ruangan.

"Tenang dulu." ucap Rose. "Sayangnya keluarga Nelson sudah tidak ada semua kecuali Peter dan mungkin, adiknya."

Joanne berdiri lalu berkacak pinggang. Jalan mondar-mandir mengetahui fakta yang mengejutkan baginya.

"Daddy udah mutusin biar kamu cari pasangan sendiri, tapi sepertinya kamu tidak laku sampai sekarang—"

"Dad...Daddy, stop it!" Joanne berdiri tepat didepan Jeffery. Dia mendengus kesal lalu melanjutkan. "Daddy yang over protective. Aku baru bilang suka seseorang Daddy langsung bilang 'nggak usah deket-deket dia.'....Dad? Hello?"

The Hales [Haechan x Ryujin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang