▪Chapter 19 | Alarich marah?▪

10K 1.2K 302
                                    

Tandai klo ada  typo.

~~☆~~

Enjoy and Happy Reading!🍁✨

~~☆~~

   Di pagi hari sekitar jam setengah 6 kini Andrea sudah kembali ke Villa setelah menikmati sunrise bersama Nathan,suasana villa tampak ricuh. Andrea terus berjalan hingga sampai di ruang tengah,langkah nya terhenti melihat kekacauan yang terjadi dan semua anggota keluarga kumpul,kecuali Alarich.

Bahkan beberapa anak seusia nya sudah berada di sana dengan wajah mengantuk,Andrea mengernyitkan dahi bingung. Tanpa sadar fikiran nya pun terfokus pada Alarich,dimana Alarich?batin nya bingung.

Ada apa ini?mengapa wajah mereka terlihat panik.batin Andrea heran menatap para orang tua dan orang dewasa tampak panik dan bahkan Calista sudah menangis sesegukan serta Justin yang nampak mengerikan akibat aura yang dikeluarkan.

"Ada apa ini?"celetuk Andrea membuat mereka yang nampak masih dengan kekacauan nya dan belum mengetahui keberadaan nya kini semua orang mengalihkan tatapan nya dimana Andrea berada.

"ANDREA!"

"ALE"

"REA"

"XANDLEA"

Suasana seketika hening dan senyap,dengan cepat Calista bangkit dari duduk nya dan berlari kilat menghampiri Andrea lalu memeluk nya erat bahkan Andrea yang tak siap hampir jatuh untung saja dia bisa menyeimbangkan agar tidak terjatuh dan hanya terhuyung.

Calista memeluk Andrea erat dengan sesegukan, "Astaga,cucuku! Darimana saja??"tanya Calista masih dengan mendekap sang cucu dengan erat.

Andrea terbengong sebentar lalu menjawab pertanyaan sang oma, "Dari Pantai Oma,liat sunrise."jawab Andrea pelan.

Serempak semua orang di sana menghela nafas,aura Justin pun sudah mulai memudar. Calista melepas pelukan nya dan memegang kedua bahu Andrea.

"Tidak ada yang luka kan?tidak ada orang yang macam-macan kan?"tanya Calista khawatir seraya memutar tubuh mungil Andrea memastikan apakah ada luka.

Dalam hati Andrea mengumpat,kesal sekali rasanya kenapa harus di putar putar tubuh nya?? , "Pls stop it oma,kepalaku pusing."ucap Andrea dengan wajah datar.

"Pfft.."Justin menahan tawa melihat ekspresi Andrea.

Andrea hanya melirik sang uncle tercinta nya sekilas.

"Huh..syukurlah tidak ada luka di tubuh mungil mu nak."ucap Calista seraya menghela nafas lega.

Calista menggendong tubuh mungil Andrea dan mendudukan Andrea di sofa tepat di samping nya dan di samping nya lagi Justin sedang duduk masih memperhatikan Andrea dengan intens.

"Apakah kamu ditemani seseorang saat berada di Pantai?"tanya Justin berhasil membuat semua orang memusatkan perhatian ke arah Andrea.

"Tidak."jawab Andrea singkat.

"Tetapi aku di datangi bocah lelaki berumur 4 tahun."lanjut Andrea.

Eros mendengus kesal akan kelakuan sang cucu tersayang, "Mana para bodyguard bodoh itu?"gumam Eros pelan dengan raut kesal.

Jika terjadi sesuatu terhadap sang cucu bagaimana?huft ingin rasa nya dia memenggal kepala mereka satu persatu. Calista yang mendengar gumam man dari sang suami wajah nya menjadi datar.

Become Antagonist Twins [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang