34

41 6 0
                                    



"ini salah gue... Salah gue" kata yang terus diucapkan oleh Seungwoo sejak dari tadi.

"Bukan salah lo, salah yang nusuk Minji" ucap Johnny.

"Salah Gu-"

Brak!

"BUKAN SALAH LO!! GAK USAH KAYA ORANG GILA KAYA GINI!!!" Bentak Krystal Setelah mendorong keras Seungwoo ke tembok.

"GAK USAH MEMPERKERUH SUASANA!!! BERDOA AJA YANG TERBAIK BUAT MINJI" Bentak Krystal lagi.

Setelah itu Seungwoo terdiam.

Para Genius masih menunggu operasi penyelamatan Minji. Organnya hampir keluar karena robekan di perutnya yang besar.

Tidak lama, dokter yang bertugas mengoperasi Minji keluar.

"Wali Kim Minji?" tanya Dokter itu. Para Genius langsung menghampiri Dokter itu.

"Bagaimana keadaannya Dok?" tanya Seungwoo yang sudah Gemetar.

"Luka Robekan karena pisau di perutnya sangat dalam dan besar bahkan mengenai organnya. Saya meminta maaf. Pasien kehabisan darah dan telat di antar kerumah sakit. Pasien... Meninggal dunia" ucap sang Dokter. Lalu Dokter pergi dari depan ruang operasi.

Seketika suasana benar-benar murung. Semuanya menangis mendengarnya. Lagi-lagi Seungwoo menyalahkan dirinya.

Semuanya benar-benar menangis.

•••


Di hari pemakaman ini, sangat ramai.

Kepolisian, kejaksaan, dan orang-orang yang dekat dengan Minji datang ke pemakaman itu.

Pak Jiwang, Yugyeom, Seungmin, Wooyoung, Sunoo. Mereka sudah berjam-jam menangisi seorang anak dan kakak yang sangat mereka sayangi.

"Saya turut berduka cita Jendral" Ucap orang yang berpangkat sama seperti Pak Jiwang.

Di sisi lain di luar gedung pemakaman, ada Seungwoo yang berdiri di pinggir sungai sambil melihat ke pistol yang di bawanya.

"Salah gue.. Kenapa gue pingsan. Minji meninggal karena gue... Karena... Gue" ucap Seungwoo yang dari kemarin diucapkan.

Seungwoo terus mengucapkan kata-kata menyalahi dirinya sambil perlahan mengarahkan pistolnya ke kepalanya.

"SEUNGWOO! JANGAN MACEM-MACEM!!"

"KAK SEUNGWOO SADAR KAK!!!"

"salah gue..."














-















"SeungWoo!"

"Seungwoo sadar Woo"

"Han Seungwoo!"

"Seungwoo!!!!"

"hah...."

"....."

"Cuma Mimpi..."

"Lo barusan kejang" ucap Heochan.

Seungwoo melihat sekitar. Di rumah sakit.

"lo udah koma dua hari" ucap Seungsik yang berjalan ke arahnya sambil membawa teh dan tangannya yang diinfus.

"Minji?!" tanyanya Heboh.

"masih di ICU. Keadaannya lebih parah dari kita-kita. Organnya hampir keluar" ucap Siyeon.

"Setelah lihat Minji Pingsan, Bang Hakjoo langsung ngebawa Minji ke rumah sakit. Masih sempat tertolong, tapi keadaannya masih buruk banget" ucap Seungsik.

Seungwoo bernafas lega.

"Gue Mimpi Buruk" ucap Seungwoo.

"Jangan di pikirin, Minji baik-baik aja" ucap Bora.

"Terus TBS?" tanya Seungwoo.

"Pak Shim dateng tepat waktu bareng 158 orang lainnya. Mereka semua tertangkap, Moksun mati, Bang Hakjoo nyerahin diri" ucap Krystal.

Ya, para Genius tentu saja menyiapkan bantuan. Pak Shim yang sudah berada di kota Amerta di hubungi Genius Spy untuk menyiapkan kurang lebih 100 orang untuk membantu mereka, begitu juga para Genius Menghubungi Detektif Jinyoung.

5 Menit setelah Seungwoo Pingsan, Pak Shim datang dengan 158 orang dan menembak para anggota TBS Sesuai perintah yang di berikan wali kota apabila bertemu TBS. Tersisa 10 orang termasuk Hakjoo yang selamat dan di tangkap.

"Perempuan yang di tahan Mereka gemana? Selamat?" tanya Seungwoo.

"Luka ringan, kena pukul di pipinya. Dia cewek kuat kok. Ngebantai lebih dari 17 orang" ucap Bora.

"Orang tuanya di bantai TBS, dia hampir di 'pake' sama mereka. Dia sekarang hidup sendiri tapi kita mutusin untuk ngurus dia sampe lulus kuliah" ucap Siyeon.

"Setelah lulus kuliah, dia bagian dari Genius Spy. Kita udah sepakat" ucap Seungsik.

Seungwoo mengangguk.

"pak Kim sama keluarga juga aman aja" ucap Johnny. Seungwoo mengangguk lagi.

"Divisi 2 mana?" tanya Seungwoo.

"mereka gak punya luka serius. Sekarang mereka lagi ngerjain kasus" ucap Heochan.

"Hmm mungkin besok kalo kita udah sembuh juga itu waktunya kita pensiun" ucap Bona.

"haha kata gue gapapa sih. Pensiun itu hanya kata. Kita bisa kerja lagi sebagai Genius Spy ntar kalo ada waktu luang atau kasus yang bener-bener serius. Yang pastinya kita harus cobain bidang asli kita. Karena awalnya Genius Spy ada itu biar kita bisa kerja di bidang kita yang sebenernya" ucap Siyeon. Mereka mengangguk.

Mereka melanjutkan mengobrol tantang kejadian dua hari lalu.

Luka mereka membutuhkan penyembuhan selama berbulan-bulan, terutama luka Minji. Dan saat mereka keluar dari rumah sakit, mereka juga tidak bisa langsung bekerja. Alhasil hari-hari mendekati pensiun hanya mereka gunakan untuk bersantai dan proses penyembuhan.

Para Generasi dua benar-benar hebat. Mereka menyelesaikan 12 kasus dalam 2 bulan.

Nama Genius Spy semakin di kenal di Kota Amerta. Bahkan sampai di liput berita.

Sebelum pensiun mereka menginginkan melakukan foto Studio dan pergi ke pantai untuk Healing. Mereka pun melakukannya dan pergi ke pantai dengan mengajak Seola, Jungwoo, Pak Shim, Dan detekitf Jinyoung.

Mereka bersantai di pantai dan menyewa rumah di pinggir pantai untuk 2 hari 2malam.




•••

[4] Genius Spy: "1st Generation Last Mission" ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang