11

39 7 0
                                    


Sudah 3 minggu para Genius lebih memilih tidak meninggalkan markas. Mereka tahu bahwa apabila mereka meninggalkan markas akan terjadi sesuatu.

Dan saat ini para Genius hanya duduk diam di lantai 2.

“Dulu kita gak ada yang ngenalin sama sekali. Sekarang udah banyak yang tau sama Genius Spy, malah sekarang kita Jadi target teror” ucap Seungsik tiba-tiba.

“Kita bakal pindah ke kota Amerta. Gak aman lagi untuk kita di kota Jaya” ucap Johnny.

“Tinggal beberapa barang aja kan yang di pindahin?” tanya Bora. Mereka mengangguk.

Ya, para Genius segera mencari rumah di kota Amerta yaitu kota tetangga kota Jaya. Mereka sudah menemukan rumah yang modelnya sama seperti rumah ini. Sedikit lebih besar. Selain membeli rumahnya, mereka juga membeli tanahnya. Ya biar tidak ada yang menempati seperti rumah yang sekarang.

“Hei adek-adek” panggil Siyeon.

“kenapa kak?” tanya Mereka.

“Kalo semisal nanti ada hal yang terjadi sama kita, tolong pemindahan barangnya di urusin. Yang di terakhirin pistol dan senjata lainnya aja” ucap Siyeon.

“siap kak” ucap mereka.

Lalu hening. Tetapi hening itu langsung hilang setelah Heochan berbicara.

“Kalo inget awal Genius Spy di bentuk, gue jadi kangen masa-masa itu” ucap Heochan.

“iya, masa dimana belum banyak yang tau kita. Dan kita enggak punya musuh sama sekali dulu” ucap Minji

“Dulu di Genius Spy enggak ada aturan enggak boleh minum alkohol” ucap Krystal.

“beneran kak?” tanya Jaehyun. Mereka mengangguk.

“Haha Cuma karena waktu dimana kita baru minum sambil bakar-bakar daging, tiba-tiba pak Shim telepon kita. Alhasil nemuin pak Shim dalam keadaan mabok. Trus habis itu milih masukin ke aturan, enggak boleh minum alkohol” ucap Bora.

“Kita udah tau kan siapa pelakunya? Cih dasar bajingan emang” umpat Seungwoo.

“Kak Mau tanya” ucap Yugyeom.

“apa?”

“Besok setelah mindahin mobil-mobil, kita ke sananya?” tanya Yugyeom.

“naik bis lah. Kan kita udah beli 1 truk sama 1 bis. Nanti setelah semua barang udah di taruh sana, balik ke sini pake 1 mobil abis itu 1 atau 3 orang di mobil sisanya di bis” Ucap Seungsik.

“btw maaf ya untuk kalian. Harusnya kalian jadi Jaksa lah, Hakim, Pengacara... Tapi kalian malah harus jadi detektif gini. Maaf ya udah melencengin bidang kalian” ucap Minji.

“enggak apa-apa kak. Kita baru tau baru-baru ini.. Ada orang yang bikin kita di black list dari entah itu kantor kejasaan, hakim, atau pengacara. Kita enggak tau siapa orang itu. Makanya udah setaun lulus enggak dapet kerja, dan akhirnya kita setujuin untuk ikuti jejak kakak-kakak aja” ucap Dami.

“kita dulu juga di black list, selain itu di curangin. Gemana bisa dapet nilai bagus, prestasi bagus, waktu wawancara sama test kerja lancar, tapi waktu pengumuman enggak di terima alasannya prestasinya kurang. Tapi waktu dI lihat ternyata orang yang di terima-terima itu anak dewan semua. Dan waktu di selidiki ternyata kuta di Blacklist huh” ucap Minji.

“emang kalo udah pake orang dalem tinggal nikmatin aja” ucap Bona.

Lalu hening lagi..

“Dari pada diem gini mending cerita kan ya. Gue pertama nih, waktu SMA gue satu sekolah ama Bora, dan kepala gue pernah hampir copot gara-gara dia” ucap Heochan.

[4] Genius Spy: "1st Generation Last Mission" ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang