Part 14

11.5K 723 11
                                    

Happy Reading


16.00

Kini waktunya Ayyla akan di bawa ke rumah Alvaro.

"Ay pamit dulu ya Bun, ingat Bunda harus jaga kesehatan, makan yang teratur, jangan rindu sama Ayyla soalnya rindu itu berat terus Bunda harus ekstra sabar bangunin Bang Devan dari tidur matinya. Kalo Bang Devan ngerepotin Bunda bilang sama Ayyla ya biar nanti Ay santet dari jauh" cerocos Ayyla.

"Hee Lampir bukannya lo ya yang tiap paginya susah banget bangun!" ucap Devan sambil menoyor kepala Adeknya itu, dan hanya ditanggapi senyuman oleh Ayyla.

"Udah-udah, mau pisah juga masih aja ribut" lerai Bundanya.

"Ayyla tuh sayang banget sama Ayah sama Bunda" ucapnya sambil memeluk orang tuannya.

"Berarti lo ga sayang ama gw?" celetuk Devan.

"Hehe sayang juga dong" ucap Ayyla sambil merentangkan tangannya mengajak Devan untuk berpelukan. Kini mereka ber empat berpelukan udah kayak teletubbies aja.

"Nanti sering-sering main ke rumah ya" ucap Devan.

"Iya Bang pasti. Ayah nanti jangan kerja terus ya jangan sering tinggalin Bunda di rumah sendirian kasian Bunda"

"Iya sayang kamu tenang aja" ucap Ayahnya sambil mengelus kepala anaknya.

Kemudian Ayyla melepaskan pelukannya, rasanya tuh sangat berat berpisah dengan orang tua walaupun jarak rumah sang mertua dengan rumahnya terbilang dekat. Ay pamit dulu ya Assalamu'alaikum.

"Waalaikumsalam" jawab orang tuanya dan Devan bersamaan.

Lalu Ayyla masuk ke dalam mobil Alvaro.

*
*
*
*

Di mobil

Ayyla duduk di samping suaminya yang lagi fokus menyetir, sedangkan Rahma duduk di kursi belakang.

Dia melirik suaminya sekilas, kayaknya kalo mau nunggu Om Al bicara ga akan mungkin deh batin Ayyla. Lalu cewe itu menengok ke belakang terlihatlah Rahma yang sedang tertidur pulas.

Akhirnya Ayyla memutuskan untuk melihat jalanan saja dengan tangannya mengetuk-ngetuk kaca jendela mobil.
Alvaro tau istrinya itu lagi gabut sekarang, tapi dia pura-pura tidak tau saja soalnya kalau sudah diladeni bisa panjang ceritanya.

"Ehh Om stoppp" pekik Ayyla tiba-tiba.

Dan Alvaro langsung mengerem mendadak, untung tidak ada mobil atau kendaraan lain di depan dan belakangnya.

"Kamu mau bikin kita celaka haa?" tanya Alvaro ngegas.

"Hehe sorry reflek, Ay pengin itu Om" ucapnya dengan puppy eyes sambil menunjuk kedai es krim yang berada di seberang jalan. Alvaro langsung mengikuti arah tunjuk Ayyla.

"Punya kaki kan?" tanya Alvaro.

"Ya iyalah punya ga liat apa Ay bisa jalan!" balasnya sewot.

"Kalo punya sana kamu beli sendiri"

"Dasar suami ga ada perhatiannya" ucap Ayyla.
Dengan wajah juteknya Ayyla membuka pintu mobil untuk menuju pedagang itu kemudian dia menutup pintu mobil Alvaro dengan keras. Alvaro yang melihat itu, sabar Al sabar ngadapin istri yang modelan kayak Ayyla batin Alvaro.

Ayyla celingak-celinguk mengamati jalan raya yang sangat padat itu, ini gimana cara nyeberangnya ya gerutu Ayyla.

Baru dua langkah Ayyla menyeberang tapi dia mundur lagi, dirinya terlalu takut. Alvaro yang tidak tega melihat istrinya itu akhirnya dia memutuskan untuk keluar.

Mas CEO Mas Suami | On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang