Part 28

12.1K 718 92
                                    

Happy Reading



"Astaga, udahan apa ngambeknya Yang" ujar Alvaro. Sedari pulang dari rumah sakit tadi Ayyla terus mendiaminya gara-gara Alvaro tidak mengijinkan menginap di rumah sakit untuk menemani Rahma.

"Yang" Alvaro mencolek dagu Ayyla. Ayyla asik memainkan handphonenya di atas ranjang.

"Yang aku laper loh ini, ga ada niatan buat masakin gitu?" sedari tadi Alvaro belum makan. Bi Sum pulang kampung karena ada saudaranya yang menikah jadi tidak ada yang memasak.

"Tinggal pesan kan bisa jangan dibikin ribet, kayak hidup di jaman purba aja" ujar Ayyla sewot dengan muka galaknya.

Alvaro tersenyum melihat tingkah istrinya itu bukannya takut Alvaro malah gemas melihatnya.

"Lucu banget sih kalo marah gini" Alvaro mencubit pipi Ayyla.

Ayyla menepis tangan Alvaro. "Apaan sih pegang-pegang, ga suka"

Alvaro menyampirkan rambut Ayyla ke belakang telinga. "Udahan ya cantik ngambeknya kan bisa besok kita jengukin Rahma, lagian udah ada Mama Papa yang jagain. Dan kamu juga harus istirahat jangan sampai nanti Rahma sembuh terus kamu yang sakit, ini juga demi kebaikan kamu jadi udahan ya musuhin suaminya" bagaikan tersihir dengan kata-kata Alvaro yang lembut itu Ayyla menganggukkan kepalanya.

"Maaf ya Ayyla masih kayak anak kecil suka ngambekkan" Ayyla sadar bahwa ia keterlaluan membiarkan suaminya kelaparan karena ngambeknya.

"Enggak apa-apa aku tetap sayang kok. Laper Yang mau makan"

"Yaudah ayok ke dapur Ay masakin" ajak Ayyla sambil merentangkan tangannya.

Kening Alvaro mengkerut bingung.

"Mau gendong" ujar Ayyla tidak tahu malu. Alvaro langsung mengangkat perempuan itu menggendongnya dengan posisi koala, jarang-jarang Ayyla seperti ini.

"Kok jadi manja gini sih?" heran Alvaro.

"Ga salah kan manja sama suami sendiri. Lagian biasanya Mas yang manja sekarang gantian Ayyla dulu" balasnya sambil mengalungkan tangannya ke leher Alvaro.

Alvaro tersenyum. "Sering-sering ya kayak gini aku suka kamu yang manja" ujar Alvaro.

Setelah sampai di dapur Ayyla membuka kulkas melihat bahan apa saja yang akan diolahnya. "Mau makan apa?" tanya Ayyla.

"Mau makan kamu boleh" ucap Alvaro.

Ayyla memancarkan lasernya. "Mau di pukul" ujar Ayyla sambil mengangkat tangannya.

"Hehe enggak Yang bercanda aja kok, galak banget sih" ujar Alvaro dengan cengirannya.

Karena Ayyla lagi mager jadi ia memutuskan untuk memasak mie instan saja makanan sejuta umat. Ayyla menyiapkan bahan-bahan mulai dari menyiapkan telur, memotong sayuran terus memanaskan air di panci. Setelah beberapa menit mienya sudah matang. Ayyla membawa dua mangkuk mie ke meja makan, satu untuknya dan satu lagi untuk Alvaro.

"Ga baik Yang makan mie instan malam-malam gini" nasihat Alvaro ketika Ayyla meletakkan satu mangkuk mie di hadapannya.

Ayyla memicingkan matanya. "Jangan bilang Mas ga pernah makan mie instan" tuduh Ayyla sambil menodongkan sendoknya ke arah Alvaro.

"Ya emang benar sih, seumur hidup aku bisa dihitungin pake jari berapa kali aku makan mie instan" jawab Alvaro.

Ayyla terkejut mendengarnya. "Wah Mas bukan golongan kami yang suka makan mie instan. Baru kali ini loh Ayyla nemu orang yang ga suka makan mie. Sana cicipin dulu mienya dijamin pasti langsung ketagihan"

Mas CEO Mas Suami | On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang