My internet is 4G but my heart is 4you
Happy Reading18.50
Ayyla menutup laptopnya perempuan itu baru saja selesai bergelud dengan skripsinya kemudian Ayyla mengecek handphonen tidak ada pesan maupun telepon dari sang suami biasanya baru berangkat ke kantor beberapa menit saja Alvaro sudah menghubunginya. Ini juga Rahma kok ga pulang-pulang mana Mama Papa ga ada di rumah, Ayyla mengedarkan pandangannya kok ia tiba-tiba merinding ya di rumah sebesar ini, mana sendiri pula. Ayyla sudah tidak tahan lagi dengan keheningan akhirnya ia menghubungi Alvaro.
Panggilan pertama tidak di jawab
Panggilan kedua tetap sama
Dan pada panggilan ketiga
"Hallo" jawab Alvaro di seberang sana.
"Om dimana kok belum pulang?" tanya Ayyla, biasanya pukul 5 sore suaminya itu sudah pulang dari kantor.
"Kamu susulin aku disini ya, udah aku kirim alamatnya" bukannya menjawab pertanyaan Ayyla Alvaro malah memerintah.
"Emangnya ngapain? Om baik-baik aja kan?" tanya Ayyla sedikit khawatir.
Ahh Alvaro senyam-senyum sendiri jadinya mendengar istrinya yang mengkhawatirkannya. "Iya sayang aku baik-baik aja"
"Terus kenapa belum pulang?" tanya perempuan itu.
"Masih ada kerjaan sedikit lagi Yang"
"Ayyla takut sendirian di rumah tau!" ujar Ayyla.
"Rahma kemana?"
"Enggak ada dirumah, katanya tadi dia ada urusan sama Pak Rendi tapi sampai sekarang belum pulang juga" jelas Ayyla.
Jadi itu alasan yang di pakai Rahma tadi batin Alvaro.
"Makanya kamu susulin aku ke sini, nanti bakalan ada sopir yang jemput kamu. Dandan yang cantik ya ehh tapi walaupun kamu ga dandan tetap jadi cantiknya aku kok"
Ayyla tersenyum mendengar ucapan terakhir Alvaro. "Hmm ya udah kalo gitu Ayyla mau siap-siap dulu ya"
"Iya sayang, aku tutup teleponnya ya love you" ucap Alvaro kemudian memutuskan panggilannya.
Lalu Ayyla bergegas menyiapkan segala keperluannya mulai dari memilih pakaian, pilihannya jatuh pada bodycon dress berwarna hitam dengan lengan yang rendah dipadukan polesan make up yang tidak menor serta rambut yang hanya di gerai saja. Lalu perempuan itu menyemprotkan parfum ke leher dan juga di pergelangan tangannya.
Ayyla berjalan ke lemari kaca yang mana isinya tas bermerek semua kemudian ia mengambil tas Chanel berwarna hitam senada dengan baju yang di pakainya. Merasa semuanya sudah perfect Ayyla keluar dari kamar.
Ayyla mendudukkan dirinya di kursi teras depan rumah seraya menunggu jemputannya lalu Ayyla mengambil handphone dalam tas berniat menghubungi Rahma.
"Hallo" jawab Rahma.
"Lo kemana aja ogeb jam segini belum pulang?" tanya Ayyla agak ngegas ia khawatir sahabatnya itu belum pulang juga.
"Gue bentar lagi pulang kok" jawab Rahma serak.
"Ehh suara lo kenapa Ma? lo habis nangis ya?
"Enggak kok, gue baik-baik aja Ay" elak Rahma.
"Kita udah temenan dari lama ya jadi gue tau, lo pasti habis nangis kan?"
"Ya gitu deh, kapan-kapan ya gue cerita sama lo" ujar Rahma.
"Iya gue siap kok dengerinnya, ehh udah dulu ya Ma jemputan gue udah sampai soalnya, lo pulangnya jangan malam-malam banget gue tutup dulu bayy"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas CEO Mas Suami | On Going
Ficção AdolescenteFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!! Kisah antara dua orang manusia yang sangat bertolak belakang. Istilahnya mereka itu bagaikan air dan minyak. Cowonya Dingin sudah kayak kutub utara, kaku kayak kanebo kering, tegas, gila kerja, tidak pekaan dan minim p...