18

1K 107 4
                                    

"Kalau lo aja gak bisa menghargai orang lain gimana orang lain bisa menghargai lo coba"

_Raka Derana Kanagara_








Happy Reading.

***

PLAK

"Lo pikir gue cewek murahan, jangan pernah main-main ya sama seorang Aruna Rahara Megantara. Pergi dari sini sebelum salah satu organ tubuh lo remuk!" peringkat gadis itu tegas.

Akibat peringatan tersebut penghuni kantin berdiri dari duduknya, namun Diki memberi kode agar mereka kembali duduk.

Cari perkara ini orang belum taukah dia akan sesuatu yang membuat sekolah ini berbeda dari sekolah lainnya.

"Cih sok jual mahal banget padahal aslinya liar" decih cowok itu.

Aruna menepis kasar tangan laki-laki itu yang hendak menyentuh pipinya.

Aryan cowok itu terlihat menahan amarah ia mendekat dan memberikan sebuah tinjuan di perut cowok tak tau adab itu.

"Mulut lo terlalu busuk, otak lo gak pernah lo gunain. Lo pikir uang lo itu bisa beli harga diri seseorang, kalaupun itu di jual sekarang gue tanya berapa rupiah lo ngehargain harga diri lo?" tanya Aryan penuh penekanan.

Ia akan angkat bicara ketika keadaan di sekitarnya mulai keruh, ditambah 'dia' belum datang maka menjaga Aruna menjadi tanggungjawab dirinya.

"Anjing!" umpat Rendy.

"Jangan harap orang bakal ngehargain lo kalau lo sendiri gak bisa menghargai orang lain!" kata Aryan memukul cowok pengganggu kedamaian berkali-kali.

"Aryan!" teriak seorang gadis menghentikan tangannya di udara.

Ia membalikkan badan melihat gadisnya tengah di ganggu oleh teman Rendy, ia mengumpat lalu menghajar laki-laki yang berani menyentuh kekasihnya.

"Aryan awas!"

Prang

Cowok itu memegangi keningnya yang mengeluarkan bau anyir, cairan merah mengalir begitu derasnya.

Semua orang syok dibuatnya ini adalah kali pertama kekerasan terjadi lagi di sekolah ini setelah kurang lebih hampir tiga tahun lamanya tenang dan damai.

"Karel!" pekik mereka.

Tadi ketika cowok itu hendak kembali ke kantin, ia melihat Rendy yang ingin memukul Aryan menggunakan gelas. Dengan cepat ia menyelamatkan sahabatnya itu, meskipun pada akhirnya ia yang jadi korban.

"Darahnya banyak Rel!" panik gadis yang ikut bersamanya.

"Pusing Yara" adunya pada Ayara.

Ayara ya gadis itu segera menuntun mantan pacarnya ke bangku di dekatnya, sebab Karel tak mau meninggalkan teman-teman nya dalam kekacauan ini, sahabat idaman sekali.

"Gak punya otak lo hah, udah gue peringatin pergi dari sini!" sentak Aruna emosi.

"Lo udah buat gue malu dengan nolak gue dan gue akan balas itu semua" desis cowok itu memegang tangan Aruna kuat.

Seorang siswa laki-laki menenteng jaket hitam di tangannya, melangkah lebar dengan pandangan lurus ke depan.

Dalam hati ia mengabsen berbagai umpatan sebab ada yang berani mengganggu niat untuk memejamkan mata merehatkan raga.

Apalagi mengetahui apa yang dilakukan si pengganggu itu membuat ia semakin kesal saja. Tadi saat ia ingin tidur di basecamp tiba-tiba saja ada seorang siswa yang mendatanginya, mengatakan kalau ada segelintir orang yang mencoba melakukan sesuatu yang tidak seharusnya mereka urusi.

I'm Just Hurt Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang