21

1K 116 2
                                    

"Keadilan itu penting, jangan karena kedudukan tinggi maka bisa berlaku semena-mena"

_Raka Derana Kanagara_












Happy Reading.


***


Keesokan harinya seperti biasa pagi-pagi sekali para pekajar akan berangkat hendak menuntut ilmu. Begitu pula dengan cowok berseragam berbeda dari sekolah yang ia datangi.

SMA Raspati Bandung 1 begitu tulisan yang tertera pada back hand melilit lengan kanannya. Riki Arhasa Nuraga nama lengkap cowok itu, menjadi ketua OSIS di sekolah elit Bandung membuatnya cukup di kenal terlebih prestasi yang diraih dalam ajang olimpiade cukup diakui.

Tujuannya di sekolah ini adalah terkait lomba antar sekolah namun satu yayasan, sebagai even yang diadakan dalam rangka memperingati hari jadi yayasan yang ke-35. Berbagai kegiatan perlombaan akan di adakan baik akademik maupun non akademik di sekolah ini tepatnya SMA Raspati Jakarta.

Seluruh siswa-siswi yang diikut sertakan dari SMA Raspati Bandung 1 & 2 telah berkumpul di lapangan.

Namun anehnya tidak ada satupun pelajar dari sekolah SMA Raspati Jakarta yang hadir di tengah-tengah acara yang akan segera dimulai, ah lebih tepatnya tidak ada yang bersekolah satupun.

Ini bukan hari Minggu ataupun tanggal merah yang membuat para siswa tidak ke sekolah. Dari kejauhan Riki melihat guru-guru dari ketiga sekolah berdebat.

"Ada yang gak beres" ucap Riki berjalan ketempat para orang dewasa itu berada.

"Ya gak bisa gitu dong pak, masak siswa di sini gak ada yang sekolah satupun bapak malah santai saja!" guru dari SMA Raspati Bandung 2 terdengar tidak terima.

"Ya mau gimana, masak saya harus salto kan gak mungkin" sahut kepala sekolah SMA Raspati Jakarta.

"Permisi pak, bu, saya ingin tau kenapa gak ada satupun siswa sekolah ini terlihat bersekolah? padahal hari ini seharusnya sekolah efektif" tanya seorang remaja ditengah para orang dewasa.

Pria yang berstatus sebagai guru BK di sekolah itupun angkat bicara.

"Ini bukan kali pertama kejadian seperti ini, terhitung sudah tiga kali hal ini terjadi. Salah satu bentuk penolakan siswa-siswi kami terhadap ketidak adilan yang mereka anggap perlu ditindaklanjuti"

"Maksudnya?" Riki tidak terlalu paham.

"Dulu ini pernah terjadi ketika kami pihak sekolah menskorsing seorang Remaja perempuan atas dasar berkelahi dengan temanya, tapi kami lupa salah satunya tidak kami hukum padahal dia juga bersalah ia bebas dari hukuman karena dia anak seorang guru di sini. Maka dari itu warga sekolah memutuskan mogok ke sekolah kira-kira semingguan lamanya."

"Lantas apa hubungannya dengan sekarang!" sentak guru dari SMA Raspati Bandung 1.

Kepala sekolah dari SMA Raspati Jakarta menghela napas kesal, guru ini bodoh atau bagaimana masak segitu saja tidak paham.

"Kamu merasa hukum yang dijatuhkan sudah adil? " pertanyaan itu kepala sekolah ajukan.

Mereka semua diam mencerna perkataan pria tersebut.

"Kemarin kalian dengan keras berkata menghukum Siwa dan siswi kami, tapi kalian lupa juga seharusnya menghukum anak dari sekolah kanalian. Padahal dia turut andil dalam masalah yang terjadi" ujar kepala sekolah.

Seketika semuanya terdiam, sebegitu berpengaruh kah keadilan di sekolah ini. Hal yang tidak pernah mereka jumpai di sekolah lain ternyata ada di sekolah ini, dimana tidak ada pandangan antara yang lebih tinggi atau renda semua sama rata.

I'm Just Hurt Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang