34

996 113 7
                                    

"Ada dua tipe cinta yang pertama diperjuangkan untuk memiliki dan yang kedua cukup mengagumi dalam diam"

_Raka Derana Kanagara_




















Happy Reading





***





Malam Minggu, malam dimana kaum jomblo akan berdoa semoga hujan badai datang, sehingga para pasangan kekasih tidak bisa pergi keluar menghabiskan waktu bersama.

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan malam minggu tapi para buciners ini sungguh membuat hati para jombloness panas.

Apalagi jika mantan memposting malam mingguan bersama doi baru auto cosplay jadi cacing panas.

"Ngapa kita cuma bertiga, Aryan sama si Ari kemana?" tanya cowok berjaket hitam.

Menyadari mereka hanya berkumpul bertiga membuat jiwa penasaran muncul.

"Kayak gak tau aja lo, ini kan malam minggu apalagi yang dilakukan selain membucin" jawab cowok lainnya rada kesal.

"Terus lo ngapain di sini, jurus buaya lo gak laku lagi ya makanya cewek udah gak ada yang mau lagi sama lo" sinis Raka mengejek.

"Sok tau ente, gue cuma lagi males aja mending juga gue bobo manjah" sahut cowok bernama Karel.

"Bilang aja Ayara gak mau jalan sama lo kan" kini laki-laki berhoodie maroon menimpali.

Karel menatap tak suka kedua sahabatnya, apa hubungannya gadis jadi-jadian itu dalam hal ini lagipula kan cuma mantan.

"Gak ada hubungannya sama buaya betina itu, lagian dia cuma MANTAN dan gue gak sudi jalan sama yang namanya mantan" angkuh Karel menarik tersenyum miring.

"Oh ya, pantesan gue liat Ig story nya Ayara lagi jalan sama cowok sekolah sebelah kayaknya bentar lagi mereka pacaran deh" kompor Raka memanas manasi.

"Terus gue harus ngapain, loncat dari menara?!" balas Karel tidak peduli.

"Keliatannya mereka cocok banget, Ayara keliatannya bahagia banget loh" Diki juga tak tinggal diam.

Karel menye-menye telinganya terasa panas mendengar pujian sahabatnya kepada cowok yang dikabarkan sangat cocok dengan sang mantan tambatan hati.

"Nyenyenye, gak usah sok mau manas-manasin gue mending lo urusin kisah cinta lo yang bertepuk sebelah kaki itu hahahha"

Diki mengumpat dalam hati cowok buaya kadaluarsa itu benar-benar kembali mengingatnya akan ke sad boy an ini.

"Badak kau setan kau" maki Diki kembali meratapi diri.

"Ehh ini si Ayara gandengan tangan pasti mereka udah teken!" seru Raka bersemangat.

"Sialan!" umpat Karel kemudian melenggang pergi begitu saja.

"Gengsinya digedein ya!" teriak Raka spontan.

Raka beralih pada satu sahabatnya yang masih tersisa di basecamp tempat biasanya mereka berkumpul, ia memperhatikan betapa mirisnya cowok berhoodie maroon itu, lemah lesu bak pensil inul.

"Kenapa lo kayak orang gak makan setahun" ujar Raka menepuk bahu sahabatnya.

Diki menoleh kemudian menghela napas berat, sebenarnya ia bingung apakah harus berhenti atau tetap berjuang.

"Gue bingung antara gue tetap berjuang sama perasaan sepihak gue atau berhenti sesuai yang dia mau" akunya.

"Talita?" tebak Raka.

I'm Just Hurt Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang