"Sebenarnya masih berharap mereka rujuk, tapi mau bagaimana lagi takdir gak berpihak"
_Riko Ariza Jumantara_
Happy Reading.
***
"Mereka adalah bintang kebanggaan sekolah, walau kelakuannya rada-rada tapi mereka disegani di sekolah ini. Para siswa biang onar juga penyumbang prestasi tingkat nasional" ungkap Rain tanpa di tanya.
Riko mengalihkan atensi penuh pada gadis itu. "Bisa lo ceritain tentang mereka, gue jadi penasaran" pinta Riko penuh harap.
"Gue gak tau banyak tentang mereka, tapi akan gue beritahu menurut para penghuni sekolah ini" kata Rain.
"Dia, Diki Mandala Febriawan juara catur nasional, orangnya agak cuek tapi suka ngerusuh juga. Disampingnya itu Talita Syeril Kesava, disampingnya itu Aryan Davian Ifagama dan di samping Aryan namanya Alin Pratita Olivia. Mereka bertiga di juluki 'Si Google berjalan'. Sifat mereka itu beda jauh tapi bisa jadi tim Olimpiade terbaik, Aryan itu dingin, Alin yang polos dipadukan dengan Talitha yang cerewet. Mereka juara Olimpiade tidak nasional" perjelas Rain.
Riko mengangguk kepala mendengar penjelasan gadis yang baru ia kenal. Kemudian Riko menunjuk poster foto di sebelah Alin.
" Kalau dia?" tanya Riko.
"Itu Ari Calanda Alavi Kapten futsal yang tim nya juara Nasional juga, disebelahnya itu Felisha Keyra Aldevira juara debat bahasa asing maupun lokal tingkat nasional, terus yang itu Karel Sastra Purnama kapten tim basket yang pemegang juara nasional, dan disampingnya itu Trisha Ayara Imanuela dancer tetbaik yang biasa tampil di berbagai ajang berbagai penghargaan juga dia embat, mereka berempat biang rusuh yang bikin orang emosi. Paling pinter pengaruhin orang biar ikut ngerusuh."
"Cewek yang terakhir itu namanya Aruna Rahara Megantara ketua cheerleaders yang bisa dapat penghargaan nasional, Nah dia yang terakhir itu yang paling banyak pengagumnya termasuk gue. Namanya Raka Derana Kanagara si jago karate, penghargaan jenis apapun diembat sama dia. Mana gantengnya gak ketulungan lagi tapi sayang udah ada yang punya" Rain menutup ajang ceritanya.
"Terus kenapa sekolah ini kayak ngagumin mereka banget?" tuntut Riko ia harus mendapatkan lebih banyak informasi tentang Raka.
Rain memutar matanya malas, tak paham kah laki-laki ini dari penjelasannya yang seperti google tadi.
"Simpel mereka berprestasi, punya paras yang memesona penuh karisma." ucap gadis itu berangan bisa bergandengan tangan bersama seorang Raka.
"Yang lebih signifikan!" pungkas Riko belum puas.
"Lo tau di sekolah ini gak ada satu siswa pun yang dianggap berkuasa, gak ada yang ditindas itu karena mereka yang menghapus tradisi pembullyan di sekolah ini. Jadi gak ada alasan kalau kami gak memandang mereka berbeda" sahut Rain.
"Dahlan males gue lama-lama di sini, buang-buang waktu" kata gadis itu tak santai.
Riko terus memperhatikan kemana gadis itu pergi hingga lenyap dari pandangan matanya.
***
"Permisi paket segepok cinta telah tiba" ucap seorang cowok mengetuk pintu putih dihadapannya.
Tidak membutuhkan waktu lama daun pintu perlahan terbuka menampakkan seorang gadis dengan tas kaus Hoodie tye dye over size
"Cepet banget sih buka pintunya, kayak gak ada kerjaan lain aja" dumel cowok itu karena pacarnya sangat cepat muka pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Just Hurt
Random[Belum direvisi secara merata] Ini tentang 'dia' seorang anak yang dipaksa kuat oleh keadaan, diikat dewasa meski usia masih terbilang belia. Memiliki dua orang ayah serta ibu bukankah hal yang indah? tapi tidak untuk 'dia' justru itu menjadi awal d...