"Menanam harapan memanen luka atas hati yang retak"
_Raka Derana Kanagara_
Happy Reading.
***
"Astaga!" pekik anak itu.
Dengan cekatan cowok itu mengambil kertas yang terkena tumpahan air, matanya melirik laptop yang juga basah akibat air yang ia bawa tadi.
Tadi ketika ia hendah meletakkan secangkir kopi yang ibunya suruh berikan pada Aldi ayah tirinya, namun tanpa sengaja gelas itu justru tumpah dan mengenai laptop juga kertas-kertas yang berada di meja.
Raka anak itu yakin jika ini adalah keras penting milik Aldi.
"Raka kamu ngapain di sini" ucap seseorang masuk ke dalam ruang kerjanya.
Dia adalah Aldi ia melirik kertas di genggaman anak itu seketika ia membulatkan mata, itu adalah ketas tender yang harus ia bawa besok menemui clien nya.
Aldi buru-buru merebut kertas itu kasar sekarang kertas yang seharusnya ia bawa besok telah hancur.
Baiklah pria itu harus sabar setidaknya ia masih bisa mengeprint ulang data di laptopnya.
Tapi, kesabaran pria itu kembali di uji saat ia melihat laptop itu juga terkenal siraman kopi panas. Aldi mengotak-atik alat elektronik itu berharap masih dapat di fungsikan namun nihil benda itu telah rusak.
Data penting serta tender besar yang sedang ia kejar hancur sudah, pria itu belum menyalin datanya ke flashdisk jadi semua file itu masih terkumpul dalam laptop yang telah rusak.
"Maaf pa Raka ga sengaja" lirik anak itu bersalah.
Aldi telah tersulut emosi kini kerja kerasnya telah dihancurkan oleh anak bungsu dari istrinya.
"Kamu tau saya susah payah buat ngerjain semua ini demi tender yang akan ngebuat perusahaan saya lebih besar, tapi apa yang kamu lakukan hah!" bentak Aldi tak mampu mengendalikan amarahnya.
"Raka enggak sengaja pa tadi Raka mau ngasih kopi ke papa tapi, tapi kopinya tumpah ke kertas itu. Raka minta maaf" ucap Raka mengakui kesalahannya.
Anak itu mengaku salah sebab kurang berhati-hati saat melakukan pekerjaan hingga mengakibatkan kesalahan yang cukup fatal membuat ayah tirinya marah.
Aldi yang telah kehilangan kesabaran pun tak mendengar pengakuan anak itu dengan emosi meluap-luap ia menatap tajam anak tirinya.
Bugh
Satu buah bogeman mengenai sudut bibir cowok itu hingga cairan kental keluar dari sudut bibir tipisnya.
Raka merasakan sakit yang tak main-main sebab Aldi memukul nya dengan keras.
"ALASAN SAYA YAKIN KAMU SENGAJA KAN!" teriak pria itu berapi-api.
"Maaf pa tapi Raka beneran gak sengaja" mohon Raka dengan mata berkaca-kaca.
"ENTENG BANGET MULUT KAMU BILANG MAAF BILANG GAK SENGAJA, ASAL KAMU TAU YA SAYA NYESEL PERNAH BERBAIK HATI SAMA ANAK SIALAN SEPERTI KAMU!" ujar Aldi tak memperdulikan perasaan anak laki-laki itu.
"Rumah saya jadi kotor karena kehadiran Mala petaka seperti kamu Raka!" kecam Aldi berapi-api.
Raka memejamkan matanya saat Aldi membentak dengan kata yang membuat dadanya menyesak, mencoba menguatkan diri agar tidak menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Just Hurt
Random[Belum direvisi secara merata] Ini tentang 'dia' seorang anak yang dipaksa kuat oleh keadaan, diikat dewasa meski usia masih terbilang belia. Memiliki dua orang ayah serta ibu bukankah hal yang indah? tapi tidak untuk 'dia' justru itu menjadi awal d...