"Hal bodoh ketika terlalu berharap pada orang lain dan berakhir kecewa berkali-kali"
_Raka Derana Kanagara_
Happy Reading.
***
Hari ini adalah hari terakhir ajang perlombaan yang diselenggarakan yayasan Barga Education Gate yaitu yayasan yang menaungi dari ketiga cabang sekolah Raspati. Berkerumun di tribun menyaksikannya pertarungan antar siswa yang menggandrungi ajang bela diri karate.
Satu titik dimana pusat perhatian mereka tertuju yakni pada seorang remaja tengil yang seperti sedang mengatuk. Sementara lawannya memasang kuda-kuda ia justru menguap, sungguh tidak sopan.
"Astoge pacar lu tuh" tunjuk Karel yang masih memakai jersey basket.
"Ya dia pacar gue kenapa, iri lo jomblo" sahut gadis dengan pakaian cheers yang melekat di tubuhnya.
Aruna dan kawan-kawan kini tengah menonton Raka yang tengah bertanding melawan ahli bela diri dari sekolah lain. Setelah pertandingan basket selesai maka pertandingan Karate baru bisa di laksanakan.
Pertarungan dimulai dimana kedua musuh itu mulai menyerang satu sama lain menggunakan jurus yang mereka kuasai untuk melumpuhkan lawan. Memukul, memendang, menangkis serangan.
Raka remaja itu berdiri dengan menaik turunkan alisnya pada sang lawan. Saling menyerang mengunci pergerakan lawan, tendang ataupun pukulan terdengar di tengah arena.
Lama waktu pertandingan, remaja itu dengan mudahnya mengunci pergerakan lawan hingga tidak bisa berkutik lagi.
Riuh gemuruh para penonton menggema saat pertandingan berakhir dengan pemenang yang telah di tetapkan.
Pemuda bernama Raka itu melambai-lambai pada penonton kebiasaan yang ia lakukan tiap selesai bertarung.
"Wihh berasa jadi aset negara aja gue" cowok itu menggumam.
Dua orang siswa sebayanya datang mendekat dengan heboh memeluk sahabatnya itu mengatakan jika mereka wajib merayakan atas kemenangan.
"SEBAGAI PERAYAAN ATAS KEMENANGAN SAHABAT KAMI RAKA MARI KITA BERSENAM BERSAMA!" teriak melengking dari cowok yang digadang-gadang gagal move on itu.
"Ari musik!" titak laki-laki bernama Karel.
"Wokeh" Tidak berselang lama musik pengiring yang katanya perayaan mulai menggema, ketiga siswa laki-laki itu bergerak dengan lincah dan penuh sangat.
"1, 2 3 4 5 6 7 8!"
"2 2 3 4 5 6 7 8!"
Ditengah keramaian Raka, Karel dan Ari bergerak memperagakan gerakan senam stiker yang tengah viral. Seperti tidak ada rasa malu mereka bergerak dengan sangat percaya diri.
Penonton melongo melihat tingkah ketiganya, adaya manusia seperti mereka di dunia ini. Menahan tawa melihat kejadian tidak terduga ditengah ajang perlombaan seperti saat ini.
"Ayo semangat dong!" seru Raka ditengah gerakan senam terbarunya itu.
Berbeda dengan tiga remaja yang sedang heboh akan kelakuan mereka sendiri, tujuh anak remaja lainnya menahan malu bukan main. Menutup wajah dengan tangan saking malunya akan tingkah tiga sahabatnya di sana.
"Punya pacar gini amat tingkahnya" gumam Aruna menundukkan kepala.
"Cowok gue juga ikut lagi" Keyra menyahuti.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Just Hurt
Random[Belum direvisi secara merata] Ini tentang 'dia' seorang anak yang dipaksa kuat oleh keadaan, diikat dewasa meski usia masih terbilang belia. Memiliki dua orang ayah serta ibu bukankah hal yang indah? tapi tidak untuk 'dia' justru itu menjadi awal d...