24

1K 118 0
                                    

"Semua orang pernah narsis pada masanya cuman ada yang terdeteksi di medsos ada yang cuma jadi pajangan di galeri"


_Raka Derana Kanagara_















Happy Reading.


***

Hiruk pikuk kota yang padat akan penghuni, kendaraan merajalela berdesakan di sudut jalan. Umat manusia memulai aktivitas di pagi hari, mencari rezeki ataupun bersekolah mencari bekal pengetahuan.

Deru kendaraan roda dua mengalun memasuki area yang dipenuhi para pelajar. Atensi teralih pada lima buah kendaraan yang menarik perhatian sang penyaksi.

Bukan hal asing lagi bagi mereka yang bersekolah di tempat ini, tapi tetap saja kehadiran 'dia' berhasil mengambil alih fokus. Turun dari atas motor berbeda warna, setelah melepas pelindung kepala.

Ke sepuluh remaja belaian genre itu melangkah berdampingan mengabaikan tatapan berbeda-beda dari orang di sekitar.

Tiga hari tidak bersekolah sebab terkena skorsing tidak membuat langkah itu meragu. Para siswa juga turut senang mendengar jika suara mereka di dengar, sebab siswa dari sekolah lain itu turut mendapatkan hukuman yang seimbang.

"Anjay udah kayak artis papan atas aja gue" celetuk salah satu cowok dengan p denya mengibaskan tangan bak model fashion show.

"Halaw gak usah kepedean mereka itu lagi mengagumi ketampanan seorang Raka" sambar cowok beralis tebal.

Raka ya dia memberikan kiss jarak jauh, betapa bahagia dia mempermalukan diri sendiri.

"Kagak usah narsis, gak liat lo mereka dari tadi ngeliatin gue penuh kagum pesona Karel emang gak ada obat" ucap Karel tidak kalah bangga.

Sepanjang jalan yang cowok ini lakukan hanya tebar pesona saja. Gadis-gadis itu hanya membalas dengan senyuman, bahkan beberapa dari mereka menatap tak minat pada cowok itu.

"Gue akui lo play boy cap cicak, tapi lo juga harus paham aura gue jauh lebih tajam " kata Raka.

"Gak usak halu deh jelas-jelas gue yang paling ganteng" balas Karel merapikan rambutnya

"Gak punya kaca lo, lihat coba lihat betapa sempurnanya pahatan wajah gue ini" ujar Raka tak kalah menyombongkan diri.

"Eh lu berdua gak usah pada ribut gitu, gak liat siapa yang di paling cakep disini hah!" serempet cowok lainnya.

"Siapa yang paling cakep?" setelah Raka dan Karel.

Yang lainnya diam menunggu jawaban dari cowok dengan permen karet di mulutnya.

"Ya gue lah!" aku cowok bernama Ari tidak tau malu.

Aruna beserta yang lainnya memasang raut datar ketika Ari berlagak sok keren.

"Sama aja lo!" gertak Aryan.

"Ini nih kalau hobi ngemilin menyan, tingkat halu nya makin menjadi" Karel berkata.

"Lo gak liat betapa rupawan nya wajah gue sama Karel" timpal Raka yakin.

Tidak akan ada habisnya jika meladeni dua manusia penuh sensasi seperti Raka dan Karel. Ketika menjadi pusat perhatian maka perdebatan siapa yang paling menawan terus mereka layangkan.

"Yang jelas gue cakep gue ganteng udah kaya Lee Min Ho" Ari berujar tak ingin kalah.

"Pagi pagi sarapannya drama!" sentak Keyra lalu pergi tanpa menunggu yang lain.

I'm Just Hurt Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang