[ two ]

54K 2.7K 26
                                    

"Lily," panggil Keirlan ketika laki-laki itu tidak mendapati Kimberly di semua penjuru rumah ini.

Langkah kakinya membawa laki-laki itu ke arah belakang rumah, tempat yang biasanya di datangi Kimberly jika ia tidak bisa menemukan gadis itu di dalam rumah.

"Lily?" panggil Keirlan lagi ketika laki-laki itu tak juga mendapati Kimberly di belakang rumah.

Keirlan memutar otaknya kembali, dari mereka yang baru saja pulang dari sekolah lalu masuk ke rumah, makan siang bersama, lalu kembali ke kamar masing-masing untuk membersihkan badan. Setelah itu, mereka ke tempat yang biasanya digunakan untuk bersantai hingga membuat Keirlan ketiduran.

Ingatan Keirlan hanya sampai situ karena setelah ia terbangun dari tidurnya, Kimberly sudah tidak ada di sampingnya.

Beberapa pelayan yang ia tanyai juga tidak ada yang tahu dengan keberadaan gadis itu.

"Lily, di manaaaa?!" Keirlan berteriak lantaran sudah tidak tahan karena Kimberly tak juga menampakkan batang hidungnya.

Keirlan berdecak, laki-laki itu sudah lelah mengelilingi rumah sebesar ini hanya untuk mencari si pemilik rumah yang entah berada di mana sekarang.

"Lily, kalo kamu nggak ketemu juga, aku hancurin rumah ini," ancam Keirlan.

Lantas laki-laki itu duduk di sofa yang berada di ruang keluarga, melirik jam sebentar sebelum memejamkan matanya. Ia akan menunggu Kimberly lima menit lagi, jika gadis itu belum juga terlihat, maka ancaman akan menjadi kenyataan.

Tanpa di sadari oleh Keirlan, ada salah satu pelayan di rumah itu yang tak sengaja mendengar ucapannya. Dengan gerakan tergesa-gesa, pelayan itu berlari untuk memberitahukan kepala pelayan lain.

Mereka berpencar untuk mencari Kimberly agar rumah ini selamat dari amukan Keirlan dan beberapa dari mereka mengawasi Keirlan dari jauh jika semata-mata kesabaran Keirlan sudah habis, lalu membuat rumah ini seperti kapal pecah. Lagi.

Sama seperti Keirlan, mereka tak juga menemukan Kimberly di sisi manapun rumah ini. Mereka menghubungi Kimberly pun juga tidak di angkat.

Sudah hampir lima menit mereka mencari, membuat mereka semakin panik dan semakin gencar mencari Kimberly.

Entah kapan Tuan Muda mereka akan membuat seisi rumah ini hancur, tapi yang pasti itu tidak dalam waktu lama karena kesabaran Keirlan sangatlah tipis.

"Nona?" kata salah satu pelayan yang panggilannya ternyata di terima oleh Kimberly.

"Kenapa, Mbak?" tanya Kimberly seberang sana.

"Anu, itu Nona, Tuan Muda tadi nyariin Nona tapi nggak ketemu terus ngancam buat berantakin rumah ini kalau Nona belum ketemu."

Kimberly yang baru saja duduk di kursi kemudi tersenyum, sebenarnya gadis itu tidak masalah jika Keirlan benar-benar membuat se isi rumah berantakan.

Tanpa berkata apapun lagi, Kimberly memutuskan sambungannya secara sepihak. Ia melihat banyak notifikasi dari semua pelayan di rumah, namun tidak ada satupun dari Keirlan.

Ah, laki-laki itu memang jarang membuka ponselnya jika bukan untuk bermain game.

Kimberly segera menyalakan mobilnya, lalu melajukannya menuju ke arah jalan pulang. Semoga saja Keirlan belum menyentuh satu barang pun disana saat ia sampai di rumah.

🐣

Keirlan membuka kedua matanya, lalu melirik ke arah jam yang berada di dinding ruangan ini.

Laki-laki itu terkekeh pelan karena Kimberly tak juga menampakkan batang hidungnya, ia menatap sekelilingnya seperti mencari sesuatu.

"Kira-kira benda apa yang di rusakin lebih dulu?" gumamnya.

Giant Baby [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang