[ four ]

38.5K 2.2K 90
                                    

Bunyi alarm yang tak bisa di bilang kecil membuat tidur Kimberly terganggu, ia meraba-raba nakas di sampingnya dengan tangannya yang bebas, matanya menyipit karena cahaya lampu di kamar ini yang terlalu terang.

Kimberly mematikan alarmnya, melihat jam yang menunjukkan pukul setengah sepuluh malam lebih.

"Ilan bangun," ujar Kimberly seraya menepuk-nepuk pipi Keirlan agar laki-laki itu terbangun.

"Udah mau jam sepuluh," ujarnya lagi lantaran Keirlan tak juga membuka matanya.

Kimberly menyerah, ia berjalan ke dalam walk in closet untuk memilih bajunya dan juga baju Keirlan untuk digunakan nanti. Seperti yang dikatakan Keirlan, ia harus memakai hoodie milik laki-laki itu dan juga masker.

Setelahnya ia kembali menghampiri Keirlan yang ternyata sudah terbangun dan bersandar di headboard, Kimberly memberikan hoodie yang biasanya dipakai Keirlan saat pergi ke sirkuit.

Keirlan menerimanya, lalu memakainya saat itu juga. Padahal Kimberly meminta laki-laki itu untuk mencuci mukanya lebih dulu sebelum memakai hoodie nya.

"Cuci muka dulu," kata Kimberly saat laki-laki itu berjalan ke arah pintu keluar.

Keirlan berdehem, lalu berjalan ke kamar mandi. Tak sampai satu menit, ia sudah keluar dari sana.

"Pakai motor kamu, ya?" pinta Keirlan pada Kimberly.

"Iya."

Keirlan menyunggingkan kedua bibirnya ke atas, menampilkan deretan giginya yang rapi namun juga tidak karena terdapat ginsul di bagian atas kanannya.

Tak masalah, Keirlan terlihat lebih tampan dengan adanya ginsul itu.

Menurut Kimberly.

Memang siapa lagi? hanya gadis itu yang selalu melihat Keirlan tersenyum lebar seperti ini, bahkan teman-temannya saja bisa menghitung berapa kali Keirlan tersenyum dalam waktu satu tahun ini, itupun hanya sebentar.

"Ayo naik," kata Keirlan dengan tangan yang memegang tangan Kimberly agar gadis itu dapat naik ke atas motor dengan mudah.

Setelah dirasa sudah siap, Keirlan segera menyalakan motornya.

Motor melaju dengan kecepatan yang bisa dibilang tak pelan, Keirlan dengan gesit menyalip kendaraan yang ia rasa terlalu lamban untuk berkendara di jalan raya ini.

Dari yang seharusnya mereka tiba jam sepuluh lebih dua puluh menit jika menurut perkiraan Kimberly, kini mereka tiba di pukul sepuluh lebih sepuluh menit.

Mungkin jika Keirlan tidak membawa Kimberly, ia sudah tiba di pukul sepuluh malam tepat.

"Ilan, aku lepas maskernya aja deh!" Kimberly sedikit berteriak agar Keirlan mendengarnya karena suasana disini sangat bising.

Keirlan menggeleng. "Nggak boleh!"

Dengan tatapan mengintimidasi, Keirlan menatap mereka yang sedari tadi memperhatikan gadis di hadapannya ini.

Ini yang tidak Keirlan suka kalau ia membawa Kimberly di sirkuit balapan, semua mata para buaya memperhatikannya.

"Kamu pake masker sama hoodie aku aja masih banyak yang liatin," kata Keirlan dengan nada sedikit ketus.

Giant Baby [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang