[ extra part : 4 ]

12.3K 533 21
                                    

Di malam hari yang indah ini, seharusnya suasana hati Keirlan juga baik karena baru saja mendapatkan rekor baru saat latihan tadi.

Awalnya memang laki-laki itu terlihat sangat senang, hingga akhirnya mendapatkan sebuah pesan berisi satu foto yang memperlihatkan istrinya tengah bersama seorang pria dan mereka terlihat sangat dekat.

Tentu saja Keirlan marah, laki-laki itu percaya Kimberly tidak akan selingkuh tapi tetap saja ia kecewa melihat wanitanya bersama pria lain. Ditambah lagi ia tidak mengenalnya.

"Ngapain lo?" tanya Gabriel begitu laki-laki itu membuka pintu apartment nya dan mendapati Keirlan berdiri di hadapannya dengan wajah datar, meskipun biasanya memang seperti itu tapi Gabriel tahu laki-laki itu sedang marah.

Tanpa mengatakan sepatah katapun, Keirlan masuk ke dalam sebelum sang pemilik rumah mempersilahkan ia masuk.

"Ada paan?" tanya Gabriel yang kini duduk di sofa sebelah Keirlan.

Keirlan mengeluarkan ponselnya, lalu memperlihatkan foto yang ia lihat tadi pada Gabriel.

"Siapa?" tanya Keirlan.

Gabriel mengambil ponsel Keirlan, lalu melihat foto itu. Laki-laki itu terlihat diam sejenak, sebelum akhirnya menggelengkan kepalanya.

"Au, tanya aja sama Queen," ujar Gabriel yang membuat Keirlan berdecak.

Laki-laki itu bangkit dari duduknya, lalu pergi ke kamar tamu.

"Nginep," kata Keirlan sebelum menutup pintu kamar.

"Woi! lo mending tanya sama Queen daripada ntar nyesel sendiri!" seru Gabriel yang tidak digubris oleh Keirlan.

Gabriel menggelengkan kepalanya, laki-laki itu bangkit dari sofa lalu keluar dari apartment karena ia memiliki janji dengan teman-teman jurusannya.

Saat berada di parkiran, ia bertemu dengan Kimberly yang baru saja keluar dari mobilnya. Gadis itu terlihat membawa sebuah paper bag berukuran sedang.

"Darimana Queen?" tanya Gabriel.

"Beli hadiah buat Keirlan," balas Kimberly sembari mengangkat paper bag itu.

"Oh, bocahnya ngambek tuh."

Kimberly mengernyit bingung. "Kenapa?" tanyanya.

Yang ditanya mengendikkan bahunya. "Dia tadi ngasih liat foto lo lagi sama cowok," jawabnya.

"Siapa?" tanya Kimberly lagi.

"Nggak kenal gue, nggak liat mukanya. Tapi tadi keliatan deket kalian," jelas Gabriel.

"Ohh, yaudah. Keirlan di apart lo, kan?"

Gabriel mengangguk, laki-laki itu pergi setelah temannya sudah mengirimi pesan agar cepat datang.

Sementara Kimberly masuk ke dalam gedung dengan raut wajah bingung karena hari ini ia tidak berinteraksi dengan laki-laki lain, selain Rafael dan David.

Gadis itu masuk ke dalam apartment milik Gabriel, lalu berjalan menuju kamar tamu. Ia mengetuk pintu kamar tamu itu dan memanggil nama Keirlan.

Tapi karena tak kunjung mendapatkan jawaban, Kimberly membuka pintu kamar itu tanpa menunggu orang yang ada di dalamnya membukakan pintu untuknya.

Hal pertama yang ia lihat adalah buntalan selimut yang menggembung, sudah pasti didalam buntalan itu adalah Keirlan.

"Ilan," panggil Kimberly seraya mengelus rambut halus Keirlan yang masih terlihat.

Bukannya bangun, Keirlan malah semakin menutupi kepalanya dengan selimut. Tentu saja Kimberly menggelengkan kepalanya melihat tingkah Keirlan yang seperti anak kecil ini.

Giant Baby [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang