[ thirty one ]

11.5K 851 8
                                    

Suasana mansion yang tadinya tenang, kini berubah menjadi ramai saat semua penghuni mansion itu bangun dari tidurnya.

Bahkan para pelayan mansion disana pun juga sama hebohnya.

Arkhan, yang pertamakali bangun pun menggelengkan kepalanya pelan saat Cavan dan Damian datang ke kamarnya dan merusuh.

"Bang, Om Rich nggak nyiapin baju kita apa?" tanya Cavan yang disambut gelengan oleh Arkhan.

"Lo pake apa, Bang?" kali ini Damian yang bertanya.

Kedua remaja itu tengah mengobrak-abrik seisi lemari Arkhan, yang tadinya tertata rapi, kini sudah tidak lagi berbentuk.

"Hitam," balas Arkhan singkat seraya mendesis. Apa kedua sepupunya itu buta? jelas-jelas Arkhan sudah  memakai pakaian rapi dan juga tuxedo hitam yang berada disampingnya.

"Pake item aja lah, Dam. Punya Bang Arkhan item semua ini," usul Cavan sembari menunjuk ke arah deretan tuxedo hitam di lemari kaca.

"Terus ntar malem kita pake apa?" tanya Damian.

"Udah disiapin," sahut Arkhan.

Anak kembar itu mengangguk, lalu bergegas mengganti pakaiannya disana. Sedangkan Arkhan berjalan meninggalkan walk in closet dan turun ke bawah, tentu saja laki-laki itu sudah memperingati si kembar untuk merapikan kembali baju-bajunya.

Sesampainya di lantai bawah, laki-laki itu melihat kesana kemari untuk mencari sepupunya. Namun tidak ada satupun yang terlihat, dan akhirnya ia memilih untuk duduk sendiri di ruang keluarga.

Punggungnya ia sandaran di sofa, lalu menyalakan tv yang ada didepannya. Disaat sedang memilih saluran tv yang akan ia tonton, ia dikagetkan oleh seseorang yang tiba-tiba saja meloncat dari belakang dan duduk disampingnya.

"Ck, bertingkah lo!" decak Arkhan saat mendapati Zeffrey yang tengah memamerkan cengirannya pada lelaki itu.

"Yang lain kemana, Bang?" tanya Zeffrey.

"Belum turun."

👶🏻

"Ilan, ayo bangun," kata Kimberly dengan lembut sembari menepuk-nepuk pipi suaminya pelan.

Karena merasakan sesuatu yang dingin menyentuh pipinya, membuat Keirlan membuka matanya perlahan. Hal yang pertama ia lihat adalah Kimberly yang tengah duduk di pinggir kasur dengan menggunakan bathrobe berwarna abu-abu.

"Cantik," gumamnya pelan.

Kemudian laki-laki itu melenguh, hendak kembali menutup matanya lagi jika saja Kimberly tidak menarik kedua tangan Keirlan agar laki-laki itu duduk.

"Mandi," titah Kimberly.

"Morning kiss?" tanya Keirlan.

Tanpa mengatakan apapun, Kimberly mengecup singkat kening dan pipi Keirlan. Hal itu membuat Keirlan memanyunkan bibirnya, bukan ini yang laki-laki itu inginkan.

"Nanti, sana mandi!" suruh Kimberly yang kini menarik tangan Keirlan agar turun dari atas tempat tidur.

Dengan malas, Keirlan berjalan ke kamar mandi. Sedangkan Kimberly berjalan ke arah meja rias, walaupun Richard sudah mengatakan jika nanti ada yang meriasnya, namun Kimberly tidak mau. Gadis itu lebih suka merias dirinya sendiri.

Disela-sela ia merias wajahnya, Keirlan selesai membersihkan diri. Laki-laki itu berjalan mendekati Kimberly dengan mengenakan bathrobe yang warnanya senada dengan gadis itu.

Giant Baby [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang