[ twenty five ]

12.6K 928 31
                                    

Suara deruman motor yang saling beradu dan juga suara sorakan penonton dari tribune membuat suasana malam ini nampak sangat ramai.

"Bayangin, sepuluh tahun kedepan kita lihat mereka di dunia balapan yang sebenernya," ujar Zeffrey yang melihat ke-empat adeknya berada di atas motor mereka masing-masing.

"Kira-kira siapa yang sampe finish duluan?" tanya Giovan.

"Keirlan," balas Zeffrey dengan sangat yakin.

"Belum tentu," sahut Kimberly.

"Lo ngeraguin suami lo sendiri?" tanya Zeffrey seraya menatap Kimberly bingung.

Kimberly menggelengkan kepalanya. "Ada Riel," ucapnya.

"Kenapa emangnya? gue aja nebak Keirlan," tanya Damian.

"Ah, bener! Riel sama Keirlan kan rival, tapi gue tetep milih Keirlan," ujar Zeffrey.

Beralih di arena, kini ke enam remaja itu sedang menunggu aba-aba dari perempuan yang berdiri didepan mereka.

"Lan! lo ngalah sama gue dulu!" seru Gabriel yang berada disamping Keirlan.

"Apa-apaan disuruh ngalah?!" sahut Cavan yang berada di sisi kanan Gabriel.

"Cupu lo!" kata Alpha.

"Bacot!" umpat Keirlan yang membuat ketiganya bungkam dan kembali fokus ke depan.

Lantas ke-enam motor itu memutar gas nya masing-masing saat hitungan ketiga. Cavan yang pertama kali memimpin, lalu dalam hitungan detik Randi menyalip.

Keduanya saling salip-menyalip, hampir seperti membuat gerakan zig-zag yang membuat lawan dibelakang mereka sedikit was-was untuk menyalip.

"Apan anjing!" maki Gabriel saat motor mereka hampir bersinggungan karena Cavan tiba-tiba mendekat ke arahnya.

Kesempatan itu digunakan oleh Keirlan untuk menyalip mereka, dan yeah!

Keirlan yang sekarang memimpin balapan ini, Randi sendiri sudah tersalip oleh Alpha setelah ia disalip Keirlan. Laki-laki itu berada diperingkat nomor tiga sekarang.

"WOOOOO!!"

Semua orang bersorak setelah Keirlan mencapai garis finish lebih dulu. Meskipun laki-laki itu baru pertama kali menginjakkan kakinya disini, namun ia sudah dikenal oleh orang-orang disini.

Tentu saja karena ia selebgram dan seringkali wajahnya tersebar di sosial media. Ah, jangan lupakan Keirlan juga sering mengikuti lomba-lomba di luar kota maupun dalam kota.

"Apa kata gue? Keirlan yang menang!" ujar Zeffrey dengan nada songongnya.

"Turun yok!" ajak Damian, laki-laki itu ingin sekali menghampiri Cavan dan menjitak kepala laki-laki itu.

"Gallen gimana?" tanya Kimberly seraya melirik ke arah Gallen yang tengah tertidur pulas di sofa yang tersedia disana.

"Aku jagain," ujar Arkhan.

Lalu ke-empat remaja itu turun ke arena. Sesampainya disana Damian segera menjitak kepala Kakak kembarnya itu dengan keras.

"Anjing! gue salah apa?" tanya Cavan.

"Udah berapakali gue bilang? kalo balapan itu liat-liat!"

Cavan meringis. "Iya maaf, gue nggak liat tadi ada Riel."

"Gunanya spion apa, Pan?" sarkas Gabriel.

"Maaf, Bang."

"Nggak usah dimaapin, El. Itu bocah sesekali kudu dikasih pelajaran," kompor Zeffrey.

Giant Baby [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang