[ eight ]

27.8K 1.7K 19
                                    

Dua minggu berlalu, hari ini adalah hari dimana Keirlan mengikuti lomba bela diri.

Kimberly berkali-kali memastikan bahwa laki-laki itu baik-baik saja hingga membuat Keirlan sedikit jengah.

"Kamu nggak ikut?" tanya Keirlan ketika bus yang akan mereka gunakan untuk pergi ke tempat lomba sudah datang.

Kimberly menggelengkan kepalanya. "Ada Jay sama Fael yang nemenin kamu," katanya.

"Ilan maunya kamu," balas Keirlan cepat.

Kimberly mendorong Keirlan agar laki-laki segera masuk ke dalam bus. "Nanti aku usahain nyusul, semangat!"

Keirlan mendengus, namun tetap masuk ke dalam bus yang sudah ada Jayden dan Rafael yang melambaikan tangan mereka ke arahnya.

Keirlan melihat sekelilingnya, ada sekitar belasan siswa yang berada disini. Belum ada guru disini.

"Ck, kalo tau Lily nggak ikut kesana, gue milih nggak ikut lomba," decak Keirlan yang duduk di kursi penumpang bus nomor dua dari belakang.

Jayden yang duduk di samping Keirlan, menepuk bahu laki-laki itu. "Jangan gitu, Bos! lo harus pulang bawa medali, buat Kim bangga sama kemenangan lo."

Rafael muncul di belakang mereka, ikut-ikutan memberi nasihat pada Keirlan. "Bos, lo harus ikut biar followers lo naik terus gue ikut kecipratan!"

"Motivasi lo nggak guna, njing!" maki Jayden, menjitak kepala Rafael dengan keras.

"Berguna, lah! ntar klo followers kita naik, siapa tau ada yang endorse kita terus kita dapet duit, mayan buat jajan!" balas Rafael ngegas.

"Gue denger-denger, SMA Laskar Buana banyak cewek-cewek cakep. Siapa tau ada yang nyantol, kan?" lanjutnya dengan nada suara yang kembali normal.

"Cewek mulu otak lo," ujar Jayden.

"Daripada lo? suka doang nggak berani deketin," ledek Rafael dengan tampang songongnya.

"Gue mau nyusul Keirlan, diem-diem udah ni-"

"Brisik!" kata Keirlan sembari mendorong Jayden hingga jatuh dari tempat duduknya.

Keirlan mengumpat dalam hati saat mendengar Jayden yang akan mengatakan kata sakral dari mulutnya. Apa Jayden tidak sadar jika mereka sedari awal banyak yang memperhatikan mereka?

"Goblok!" maki Rafael dengan tertawa kemenangan melihat wajah Jayden yang menurutnya sangat konyol.

"Gue salah apa?" tanya Jayden yang masih duduk di bawah.

Keirlan berdecak kesal.

"Fuck you!"

"Your language, Baby!"

Keirlan menoleh ke belakang saat mendengar suara Kimberly yang memasuki indra pendengarannya, ia tersenyum lebar ketika melihat gadisnya yang berdiri dengan membawa jaket di tangannya.

Beberapa siswi disana memekik kaget karena melihat pentolan sekolah mereka tersenyum lebar seperti ini untuk pertama kalinya, di tambah lagi mereka baru mengetahui jika Keirlan mempunyai gigi ginsul yang membuat wajah sangarnya sedikit tersamarkan.

"Ekhem, ibu Bos ikut jadi supporter?" tanya Jayden yang kini sudah berdiri.

Kimberly menggeleng, lalu mengangkat jaketnya. "Keirlan kan nggak suka bau bis," katanya.

Jayden dan Rafael ber 'oh' ria, paham dengan maksud kedatangan Kimberly disini. Sedangkan Keirlan sudah menghilangkan senyumannya, berubah seperti semula. Datar.

Giant Baby [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang