[ fifty ]

10.6K 765 22
                                    

cerita yang tulisannya miring itu flashback yaaa, harusnya dari kemarin gini sih, tapi lupaaaa 😔

happy reading 📚

—————

"Keadaan Ilan gimana?"

Satu pernyataan meluncur begitu Kimberly sadar dari pingsannya.

"Minum dulu, habis itu gue jelasin," titah Zeffrey seraya memberikan segelas air putih hangat pada Kimberly.

Kimberly sontak mengambil segelas air putih itu dan meneguknya hingga tersisa setengah. Lalu, Zeffrey langsung menjelaskan semuanya tanpa ada yang ia tutupi.

"Keirlan tadi sempet sadar, waktu mau di periksa sama dokter Bima dia ngamuk terus dibius dan.. belum sadar sampe sekarang," akhir Zeffrey setelah menceritakan semuanya.

"Aku mau ke Ilan," pinta Kimberly yang membuat Zeffrey menatap adiknya itu selama beberapa saat.

Laki-laki itu melihat ke arah jam yang berada di tangannya, lalu kembali menatap Kimberly.

"Sekarang jam dua pagi, nanti aja," bujuknya.

Namun Kimberly menggeleng. "Sebentar aja, yaaaa?" rayunya dengan memasang ekspresi wajah memohon.

Zeffrey berdecak. "Belajar dari siapa lo gini? yaudah ayo bentaran aja," ujarnya.

Laki-laki ikut tersenyum ketika melihat senyuman yang terpasang di wajah cantik Kimberly. Lalu ia mengantar adiknya pergi ke ruangan yang dipakai oleh Keirlan, letaknya cukup jauh dari ruangan mereka tadi.

"Waktu Ilan ngamuk, dia ada bilang sesuatu nggak?" tanya Kimberly di sela-sela perjalanan mereka menuju ruangan Keirlan.

"Hmm?" gumam Zeffrey sembari mengingat kejadian beberapa jam lalu.

"Dia bilang, pergi, jangan ganggu, yang lain lupa," balasnya dengan sedikit kebohongan, Zeffrey tidak lupa dengan semua yang dikatakan Keirlan tadi.

Bukan bermaksud menyembunyikan, hanya saja kalimat yang keluar dari bibir Keirlan waktu itu tidak pantas didengar oleh adiknya. Lagipula Zeffrey tidak mungkin juga mengatakan nama-nama binatang dan kawan-kawannya pada Kimberly.

Keduanya berhenti tepat di depan sebuah pintu yang dijaga oleh dua bodyguard. Kimberly mendongak, melihat nama dan nomor ruangan ini, lalu menoleh ke kanannya yang dimana tak jauh dari mereka terdapat dua bodyguard juga yang berada di depan pintu.

"Ohh, sampingnya Gallen," gumamnya.

"Aku masuk sendiri aja," kata Kimberly seraya mencegah Zeffrey untuk tidak ikut masuk kedalam bersamanya.

Meskipun awalnya sempat bingung, namun Zeffrey mengangguk.

"Kalo ada apa-apa teriak aja, gue awasin dari sini," pesan Zeffrey sebelum Kimberly benar-benar masuk ke dalam.

Kimberly mengangguk, lalu segera masuk dan menghampiri Keirlan yang tengah terbaring di atas brankar dengan mata terpejam.

Gadis itu duduk di pinggir brankar, mengamati luka-luka di tubuh Keirlan lalu menatap wajah tunangannya itu dalam diam.

Dengan perlahan, ia mencoba menggenggam tangan Keirlan. Rasa dingin ia rasakan begitu tangannya menggenggam tangan Keirlan.

Sekitar sepuluh menit gadis itu hanya diam dengan posisi yang sama, rasa pegal mulai menghampirinya.

Hal itu membuat Kimberly harus menyudahi kegiatan ini. Karena selain itu, ia sudah mengatakan pada Zeffrey jika hanya sebentar saja.

Namun saat ia hendak melepaskan genggamannya, tangan Keirlan tidak mau melepasnya, bahkan tangan itu meremat tangannya meskipun sedikit lemah.

Giant Baby [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang