chapter 14

2.2K 406 60
                                    

"Maafkan aku bos, aku tak becus menjaga takemicchi" rindou dan ran menundukkan kepalanya pada mikey yang membelakangi mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maafkan aku bos, aku tak becus menjaga takemicchi" rindou dan ran menundukkan kepalanya pada mikey yang membelakangi mereka.

"Bisa tinggalkan aku sendirian?" Ucap mikey.

Para anak buah mikey meninggalkan dirinya di dalam gedung kosong itu.

"Lagipula kan, kenapa kalian bisa pingsan di lantai utama?" Celetuk sanzu.

"Kakucho tiba memberi kami sebotol air" balas ran.

"Kakucho ya, tak kusangka dia berkhianat" ucap koko.

"Kenapa kalian keluar?" Tanya takeomi yang berjalan masuk.

"Mikey menyuruh kami untuk keluar. Katanya dia mau sendirian" balas koko.

"Hahh... Baru saja kita senang-senang. Ya kan mochizuku?" Ucap takeomi menoleh pada mochizuku disebelahnya.

"Kenapa tanya aku? Lagipula anak bertubuh kecil itu sangat menyebalkan. Kenapa mikey sangat menyukainya?" Balas mochizuku.

"Tentu saja karena dia manis" balas yang ada disana serentak.

.
.
.

Izana kembali diam-diam tidur disebelah takemichi. Memperhatikan wajah manis anak itu lekat. Tak heran kalau mikey menyukainya.

Izana membelai pelan pipi lembut takemichi. Ia terpaku memandang bibir ranum anak itu.

Izana mencoba untuk mendekatkan bibirnya pada bibir takemichi.

Takemichi bergerak sedikit membuat izana tersentak. Izana mendengus pelan kemudian tersenyum.

"Hahh.. kau membuatku kaget" gumam izana.

Takemichi bergumam di dalam tidurnya. Izana hanya terkekeh.

"Hmm jangan" gumam takemichi dalam tidur.

"Aku ingin mikey-kun" kata-kata yang keluar dari mulut takemichi membuat izana terdiam.

"Kenapa?" Hanya itu yang keluar dari mulut izana.

Izana keluar dari kamar dan menutup pintu pelan.

Izana tertunduk di depan pintu kamar dengan menutup wajahnya.

"Kenapa harus mikey?"

.
.
.

"Anak itu kenapa harus berada disini? Bahkan dia bukan bagian dari keluarga sano" ibu dari keluarga sano itu menatap sinis izana yang tengah duduk di taman luar kediaman sano.

"Mau bagaimana lagi, ibunya bahkan tak mau mengurusnya" balas sang suami.

Izana yang terus bermain dengan pasir yang ada dibawahnya pura-pura tak mendengar percakapan orang dewasa tentangnya.

"Izana, kau disini ternyata. Ini aku bawakan kau es krim" shinichiro yang baru pulang berjongkok disebelah izana.

"Terimakasih kak" balas izana tersenyum.

you would be my worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang