★ tujuh.

3.3K 465 56
                                    

Puk!









"Anjir, bangun Hoon! Udah mau jam tujuh!"

Jake menepuk-nepuk badan Sunghoon dengan brutal, berniat untuk membangunkan pemuda tersebut agar tidak telat pergi sekolah.

"Ugh, apasih! Ini hari minggu!" Sahut Sunghoon setengah sadar.

Jake melongo, se-kosong itukah pikirannya? Bahkan sampai untuk mengingat hari pun, dia terlupa. Benar-benar lupa jika ini adalah hari minggu, yang artinya sekolah diliburkan.

"Brengsek lah! Nyesel bangun pagi-pagi!" Gerutunya kesal.

Ia berdiri dari duduknya, sedetik kemudian secercah ide cemerlang muncul dikepalanya. Jake segera bergegas pulang untuk mandi, rapih-rapih deh pokoknya.

"Gue balik dulu ya, Hoon! Nanti bangunnya jangan terlalu siang!"

"Hm," Perkataan Jake barusan hanya dibalas dengan gumaman kecil.














































































****

Sunghoon

| kak
| mau temenin gue jalan-jalan gak?
| mumpung hari minggu, libur


gak usah manggil pake embel-embel 'kak'. gue jadi ngerasa tua |
maaf hoon, gue udah ada janji sama Jake duluan |
jadi gak bisa temenin lo jalan-jalan, maaf sekali lagi yaa |


| ....
| yaudahlah gapapa, lain kali aja
| have fun, maaf kalo gue ganggu


no problem |
Read






































"Yuk,"

Minju memasukkan ponselnya kedalam tas selempang kecil miliknya, kemudian mengajak Jake untuk segara beranjak pergi.

"Ayo! Kak Minju laper gak? Mau makan dulu?" Tanya Jake.

"Gak laper sih, tapi kayaknya mampir ke baskin robbins bukan ide buruk." Jawabnya.

"Okay, segera meluncur!"

Mereka berdua berjalan memasuki mall, menuju tempat berjualan ice cream. Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Minju. "Mau rasa apa? Biar aku yang pesenin," Tawar Jake.

"Coffe float aja, lagi pengen minuman." Balas Minju.

"Okey-dokey!"

Setelahnya Jake langsung menuju kasir, memesan pesanan Minju dan juga pesanan milik dirinya sendiri. Selagi menunggu selama beberapa saat, ia mengedarkan pandangannya pada sekeliling.

Indra penglihatannya menangkap sesuatu, melihat sesosok pemuda dengan postur yang sangat ia kenali. Posisinya sedang membelakangi dirinya. Dan didepan pemuda itu, ada seorang.. Gadis!

Jake sangat mengenal betul siapa si gadis dengan rambut diurai itu, terlebih lagi sosok pemuda yang sedang membelakanginya dan berdiri tak jauh dari dirinya.

"Hmm, terciduk kamu ferguso." Jake tersenyum misterius.

"Permisi kak, ini pesanannya."

Ia dikagetkan oleh suara panggilan sang penjaga kasir, kemudian dia segera membayar dan mengambil dua pesanan miliknya dan juga Minju.

"Ice cream datang!"

Jake menyodorkan ice cream float dihadapan Minju, lalu diterima dengan baik oleh gadis tersebut. "Thank you, Jake!" Ucapnya.

"You're welcome,"

"Habis ini mau temenin aku ke gramedia?" Tanyanya.

"Mau dong, masa gak mau?" Jawab Jake.

"Oke, sekarang aja yuk. Makan ice creamnya sekalian jalan aja,"

"Siap, tuan putri!"

"Ih, Jaeyun freak!"

Mereka berdua tertawa lepas, kemudian berjalan menuju gramedia secara beriringan. "Iyasih, kayaknya aku freak keturunan dari bang Heeseung. Hehe,"

"Abangmu kok dibawa-bawa, emang kamunya aja yang udah dasarnya freak."

"Enak aja, bang Heeseung lebih freak. Karna dia mirip bapak-bapak,"

Minju hampir tersedak karna perkataan Jake barusan, "Durjana banget kamu jadi adek! Untung aku gak punya adek modelan kayak kamu,"

"Angkat aku jadi adek kakak dong! Capek punya abang macam rusa kekurangan gizi."

"Eh jangan, deh. Aku maunya jadi pendamping hidup kakak aja, ahsiaapp!" Lanjut Jake.

"Ngaco kamu! Nanti kalo aku pacaran sama kamu, jadi berasa pacaran sama anak kecil tau." Balas Minju.

"Mana ada, aku kan udah gede!" Protesnya.

"Gede diluar, bayi didalem. Iyakan? Ngaku aja deh,"

Jake berdecih, "Siapa bilang aku kayak bayi?"

"Sunghoon,"

Jawaban Minju barusan membuat Jake terdiam sebentar, "Sunghoon? Bohong." Balasnya.

"Emangnya tampang mukaku keliatan kayak tukang ngibul?" Tanya Minju.

"Ya nggak, sih. Malah keliatan cantik banget," Puji Jake terang-terangan.

"Dasar jayus." Minju sedikit menyikut perut Jake.

"Aduh! Kan barusan aku cuman muji," Belanya.

"Iyadeh, suka-suka anak bayi aja." Balas Minju sembari terkekeh lalu menyedot float miliknya.

Jake mendengus, ia mengikuti Minju masuk kedalam gramedia. Berjalan menuju rak penjualan novel yang berjejer rapih, kemudian ikut melihat-lihat beberapa novel yang tidak tersampul atau tersegel plastik.

Matanya fokus membaca salah satu sinopsis buku, buku itu lumayan menarik perhatiannya. Rasanya dia ingin membeli buku itu dan membacanya dirumah saat dalam waktu senggang.

Ia membuka lembar pendahuluan, ternyata disana tertera semua tentang seluk-beluk dari buku tersebut. Hingga seluruh atensinya tertuju pada genre buku itu, yang ternyata alurnya adalah full Gay.

"Anjir, gak jadi deh."

Jake mengembalikkan buku itu pada tempatnya semula, ia bergidik ngeri. Lalu ia dikejutkan oleh tepukan Minju pada pundaknya.

"Kenapa ditaruh lagi? Kamu gak jadi beli yang itu?" Tanya gadis itu.

"Awalnya mau, tapi setelah liat genrenya, aku gak jadi beli." Jawab Jake.

"Padahal tadi kayaknya kamu tertarik banget, loh. Yaudah, kalo kamu gak jadi beli, biar aku aja yang beli."

Minju mengambil buku yang sebelumnya menjadi hal menarik bagi Jake, hal itu membuat Jake mengerenyit bingung.

"Kak Minju suka─ err, semacam genre yang bisexual gitu?" Tanyanya.

Minju balik mengerenyit, kemudian menganggukan kepalanya. "Pastinya suka, karna aku juga bisexual."


































































rencana mau double update tapi belum tercapai :( hope u like it! ♡

ꗃ. nuteezla,
November, 2021.

(✓) destiny, sungjake. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang