★ dua belas.

3.2K 447 48
                                    

update-an chapter sebelas waktu jam 12 siang, notifnya masuk gak?
kalo engga masuk, silahkan baca dulu chapter itu baru chapter yang ini yaa.

happy reading!


















.
























"Jakee!"

Ketiga orang yang tadi menunggu Jake diluar kini masuk kedalam. Memanggil serta menghampirinya dengan antusias, bak menyambut pemuda yang terbaring diatas brankar rumah sakit tersebut.

Jake tersenyum dengan wajah pucatnya, merentangkan kedua tangannya untuk memberi kode kepada Heeseung.

Pemuda yang diberi kode, jelas peka, dia langsung mendekap tubuh Jake. Menyalurkan seluruh rasa khawatir serta rindunya selama beberapa hari belakangan ini.

"Lo tuh─"

"Udah, jangan ngomel dulu. Jake-nya baru siuman," Peringat Eunbin yang diangguki oleh Minju.

"Dih, siapa yang mau ngomelin. Sotoy," Balas Heeseung.

Eunbin bersungut sebal, gadis itu menendang asal kaki Heeseung. Membuat sang empu sedikit meringis.

"Ad─"

"Kak.."

Atensi mereka bertiga beralih pada Jake yang barusan memanggil, "Iya? Kenapa, Jake?" Tanya Minju. Sebab, panggilan 'kak' yang dilontarkan Jake, membuat semuanya merasa dipanggil olehnya.

"Aku.. Dimana?" Tanyanya.

"Gak usah pura-pura amnesia lo, gue jedotin juga lama-lama." Balas Heeseung dengan galak.

"Jahat banget, anjing. Kan biar kerasa sensasi orang baru siuman," Umpat Jake.

"Kalo kayak gitu bukan sensasi orang baru siuman, tapi sensasi orang udik."

"Jahat ah, males. Mau peluk kak Minju aja, lepasin aku mas!" Jake mendorong dada Heeseung dengan lunglai, membuat sang empu tertawa.

"Dorong lagi dong, ayo dorong. Enak nih, serasa dipijit." Celetuk Heeseung.

"Brengsek, baru siuman udah kena roasting." Balas Jake.

Heeseung serta kedua gadis disana tertawa mendengarnya, bahkan Jake pun ikut terkekeh pelan.

"Sunghoon gak kesini?" Tanya Jake tiba-tiba.

Heeseung menghentikkan tawanya, ia mengendikkan bahunya. "Gak tau,"

Jake memanggut, kemudian memegang kepalanya yang tiba-tiba merasa sakit. Heeseung yang melihatnya spontan melepas pelukannya, menatap sang Adik dengan tatapan khawatir.

"Kenapa? Sakit?" Tanyanya.

Jake mengangguk, lalu tersenyum. "Sedikit," Jawabnya.

"Jake laper gak? Ini aku bawain chicken katsu!" Minju menaruh paperbagnya diatas nakas, mengeluarkan satu porsi chicken katsu yang sudah sepaket dengan nasi. Diatas ayamnya, diberi lelehan keju mozarella yang sangat menggiurkan.

"Nih! Eh, tapi.. Kamu udah boleh makan ginian belum?"

Jake menatap Heeseung, pemuda itu mengeluarkan puppy eyesnya dengan bibirnya yang ikut mengerucut. Heeseung yang melihatnya hanya bisa menghela nafas, "Yaudah, makan aja. Gue rahasiain dari dokter," Ucapnya.

"Yeayy! Suapin!" Jake menyodorkan kotak ayam itu kepada Heeseung.

"Anjir lah,"

Heeseung mengambil kotak ayam itu setelah membantu Jake untuk duduk bersandar, kemudian mulai menyendok sesuap katsu dan juga nasi. Menyuapkan suapan surga itu pada Jake, membuat pemuda itu mengembangkan senyumnya.

(✓) destiny, sungjake. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang