★ satu.

12.3K 928 103
                                    

Tok! Tok!

"Jeki! Ayo makan! Bucinin mbak Sejeong sama Somi nya dipause dulu!"

Lee Heeseung, selaku abang dari Jake, dia mengetuk-ngetuk pintu kamar adiknya agar sang empu mau keluar dari dalam.

"Woy! Bulol boleh, tapi jangan sampe kuping lo jadi ikutan budeg!"

Heeseung mencoba mengetuk pintunya sekali lagi, namun tidak ada tanda-tanda jika Jake akan membuka pintunya dan keluar darisana.

"Ini anak, bener-bener ya."

Heeseung sudah emosi, tangannya memutar knop pintu didepannya.




Cklek..

"Oh, anjing. Gak dikunci ternyata," Umpatnya.

Langsung saja, dia membawa langkahnya masuk mendekati sang adik yang nampak tengah bergelung dibawah selimut.

"Jake! Tumben banget lo tidur siang? Macam tak betul,"

Heeseung mencoba menarik selimut yang dipakai Jake, sorot matanya menemukan sang adik yang sedang meringkuk dan menekan perutnya sendiri.

"Loh, kenapa?!"

"S─sakit!"

Heeseung panik, tangannya bergerak membuka laci nakas milik sang Adik. Dia mengobrak-abrik isinya, lalu segera mengambil obat dan air putih yang kebetulan ada diatas nakas.

"Inikan obatnya? Ayo diminum, duduk dulu!" Heeseung membantu Jake untuk bersender pada headboard kasur, kemudian ia memberikan obat dan air putih itu kepada Jake.

Jake segera menelan obatnya sembari meminum air putih untuk membantu, setelahnya ia merasakan perutnya yang lama-kelamaan mulai normal kembali.

Heeseung menghela nafas, "Terakhir makan, jam berapa?" Tanyanya.

Jake nampak berpikir, "Mmm, mungkin kemarin malem? Hehe,"

"Pantesan aja! Udah dibilang jangan telat makan, ngeyel amat jadi anak!" Heeseung memasang wajah garang, lalu jarinya menyentil kening Jake sedikit kencang.

"Aduh! Yaudah, sih! Kalo minum obat juga langsung gak sakit lagi," Balasnya.

Heeseung hanya menggelengkan kepala mendengar balasan Jake, adiknya ini memang keras kepala.

"Makan sana, cepetan. Habis ini gue ada kelas,"

Jake mengangguk lesu, dia berdiri dan berjalan keluar kamarnya. Menuju meja makan.

Ia harus menuruni anak tangga terlebih dahulu. Dengan langkah lemas dan ogah-ogahannya, Jake menurunin satu-persatu anak tangga dengan lesu dan perlahan.

"Jake! Hati-hati turun tangganya!" Teriak Heeseung dari arah kamar Jake.

"Iy─"

Ucapannya terpotong, telapak kakinya tidak sengaja menginjak ujung tangga. Dia tersandung kakinya sendiri, dan berakhir jatuh terhuyung kedepan.




Grep!

Jake merasakan tubuhnya ditangkap dan dipeluk oleh seseorang, lantas dia mendongakkan kepalanya.

Ia menemukan Sunghoon yang sedang menatapnya juga, raut wajahnya menunjukkan bahwa pemuda itu tengah bingung sekaligus khawatir.

"Fyuh, untung ketangkep." Sunghoon mengehela nafas lega.

Dia melepaskan pelukannya, namun masih tetap membiarkan Jake bersandar pada tubuhnya.

"Jake? Gak mau udahan nyendernya?"

Yang ditanya menggeleng, dia kembali mendongakkan kepalanya untuk menatap Sunghoon.

"Gendong, Hoon." Pintanya tiba-tiba.

Sunghoon mengerenyit, "Hah? Tumben banget minta gendong. Gak ah, lo keberatan dosa." Tolaknya dengan kekehan.

Jake mendecak sebal, dia merentangkan tangannya sambil menghentak-hentakkan kakinya ditempat.

"Hoonie, Jaeyun mau digendong!"

Jake mengeluarkan puppy eyesnya, bibirnya ikut mengerucut gemas.

Sunghoon menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Kalau boleh jujur, Sunghoon sebenarnya tidak kuat kalau dihadapkan dengan hal gemas seperti ini.

"Sunghoon nya Jaeyun," Panggil Jake dengan nada yang terdengar menggemaskan.

Stop, Sunghoon sudah tidak tahan. Dia membalikkan tubuhnya, lalu berjongkok didepan Jake.

"Naik," Suruhnya.

Jake mengembangkan senyum cerahnya, dia segera naik keatas punggung Sunghoon dan melingkarkan kedua tangannya pada leher pemuda itu.

"yippie yeay! Kita ke meja makan!" Ucapnya setelah Sunghoon mulai berdiri dan menggendongnya.

Sunghoon mulai membawa Jake dengan langkah yang sedikit cepat, ngebut ceritanya.

Tawa Jake terdengar memenuhi ruangan lantai satu, seketika rasa lesunya tadi langsung menghilang.

Kini kedua pemuda itu sudah sampai dimeja makan, Sunghoon menurunkan Jake dengan hati-hati.

"Mau lagi!"

Sunghoon membulatkan matanya, "Buset, ketagihan ini anak." Gumam Sunghoon.

"Makan dulu!" Lanjutnya.

Jake cemberut, lalu dia segera memakan makanan yang sudah tersaji didalam satu piring. Heeseung sudah mengambilkannya untuk Jake.

Dia makan dengan lahap, pipinya ikut menggembung dengan lucu. Sunghoon mengulas senyum gemas, ada-ada saja kelakuan temannya yang satu ini.




"Masih temenan aja lo berdua?"





























































beginilah kalo sudah ketagihan bikin ff sungjake, hsksksks T__T.
makasih buat yang udah mampir dan baca sinetron sungjake abal-abal punyaku ini yaa, thanks in advance! ♡

ꗃ. nuteezla,
October, 2021.

(✓) destiny, sungjake. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang