★ enam belas.

3.1K 428 103
                                    

"Anjing!"

"Heh, kita kan ceritanya udah pacaran. Kok masih anjing-anjingan aja?!"

"Bodo! Lagian ngapain raba-raba?!"

"Bukan raba-raba, yaampun. Tadi gue mau bantuin lo benerin posisi duduknya,"

Sunghoon dan Jake sedari tadi sedang adu mulut, namun bukan berarti adu mulut seperti cekcok. Ini hanya karna Jake yang tiba-tiba sedang dalam moodswing, apapun yang Sunghoon lakukan akan salah dimatanya.

"Alasan!"

"Terserah,"

Jake memanyunkan bibirnya, tangannya ia lipat didepan dada. Memasang pose bahwa dia sedang merajuk, berharap bahwa Sunghoon akan peka.

Namun pemuda jangkung itu malah duduk dibangku sampingnya dan memainkan ponsel, sesekali ia akan tersenyum dan tertawa dihadapan layar ponselnya. Hal itu membuat Jake tambah merajuk, dia berdecak sebal.

"Hoon,"

Jake menarik-narik kecil ujung kemeja Sunghoon, berniat untuk mengalihkan atensi sang empu kepadanya. Namun Sunghoon masih tetap pada posisinya, bahkan tidak bergeming sama-sekali.

"Hoon!"

"Sunghoon!"

"Jelekkk!"

Jake menarik rambut Sunghoon, membuat pemuda itu meringis kesakitan dibuatnya. "Aduh! Apasih!?"

"Daritadi gue panggilin tapi gak nyaut-nyaut!" Balasnya emosi.

Sunghoon mematikan ponselnya, memasukkannya kedalam saku celananya. Seluruh atensinya ia alihkan kepada pemuda yang tengah merajuk disampingnya.

"Kenapa?" Tanyanya lembut.

"Bosen, gak bisa ngapa-ngapain." Jawabnya dengan lesu.

Sunghoon mendapat ide, "Mau ke taman rumah sakit?"

Mata Jake berbinar, kepalanya mengangguk antusias. "Mau! Let's gaurr!"

Tangan Sunghoon tergerak untuk mengusak rambut Jake tanpa sadar, kemudian dia menarik kursi roda sampai didepan Jake.

"Hoon," Panggilnya pelan.

"Hm?" Dehaman Jake dapatkan sebagai balasan.

"Mau pipis," Cicitnya.

"Yaudah, duduknya hadap kesamping dulu, bisa gak?"

Jake mencoba mengubah posisinya manjadi menghadap Sunghoon yang ada disampingnya. Dia sedikit kesulitan, membuat pergerakannya sangatlah lamban. Sunghoon yang melihatnya menjadi gemas sendiri.

Alhasil, Sunghoon menggendong tubuh Jake dengan ala koala. Sang empu terkejut kaget, ditambah lagi dengan wajah keduanya yang sangat berdekatan.

"Kok digendong?!"

"Kelamaan, gue gak sabaran."

Jake mencebik kesal, ia melingkarkan kedua tangannya pada leher Sunghoon. Lalu menyenderkan tubuhnya pada tubuh Sunghoon, menaruh dagunya diatas pundak pemuda yang lebih tinggi. Terlihat seperti posisi memeluk.

"Bisa berdiri?" Tanyanya.

"Kayaknya bisa,"

Sunghoon sedikit membungkuk, menurunkan tubuh Jake dari gendongannya. Pemuda dengan pakaian rumah sakit itu mulai mencoba berdiri, dan ternyata, bisa. Walaupun kadang masih sedikit oleng.

"Sana keluar, hush!" Usirnya.

"Gak mau ditungguin?"

"Ya tunggunya diluar, lah! Kalo disini nanti bawah lo ngeras!" Ucap Jake dengan kesal.

(✓) destiny, sungjake. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang