★ dua puluh lima.

3.5K 362 28
                                    

"Buset, wangi amat. Mau kemana?"

Petang ini indra penciuman Heeseung disapa oleh parfum kebanggaan Jake, dia baru bangun dari tidurnya dan seketika langsung merasa segar saat mencium aroma tersebut.

"Taehyun hari ini ultah, gue mau dateng ke pestanya. Mau ikut?" Tawar Jake.

"Kagak dah, gue malem ini ada janji sama orang." Tolaknya.

"Yaudah, kalo gitu gue berangkat dulu. Dadah!"

"Hati-hati, pulangnya jangan terlalu larut!"

Jake mengangguk mengiyakan sembari mengacungkan jempolnya, memasang pose bahwa dia akan melakukan apa yang diperintah oleh Heeseung.

Pemuda manis itu berjalan menuju rumah Sunghoon, berniat menyamparnya agar mendapat tebengan. Tanpa mengetuk atau menekan bel terlebih dahulu, dia langsung menyelonong masuk ke dalamnya.

Berlari kecil menuju kamar Sunghoon, membuka pintunya tanpa permisi saat dia sampai disana.





Brak!

"Yo, wass─ AAAAAA KAGET!"

Jake terlonjak kaget, saat melihat persentasi Sunghoon tepat dihadapannya saat dia membuka pintu kamar. Berdiri disana sembari merapihkan topi yang di kenakannnya.

"Makanya, ketuk dulu." Ucapnya.

"Ya maaf, udah kebiasaan." Balasnya sambil menyengir lucu.

"Dasar. Yuk berangkat,"

Sunghoon melangkahkan kakinya keluar, mengunci pintu kamar serta pintu utama. Setelahnya dia langsung mengeluarkan mobil SUV kesayangannya dari garasi.

Jake masuk ke dalamnya, mendudukkan dirinya dikursi samping pengemudi. Langsung saja Sunghoon menjalankan mobilnya meninggalkan pekarangan rumah mewahnya, setelah Jake benar-benar sudah mengintrupsinya untuk segera melaju.



































****

"Wassup, bro! Dateng juga lo berdua."

Sunghoon dan Jake melakukan tos dan pelukan gentle dengan Taehyun secara bergantian. Sembari mengucapkan kalimat selamat ulang tahun untuk sohib dekatnya itu.

"Dateng dong, btw ada prasmanan kagak?" Tanya Sunghoon.

Jake yang berada disebelahnya lantas menyentil kening pemuda itu. "Tololnya tolong disimpen dulu, dibungkus kalo bisa."

Taehyun tertawa renyah, "Kewarasannya belum ditebus ya? Masih di gadai aja," Celetuknya.

"Daripada disini terus, mending masuk ke dalem. Tapi tiati kena colek,"

Taehyun mengajak Sunghoon dan Jake agar masuk ke dalam club. Baru masuk sedikit saja, aroma alkohol sudah menyeruak sangat keras menyambut indra penciuman mereka berdua.

"Anjirr, keren juga club punya bokap lo." Puji Sunghoon.

"Gue juga gak nyangka kalo ini club bisa sebesar ini." Balas Taehyun.

Tak lama Taehyun pamit untuk mengunjungi teman-temannya yang lain. "Gue tinggal dulu ya, lakuin semua apapun yang lo mau disini. Gratis. Kalo butuh kamar, pake aja. Semuanya udah di booking buat hari ini."

Sunghoon mengacungkan jempol, menganggukkan kepalanya tanda ia paham. Dia mengajak Jake untuk duduk disalah satu meja yang ada disana, matanya menatap keramaian yang ada disekitarnya. Ternyata hari ini adalah hari perdana club ini dibuka, jadi pengunjung disini tidak hanya teman-teman Taehyun saja.

Satu menit kemudian, ada seorang pelayan yang mengantarkan dua gelas minuman beralkohol. Juga ada sebotol penuh minuman beralkohol lainnya, disajikan untuk Sunghoon dan Jake.

"Thanks,"

Pelayan itu pamit beranjak setelahnya, sepertinya Taehyun yang menyuruh pelayan itu agar mengantarkan minuman ke mejanya. "Mau minum?" Tanya Sunghoon.

Jake mengangguk pelan, "Boleh, gue mau coba lagi."

Dia meneguk satu gelas alkohol hingga tandas, membuat Sunghoon sedikit terkejut. "Pelan-pelan, dikit-dikit dulu minumnya."

Jake nyengir, "Hehe, habisnya gregetan liat gelasnya."

Sunghoon menggelengkan kepalanya, dia mulai meminum minumannya. Dia menenggak langsung dari botolnya, tanpa memakai gelas. Padahal kadar alkohol didalamnya sangatlah tinggi.

Matanya menatap seorang wanita yang sedang melakukan pole dance, tubuhnya sangat lihai bermain dengan tiang penyangga yang ia tumpu. Tanpa sadar dia pun sudah menghabiskan hampir lebih setengahnya, membuat kepalanya sedikit pening.

Sementara Jake masih anteng bermain game babybus diponselnya, sesekali tersenyum gemas saat mata bulatnya melihat karakter yang sangat menggemaskan dimatanya.

Dia melepaskan satu kancing teratas pada kemejanya, pemuda manis itu lama-kelamaan mulai merasa gerah tiba-tiba. Kemejanya mulai ia kibas-kibaskan, untuk mengurangi rasa panas yang menyeruak ditubuhnya.

"Panas.." Keluhnya.

Jake berusaha menghiraukan tubuhnya yang terasa gerah dan panas, kembali melanjutkan gamenya yang masih berjalan. Namun lama-lama, pelipisnya mulai mengeluarkan keringat yang berlebihan. Mengucur hingga membuat ujung rambutnya terlihat basah.

Pemuda manis itu mempause gamenya, menaruh ponselnya pada saku celana bahannya. Memepetkan duduknya dengan Sunghoon, lalu menaruh kepalanya dibahu lebar milik pemuda itu.

"Hoon,"

"Hm?"

Sunghoon membalasnya dengan dehaman, tanpa mengalihkan atensinya kepada Jake. Membuat pemuda manis itu berdecak sebal.

Dia berdiri, mendudukkan bokongnya diantara kedua kaki Sunghoon yang terbuka lebar. Hal itu lantas membuat kening Sunghoon berkerut, "Ngapain?" Tanyanya.

Jake tidak menjawab, ia memeluk tubuh Sunghoon, menduselkan kepala dan wajahnya pada ceruk leher jenjang milik Sunghoon. Nafasnya yang menyapu disana membuat Sunghoon merasa geli.

"Kenapa?" Tanyanya sekali lagi.

Bukannya menjawab pertanyaannya lagi, Jake malah meraup bibir Sunghoon. Melumat serta menghisapnya dengan rakus, kasar, dan berantakan. Gerakan yang tiba-tiba itu membuat Sunghoon terkejut, ditambah dengan dorongan yang membuat tubuhnya menjadi tersender pada sofa yang tengah didudukinya.

Selama hampir 1 menit dia melahap rakus, Jake merasa tidak puas. Ia beralih menuju leher Sunghoon yang terpampang, mengecup dan menghisapnya tanpa permisi. Ntah disengaja atau tidak, lutut Jake menggesek pada selangkangan alias area privasinya. Membuat Sunghoon menggeram rendah.

"Arrggh, stop it! What are you doing?"

Sunghoon bertanya sembari memegang kedua pundak Jake, menjauhkan wajahnya dari lehernya. Lalu menatap kedua manik indah itu dengan tatapan mengintimidasi.

Jake balik menatap, dengan sorot mata sayu seakan menggoda Sunghoon. "D─do you mind if I ask you to satisfy each other, hun?" Dia menjeda kalimatnya.

"I'm wanted someone to fuck me, now."































































🤡🤡🤡

ꗃ. kelabumi,
November, 2021.

(✓) destiny, sungjake. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang