END♡ING

3.5K 335 187
                                    

PLAY SONG;
2U - Jungkook Vers.
black background is recommemded.

































๑♡๑
DESTINY
───────────────────────

Lelucon.

Tolong katakan pada Sunghoon bahwa ini semua adalah sebuah lelucon belaka. Dia masih tak percaya bahwa Jaeyun-nya sudah dinyatakan Meninggal.

Jaeyun, Jake, Jakey, atau apapun panggilannya. Semua panggilan terasa cocok untuk ditujukan padanya, sang sunshine yang menerangi segala kegelapan pada hidup Sunghoon.

Memberi warna, rasa, dan cerita pada seluruh hari-hari yang di lalui olehnya. Rasanya, Sunghoon ingin selalu berada di samping pemuda mungil itu. Positive vibes, Sunghoon sangat menyukainya.

Seorang anak kecil bergigi ompong, yang dulu pernah menghampiri dan singgah menyatakan bahwa dirinya adalah seorang teman bagi Sunghoon. Mau Sunghoon menolak ataupun tidak, Jake akan terus menghampiri Sunghoon untuk menemaninya bermain.

"Sunghoon! Jangan murung terus... Ada Jakey disini. Kalo Sunghoon murung terus, nanti Jakey jadi ikut murung :("

"Kata kak Hee, aku ini matahari lho. Kalo aku murung, nanti nggak ada yang bersinar lagi dong..."

Haha, benar. Mulai hari ini, sudah tidak ada lagi matahari yang akan menyinari hidup Sunghoon dengan cahayanya. Bahkan senyuman cerah pun sudah tak ada lagi, benar-benar sangat monokrom.

"Ah, brengsek."

Sunghoon mengusap air matanya yang hampir terjatuh dengan kasar. Lalu mengeluarkan sebuah ponsel dari saku celananya. Ponsel milik Jake.

"Sunghoon, ya? Sebelum Operasi, Jaeyun sempat titip sesuatu ke saya. Katanya, kamu harus buka voice note yang ada di dalam handphone-nya. Harus di dengar sampai habis. Jadi, kamu jangan lupa ya. Ini ponselnya,"

Sunghoon menatap nanar ke arah ponsel di genggamannya. Tersenyum kecut dan meratapi serta merelakan sang pemilik ponsel.

Tanpa pikir lama, Sunghoon segera membuka ponsel itu. Yang ternyata tidak di kunci dengan password apapun, hanya tinggal usap, Sunghoon sudah bisa melihat wallpaper dengan wajah Jake dan dirinya yang tengah tersenyum cerah menghadap kamera.

Senyuman cerah itu. Ntah mengapa, Sunghoon malah merasa sakit saat melihatnya. Dimana orang-orang akan ikut tersenyum saat melihatnya, Sunghoon malah sebaliknya.

Ibu jarinya beralih pada aplikasi Voice Note yang ada di dalam ponsel. Lalu menekan tombol play untuk mendengarkan isi dari rekaman suara tersebut.





Tes, tes.. Satu dua tiga, lima sepuluh delapan, nah!

Eh iya, ini kan voice note biasa. Kenapa malah gue anggep kayak mic ya, aowkwk.

Sunghoon dapat mendengar jelas suara Jake yang tengah banyak bicara disana. Kedua sudut bibirnya terangkat ke atas begitu mendengar suara khas milik saha─ ah ralat, Pacarnya.


(✓) destiny, sungjake. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang