★ sembilan belas.

2.9K 412 70
                                    

"Lo bau!"

"Astaga, bau darimana? Bau apa?"

Malam hari ini, ketiga─ ralat, keempat pemuda itu sudah sampai dirumah Jake. Sekarang mereka tengah bergoleran santai diruang tamu. Ditemani dengan tv yang menyala menemani keempat pemuda yang terlanda kegabutan.

"Rokok," Jawab Jake.

Berkat aksi cepu Jay barusan, Jake menjadi lebih diam terhadap Sunghoon. Terkadang dia tidak menanggapi Sunghoon sama-sekali, bicara-pun hanya seperlunya saja.

Sunghoon diam, tidak menjawab. Ini memang kesalahannya, tapi kesalahan Jay lebih besar. Lagipula, untuk apa sih dia membocorkannya pada Jake?

"Heh pekok, cepu juga lo."

Pemuda itu menyenggol tubuh Jay menggunakan kaki, membuat sang empu terganggu dan berakhir terduduk mengakhiri acara bergolernya. "Apasih, anjing. Iya gue emang cepu, gak senang? Baywan kita pantek!" Balasnya.

"Berisik tolol, gue mau nonton aja rasanya gak tenang." Sambar Heeseung.

Jake terduduk, menyeret tubuhnya sendiri untuk pindah ke-sebelah Heeseung. Merebahkan dirinya disana, lalu menjadikan lengan Heeseung sebagai bantalan.

"Rebahannya disofa aja, kalo dikarpet nanti badannya sakit." Ucap Heeseung.

Jake menggeleng, "Nggak sakit, santai aja ih." Balasnya.

Pemuda manis itu memiringkan tubuhnya, memeluk tubuh Heeseung dari samping. Melingkarkan kedua kakinya pada pinggang Heeseung, dan menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher sang Abang.

Mulai terasa hawa-hawa panas menyerang, membuat Jay memiliki satu ide yang akan membuat hawa semakin panas. Pemuda ber-rahang tegas itu beranjak, merebahkan dirinya tepat disamping Jake yang tengah membelakanginya.

Dengan kurang ajarnya, dia mem-back hug Jake tiba-tiba. Sungguh, sekarang hawa terasa semakin panas. Membuat Heeseung mengumpati Jay didalam batin, berharap semoga pemuda itu akan tersandung sesuatu nantinya.

Sunghoon, sebenarnya pemuda itu sedang dongkol. Seperti ada hawa-hawa panas mengitarinya, disertai dengan bisikan setan yang menyuruhnya untuk unfriend yang namanya Jaymet.

Dia sekarang tengah terduduk dikarpet, menyenderkan tubuhnya pada sofa sambil memasang wajah flat. Berusaha bersikap bodo amat terhadap hal didepannya.

Merasa bahwa rencananya tidak ditanggap baik oleh Sunghoon, membuat Jay berdecak sebal sembari melepas pelukannya dan terduduk diatas karpet. "Najis, gak ada cemburu-cemburunya." Gumamnya.

"Nonton netflix kuy," Ajak Jay beberapa detik kemudian.

"Gas aja, gue udah mulai jenuh nonton spongebob." Balas Heeseung.

"Oke, bentar. Gue minta saran film netflix dulu,"

Jay menanyakan saran film kepada salah satu temannya. Setelah dapat, ia langsung beralih pada aplikasi netflix ditv milik Jake dan Heeseung. Jari-jemarinya lihai menekan tombol remote dan mengetikkan judul yang diberikan oleh temannya.

"Nah, temen gue nyaranin ini."

"Yaudah, ayo tonton."

Jay mulai menekan tombol play, dan film pun langsung dimulai. Heeseung mengintrupsi Jake untuk menonton, dan dituruti oleh sang Adik. Pemuda itu sedikit melirik kebelakang, tempat Sunghoon terduduk. Dia fokus melihat pada layar tv, fokus dengan film yang ditayangkan.

Jake mencebik kesal, dia ikut memfokuskan atensinya pada layar tv didepannya. Mencerna semua alur film yang diputar. Film itu ternyata ber-genre romance, adegan-adegannya banyak mengandung keju. Seperti Book ini.

Sampai pada pertengahan film, ada dua orang insan yang terlihat tengah bercakap dikamar. Setelahnya terdapat adegan pagutan, awalnya biasa saja. Lama-kelamaan pagutan itu mulai terlihat sangat panas. Menjalar kemana-mana.

Tanpa diduga, adegan panas itu berlanjut hingga kedua insan itu sama-sama bertelanjang dada. Benar-benar adegan yang sangat panas. Sepertinya kita tau apa yang akan terjadi selanjutnya.

Keempat pemuda disana terkejut, matanya ternodai. Mereka memberikan pelototan horror kepada Jay yang tengah menganga.

"Sungchan anjing," Gumam Jay.

"Jay goblok banget," Umpat Jake.

Ketiga pemuda disekelilingnya tidak ada yang bergeming, mereka malah terus-terusan menatap tv yang menayangkan film erotis. Astaga, berdosa.

"Woy, matiin goblok."

Jake menendang kaki Jay, membuat pemuda itu menengok kearahnya. "Hah?"

"Matiin, tolol! Ganti film!" Suruhnya.

"Ntaran dulu dah," Balasnya santai.

Jake mencebik, dia menengok kebelakang menatap Sunghoon. Oh God, pemuda itu sudah memegang sekaligus menutupi area privasinya dari luar celana yang terlihat menggembung. Yasudahlah, lebih baik dia ikut menonton. Kalau dibiarkan, nanti mubazir.

Adegan erotis itu berlangsung cukup lama, sudah hampir satu jam. Dan mereka semua masih fokus menonton  film itu.

"Anjay body-nya anjay," Celetuk Jay.

"Gue baru sadar kita nobar bokep."

"Anjingg, padahal gue udah berusaha menjaga mata agar tetap bersih dan aman."

"Bawah gue jadi tegang, brengsek."

"Anu lo semua baperan."

Ketiga pemuda itu spontan menengok kearah Jake, memberi tatapan sinis karna ucapannya barusan. "Kayak punya lo gak baperan aja," Balas Jay.

"Jelas nggak, paling berkedut doang. Bercanda."

"Cuy, pinjem kamar mandi."

Jay sedikit berlari menuju kamar mandi lantai satu, disusul oleh Heeseung yang naik ke lantai dua. Menyisakan Jake dan Sunghoon yang terduduk lumayan berjauhan.

"Gak mau pinjem kamar mandi juga?" Tanya Jake. Nadanya terdengar datar.

Sunghoon menggeleng, "Gak usah." Jawabnya.

"Yakin? Yaudah, kamar mandi satu lagi biar gue yang pake." Dia berdiri, hendak berjalan menuju kamarnya. Tapi kembali terhenti karna ucapan Sunghoon.

"Selesaiin bareng aja, mau gak?"






























































mau apa engga nih? 🤡

btw aku mau update malem tapi malah ketiduran, * mengcry T__T

ꗃ. kelabumi,
November, 2021.

(✓) destiny, sungjake. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang