Di dalam ruangan pasien, seorang gadis berteriak histeris membanting semua benda di sekitarnya saat sang dokter hendak mendekatinya. Dengan terpaksa sang dokter membiusnya hingga gadis itu mulai tenang dan pingsan.
Faro menatap nanar di balik kaca kondisi gadisnya. Mental Fiola kembali terguncang akibat kejadian tadi. Baru kemarin dia dan Fiola pulang dari rumah sakit, sekarang harus kembali lagi kesini pikirnya.
"Apa yang telah Dewa lakukan padamu selama ini, An?" lirih Faro dengan tatapan kosong
Yang Faro tau, saat umur 4 tahun Dewa sering kali melakukan kekerasan pada Fiola. Menuntut Fiola untuk menjadi ini itu. Parahnya lagi, Dewa sampai melecehkan Fiola kala gadis itu tidak menuruti perintahnya. Salah satu alasan penyebab Fiola tinggal bersama Safa.
Serta alasan Fiola pindah ke Bandung karena gadis itu pikir sang papa telah berubah. Faktanya tidak. Di Bandung, Fiola hampir di jual papa nya ke om-om hidung belang karena sang papa kalah taruhan. Makanya Fiola nekad kabur dari Bandung ke Jakarta dengan bantuan Fino. Di balik itu ada balasan yang harus Fiola berikan pada Fino.
"Tuan..."
"Iya." Faro tersadar dari lamunan menatap sang dokter, "gimana dok?"
"Kondisi nona telah stabil. Tolong jauhkan nona dari hal yang menyangkut trauma nya. Jika terus begini bisa saja psikis nona ikut terganggu."
"Ada lagi?"
"Oh ya, sepertinya nona sering kali menyakiti dirinya sendiri. Saya lihat ada beberapa luka di sekitar perut nona."
Faro beringsut mundur, ia terkejut, "apalagi ya Tuhan." gumam nya tak habis pikir
"Saya harap tuan menjaga nona dengan baik." ujar sang dokter ragu-ragu untuk berbicara mengenai hal lain tentang Fiola
"Terimakasih." ujar Faro tanpa menatap sang dokter. Dia fokus mengamati Fiola dari balik kaca. Setelahnya sang dokter memandang sejenak Faro lalu melenggang pergi.
"Seberapa banyak kamu menyembunyikan hal begini sama aku,An? Kenapa kamu berbeda dengan Ana yang aku kenal dulu? Sekarang banyak luka dan rahasia yang kamu sembunyikan dari aku."
Mata Faro berkaca-kaca mengetahui hal tentang Fiola yang tidak ia ketahui selama ini. Laki-laki itu merasa gagal membahagiakan Fiola sebab masih banyak hal yang ia belum tau mengenai Fiola. Bahkan dirinya baru tau Fiola memiliki trauma dan sering menyakiti diri sendiri. Entah berapa banyak lagi kebohongan Fiola yang ditutupi darinya.
"Kamu terlalu fokus membuat Ana bahagia sampai kamu lupa ada luka tak kasat mata yang terus menghantui hidup Ana."
Faro menengok ke belakang. Dahinya berkerut mencoba memahami maksud perkataan mommy nya. Dugaan awal, Freya seperti tau sesuatu tentang Fiola.
"Mau denger sesuatu tentang gadismu, boy?" tanya Fino menaikkan sebelah alisnya.
"What?!" balas Faro penasaran
Fino dan Freya saling pandang. Senyuman miring tertib dari bibir keduanya. Hal itu semakin membuat Faro di landa rasa penasaran begitu besar.
"Fiola Andriana Lawrence. Adalah nama asli dari gadis mu."
"Lawrence?" ulang Faro
"Dia bukan anak kandung dari Dewa Grahadi. Gadis mu itu cucu kandung dari Steven Ideen Odysseus. Seorang mafia berkebangsaan Inggris."
Faro memandang kedua orang tuanya dengan pandangan tak percaya. Satu rahasia tentang siapa Fiola sebenarnya telah terungkap. Sesuatu di luar dugaannya.
"Lalu ayah kandung nya?"
"Marvels Julianne Lawrence. Dia sudah meninggal akibat di bunuh oleh kakek Ana. Alasan nya adalah dia marah pada Marvels sebab telah memperkosa putrinya, Meisya. Dengan kata lain, Dewa menikahi Meisya atas paksaan orang tua mereka. Tapi lama-kelamaan Dewa mencoba menerima Meisya yang saat itu sedang hamil."
KAMU SEDANG MEMBACA
Faro Alendra
Teen FictionFaro Alendra Fernando Seorang bocah yang dulunya julid kini tumbuh menjadi laki-laki tampan bak dewa Yunani. Bibir merah muda, rambut legam, tubuh kekar dan tinggi, serta kulit yang putih menggambarkan bagaimana dirinya sekarang. Tatapan tajam nya a...