#28 - akhir

3.9K 330 42
                                    

Nadine kepengin banget bersikap nggak tahu malu segimana ia bersikap selama ini. Tapi gimana ya...ini kasusnya BEDA! Nadine kelihatan banget nggak sih munafiknya. Kemarin aja sok-sok nggak bisa LDR. Eh, sekarang malah meluk Keenan. Emang ya, cewek kalau nggak labil bukan cewek namanya.

Tau sih, Keenan bukan kayak sobat bangsatnya yang bakal ledekin kelabilan Nadine. Tapi tetap aja. Ada malu-malunya gitu berhadapan dengan Keenan sekarang.

"Eung...Ken...mau minum apa? Gue ambilin—" Nadine yang mau berdiri langsung ditahan sama Keenan. Ditariknya tangan Nadine sampai cewek itu kembali duduk di sampingnya.

"Kita perjelas dulu maksud kamu meluk aku tadi." Tukas Keenan tegas. Yang bikin Nadine kicep dan duduk lagi di sofa.

Nadine mendudukkan wajahnya dalam-dalam. Ini gue harus gimana, cuk?!

"Nad," panggil Keenan pelan, namun cukup berhasil bikin Nadine mengangkat wajahnya. "Jangan bikin aku bingung," duh, sekarang nada bicara Keenan melembut bersama dengan tatapannya. Nadine meleleh. Ingin meluk Keenan lagi. "Kemarin kamu pengin kita udahan. Dan sekarang kamu meluk dan bilang kamu cinta aku. Maksudnya apa, Nad?"

"Ya...lo kan pintar...maksud gue yaa gitu..." jawab Nadine terbata-bata sambil memainkan tali hoodie-nya.

"Gitu gimana?" Keenan mendesak lalu mendesah pelan. "Kamu cinta sama kamu tapi pengin kita udahan...maksudnya apa?"

Aduh, Keenan. Gunakan otak pintarmu itu dong. Maksud gue, gue kemarin khilaf, gue cinta sama lo dan pengin kita balikkan. Tapi gue terlalu gengsi buat ngaku. Karena sama aja kayak menjilat ludah sendiri, begitulah isi suara hati Nadine.

"Kamu diem gini nggak menyelesaikan masalah, Nad."

"Kamu pengin aku jawab apa?"tanya Nadine yang sudah terpojok.

"Kamu...bilang...'aku-kamu', lho, Nad."

Nadine kaget. Baru sadar terus refleks nutup mulutnya. Sebuah senyum terbit di bibir Keenan.

"Eh, gue...gue...keceplosan, nggak sadar," alibi Nadine nggak masuk akal. "Beneran! Nggak sadar, spontan aja karena lo dari tadi 'aku-kamu' mulu!"

Keenan yang nggak mau inti pembicaraan mereka melenceng ke hal lain pun kembali menyeret masalah tadi. "Apapun itu. Jadi... sikap kamu hari ini karena kamu mau kita balikkan, gitu?"

"Eung," Nadine menggaruk kepalanya yang nggak gatal.

"Kamu pengin balikkan atau nggak, Nad?"

"Gue...gue..."

"Nad, pembicaraan kita nggak akan selesai kalau ka—"

"Iya!" Nadine akhirnya mengakui. "Aku pengin balikkan. Aku minta maaf, aku labil. Aku sayang banget sama kamu. Aku cinta sama kamu. Aku nggak ngaku kemarin karena takut nggak bisa lepasin kamu. Aku pikir lepasin kamu kamu lebih baik. Nyatanya nggak, aku sedih, aku galau, aku lebih takut lagi. Aku pengin sama kamu."

Keenan nggak menjawab. Hanya menatap Nadine dalam. Bikin si cewek jadi salah tingkah dan ngalihin pandangan. Tapi wajahnya malah ditangkup sama Keenan hingga menghadapnya lagi. "Bilang lagi," bisik Keenan di depan wajah Nadine.

Jantung Nadine berdetak cepat oleh jarak mereka serta tatapan Keenan padanya. "Bilang...apa?"

"Bilang kamu sayang aku."

Nadine mengerjapkan mata.

"Nad,"

"Aku sayang kamu."

Dan pandangan Nadine langsung menggelap karena Keenan mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Nadine. Mata Nadine tertutup seiring dengan lembutnya bibir Keenan yang memagut bibirnya. Tangannya terkepal erat di atas paha. Memang, ini bukan ciuman pertama mereka. Tapi tetap aja. Nadine masih degdegan bila Keenan menciumnya.

"Aku juga sayang kamu," ucap Keenan usai melepaskan bibirnya.

Nadine pikir, sesi ciuman mereka berakhir, namun ternyata, Keenan malah memiringkan wajahnya ke sisi lain dan kali ini mencium Nadine lebih dalam. Nadine yang sejak tadi sudah ingin membalas, akhirnya tergoda, ia membuka mulut dan balas mencium Keenan. Tangannya terangkat, menggantung di leher Keenan, mengusap tengkuk cowok itu pelan.

***

"Please, kalian berdua bukan Rangga sama Cinta!"

Ucapan sinis Kesya sama sekali tak dihiraukan oleh Nadine dan Keenan yang tengah saling memeluk erat. Kalau bukan karena desakkan Keenan, Kesya sebenarnya ogah mengantarkan Keenan ke bandara bareng Nadine. Karena sudah diduganya, kedua anak manusia yang di mabuk cinta ini bakal mulai syuting drama Korea yang bikin perut Kesya diserang mual.

"Jangan kegoda sama bule disana ya, Ken. Walaupun gue nggak seseksi mereka tapi gue lebih bisa bikin lo ketawa daripada mereka."

Dan Keenan beneran tertawa. Cowok itu mengusap punggung Nadine. Masih enggan untuk mengambil jarak. Ia pasti akan merindukkan pacarnya yang labil dan gemesin ini.

"Kamu juga jaga diri. Meski aku nggak ada di samping kamu. Batasin diri sama cowok-cowok. Kalau ada dekatin, kasih paham kalau kamu udah ada yang punya."

"Siapa emang yang punya?" Nadine bertanya menggoda.

"Aku," balas Keenan. "Kamu punyanya aku."

Keduanya lalu tertawa. Berbeda dengan Kesya yang sudah berakting ingin muntah.

Oh,  sampai kapan aku harus menghadapi siksaan ini, Tuhan? Jerit Kesya di dalam hati.

Nadine ingin berteriak nggak rela saat Keenan melepas pelukannya. Tapi ia sadar juga. Kalau ia nggak bisa menahan Keenan lebih lama lagi. "Aku tahu, aku bukan pacar yang sempurna. Tapi aku akan berusaha yang terbaik buat hubungan kita dan buat kamu," Keenan menatap Nadine lembut kemudian menyentuh pipi cewek itu. "Aku harap kamu mau berjuang sama aku ya, Nad. Jangan nyerah sama hubungan kita ya."

Senyum Nadine terukir, ia menganggukan kepalanya.

Mata Nadine terpejam kala Keenan mendekatkan wajahnya. Ia pikir akan mendapat ciuman di bibir. Nyatanya Nadine harus berpuas diri kalau keningnya yang dicium lama oleh Keenan. Lagian, Nadine sepertinya sudah nggak sadar kalau mereka sedang ada di bandara—yang artinya mereka lagi di tempat ramai. Namanya juga lagi jatuh cinta ya. Dunia serasa milik berdua.

"I love you, Nadine."

"I love you, Keenan."

Keenan tersenyum. Kemudian ia kembali menarik Nadine ke dalam pelukkanya. Mendekap pacar kesayangannya sebelum ia harus menaiki pesawat yang membawanya pergi jauh dari rumah-nya.

the end

okayyyy, beginilah endingnya gaes. wkwk. happy, kan? nggak putus mereka.

anyway, makasih banget untuk yang baca, vote, dan komen naskah gue yang masih nggak sempurna ini. sorry juga sempat lamaaaa banget nggak update. gue kira bakal banyak yang lupa. taunya masih ada yang nungguin. makasih yaaa.

em, terus apa lagi. buat extra part, gak tau, gue gak bisa janji karna gue musti mikirin cerita gue yang lain dulu. semoga kalau ada ide, gue bisa nulis extra part mereka.

teruss...semoga cerita gue bisa menghibur ya. karna memang pengin bikin cerita yang karakternya kocak yang bisa bikin ketawa di tengah kerumitan hidup di tengah pendemi kayak gini. terima kasih sudah bersama nadine dan keenan.

so, akhir kata, gue ucapan, bye-bye!

Bad RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang