#21 - pertikaian

2.6K 404 43
                                    

"Ngapain lo liatin gue mulu?" Nadine bertanya sok cuek padahal hatinya dari tadi sudah nggak keruan diliatin Keenan dalam banget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ngapain lo liatin gue mulu?" Nadine bertanya sok cuek padahal hatinya dari tadi sudah nggak keruan diliatin Keenan dalam banget.

Jadi begini, seusai kepergok lagi pelukkan-pelukkan manja, Nadine pun turun ke bawah. Keenan sudah Nadine ancam—yang kalau nggak turun ia bakal ngambek setahun. Agak kurang bisa dipercaya sih ancamannya. But it works. Entah Keenan yang memang secinta itu sama Nadine atau Keenan memang sudah nggak ngantuk lagi.

Mereka makan siang bareng Mama Keenan. Nadine sudah kongkalikong sama Kesya untuk tutup mulut. Pun begitu, kadang Kesya itu jahilnya suka kumat. Tadi aja, cewek itu sempat-sempatnya bahas soal nikah muda gitu sambil lirik Nadine sama Keenan. Emang dasar ya. Untung calon adik ipar. Nadine panik banget. Eh, Keenan lempeng doang tuh. Kelihatan nggak terganggu sama sekali. Sungguh butuh kesabaran menjadi pacar seorang Keenan Adelardo.

Nah, sehabis makan. Mereka santai-santai gitu kan. Tadinya semuanya pada nonton drama Korea bareng di ruang tengah. True Beauty judulnya. Di tengah episode awal, Mama Keenan menjadi orang pertama yang beranjak karena ada janji ketemu Tante Desi—sahabatnya yang juga sahabat Mama Nadine—sisa lah, Nadine, Keenan sama Kesya.

Karena Mamanya sudah pergi, Keenan pindah duduk ke sebelah Nadine yang tadinya tempat Mamanya duduk. Nadine sih nggak begitu sadar, soalnya terpana sama ketampanan Cha Eun Woo. Kesya yang ngeliat itu mendengus dong. Bakal jadi obat nyamuk nih bentar lagi. Apalagi Keenan mulai nyederin kepalanya ke bahu Nadine. Kesya mutar bola matanya terus menjadi orang kedua yang beranjak. Nadine masih nggak begitu ngeh. Ia terlalu fokus sama jalan cerita True Beauty dan juga Babang Eun Woo. Sampai Keenan jadi bete sendiri sebab nggak dapat perhatian dari Nadine—yang malah berakhir jadi Keenan yang liatin Nadine terus.

Nadine baru sadar diliatin waktu episode dua habis dan kini berganti jadi episode tiga.

"Kangen." Keenan menjawab singkat. Masih di posisi yang sama. Menghadap Nadine dengan kepala bersendar di badan sofa.

Nadine berdecih. "Kemarin aja sok cuek-cuekin gue. Sekarang bilang kangen. Nggak mempan, Bapak Keenan!"

Keenan terkekeh terus tiba-tiba aja cium pipi Nadine. "Kalau gini mempan nggak?"

"Keenan!" Nadine melotot kaget, terus putar kepala ke kanan-kiri buat liat situasi. Setelah memastikan kalau nggak ada yang liat, ia kembali menatap lurus Keenan. "Lo tuh ya, suka banget serang-serang mendadak gini. Kalau ada yang liat gimana?"

"Berarti kalau nggak ada yang liat boleh?"

"Ya, itu," Nadine kebingungan, menggaruk keningnya. Duh, jawab apa ya? Kalau bilang nggak, kan bohong banget. Tapi kalau jawab boleh, kesannya murahan nggak sih. Belum ada Nadine memberi jawaban, Keenan malah ketawa, mengacak rambut Nadine terus merangkul bahu cewek itu agar merapat kepadannya. Dipelukin dari samping

Kontan Nadine senyum dan balas peluk pinggang Keenan. Dulu, Nadine pikir jadi jomblo itu enak, nggak ada yang ngatur, nggak ada pusing mikirin perasaan orang lain, pokoknya bahagia dengan diri sendiri aja deh. Itu memang benar. Hanya aja, ketika ia merasakan gimana bahagianya bersama orang yang disayang. Nadine mikir, ternyata, bahagia itu sederhana ya. Cuma nonton drama Korea sambil dipeluk gini aja. Nadine kayak nggak butuh apa-apa lagi. Ini aja cukup. Udah.

Bad RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang